Tony menghela nafas kasar. Diri nya bersandar pada kursi ke kuasaan nya sambil menatap beberapa kertas yang berserakan di atas meja. Tony menyentuh kening nya dan menghelus nya pelan. Kepala nya sangat pusing seakan itu bisa pecah dari tempat nya.
Chris Hemsworth datang dari balik pintu. "Jadi, sudah mendapatkan apa yang kau mau, Boss?"
Tony mendesah, "Ini gila, Chris. Dia anak dari pernikahan pertama ibu nya. Lalu ayah nya meninggal dan ibu nya menikah dengan pria duda anak dua. Dia pewaris seutuh nya karena hanya dia cucu kandung satu-satu nya. Tapi tebak siapa yang menikmati nya? Kedua anak tiri bajingan itu!" Kesal Tony setelah memberi penjelasan panjang lebar.
Chris mendengus kesal, "Polisi sudah datang untuk menangkap mu. Siapa yang melaporkan nya? Tikus-tikus kecil itu!" Chris menahan tubuh nya di meja Tony. "Mereka takut kau melaporkan mereka duluan. Dasar bajingan."
Tony menoleh pada Chris, lalu tersenyum miring. "Biarkan mereka menangkap ku besok. Aku punya rencana."
Tony berjalan masuk ke dalam kamar nya, sosok gadis yang baru saja memakai kemeja kebesaran tersentak dan menyilangkan kedua tangan nya di depan badan merasa ketakutan. Tony terkekeh lalu duduk di sofa, ia melambaikan tangan nya menyuruh gadis itu mendekat.
"Tuan? Kau di sini? Ku fikir tuan sedang pergi ke luar sana." Alexa berjalan mendekat hingga diri nya berjarak hanya beberapa centi saja.
Tony terkekeh lagi. Di tambah, kemeja hijau tua yang terlihat kebesaran sampai paha nya dan dia hanya memakai celana pendek. Tony baru menyadari gadis ini memiliki tubuh yang mungil.
Tangan Tony menyusup ke pinggang lalu menarik nya hingga tubuh mungil nya berada di pangkuan nya. Alexa sempat menjerit kecil sebelum akhirnya mengigit bibir bawah nya untuk menahan teriakan. Alexa menunduk dan melihat Tony yang terkekeh dengan sikap nya.
"Kau lupa ya? Kau kekasih ku." Tony mendongakkan kepala nya menatap manik abu-abu super indah milik gadis ini. Wajah Alexa memerah di tambah lagi jantung nya berdegub kencang mendengar bringtone berat itu dengan seenak hati nya mengatakan diri nya sang kekasih.
"T-tuan.." malu Alexa yang menjadi sebuah kesenangan tersendiri bagi Tony membuahkan sebuah kekehan kecil dari nya.
Alexa mengigit bibir bawah nya, saat tangan Tony yang memeluk pinggang nya semakin menarik nya membuat Alexa berakhir duduk di atas sebuah gumpalan kecil dari balik celana hitam pria ini.
"Alexa," panggil Tony lembut. "Besok aku akan masuk penjara."
Seketika wajah Alexa berubah drastis menjadi sebuah keterkejutan yang di luar batas. Tony kembali terkekeh, Tony selalu suka apapun yang gadis ini lakukan. Bahkan jika itu hanya bernafas, Tony menyukai nya.
"Ba-bagaimana bisa? T-tuan?" Alexa berhenti bicara ketika gundulan di bawah nya bergerak membuat wajah nya jadi merah padam.
"Harusnya mereka membawaku hari ini. Tapi kau tahu? Kekuatan uang sangat menganggumkan. Dan aku ingin kau melakukan sesuatu untukku." Tony menduselkan kepala nya ke perut Alexa membuat gadis ini memekik tahan.
"Aku ingin kau mengakui semua nya." Tony tersenyum dan kembali mendongak menatap Alexa. Wajah nya sudah merah pasi. Dan itu akibat sikap bajingan Tony.
"Mengakui kalau selama ini kau di siksa oleh kedua orang tua mu. Kau di suruh bekerja untuk mencukupi kehidupan mu padahal Kakek mu yang juga seorang CEO selalu mengirimkan uang yang cukup bahkan lebih. Dan yang menikmati uang nya adalah kedua adik tiri mu. Kau bisa melakukan nya 'kan?"
Tony menatap Alexa yang seketika wajah nya berubah pucat pasi. Jantung nya seakan berhenti berdetak, udara seperti memudar lalu hilang hingga kesulitan bernafas. Alexa memainkan ujung kemeja nya yang kebesaran.
"Ak-aku-aku tidak yakin bi-bisa melakukan-nya." Alex menunduk walau itu tidak ada guna nya karena Tony akan tetap bisa melihat wajah nya.
Tony menghela nafas, "Kau ingin melihatku di penjara, sayang?"
"Tidak!" Alexa memekik kaget dan langsung menatap manik coklat Tony, namun sedetik kemudian ia kembali menunduk. "Ak-aku tidak ingin."
"Kalau begitu tinggal katakan saja pada publik lalu aku akan di bebaskan. Tolong Alexa, aku membutuhkan mu." Tony semakin menarik Alexa membuat gadis ini berakhir di perut nya.
"Ta-tapi Tuan..."
"Baby," Tony menyelipkan rambut Alexa ke balik telinga nya. "Kau akan melihat ku di penjara. Lalu kau akan kembali bersama keluargga mu. Atau kau akan mengakui semua nya di depan publik dan kau akan hidup bahagia bersama ku?"
"Ak-aku tidak yakin.."
Tony tersenyum lalu membanting pelan tubuh Alexa ke samping membuat gadis ini sempat memekik kecil. Tony menahan tubuh nya berusaha agar tidak menindih gadis ini.
"Kau kekasihku, ingat? Kau harus nya menyelamatkan ku." Tony tersenyum miring menatap Alexa di bawah nya. Sebuah kesenangan bis menggoda gadis ini.
Tony menjauhkan tubuh nya membuat Alexa bernafas lega. Tony duduk di samping nya yang masih tertidur. Tony menghelus pelan perut Alexa yang terbalut kemeja kebesaran milik nya.
"Sebenarnya sudah berapa banyak kau mendapat kemenderitaan?"
Alexa mendesis saat Tony menyentuh luka sayat di perut nya. Tony menggeram saat mengingat betapa tersiksa nya gadis ini. Tangan Tony beralih pada paha Alexa dan lagi-lagi menemukan bekas luka.
"Jika sejak dulu kau bersama ku. Mungkin tubuh mu tidak akan di penuhi luka."
Alexa hanya diam menikmati setiap sentuhan yang di berikan Tony. Tenaga nya seakan hilang untuk sekedar melawan dan menolak. Karena pada fakta nya, dia menginginkan sentuhan nya lebih dan lebih.
"T-tuan.."
"Alexa," Tony menarik Alexa dengan satu tindakan membuat gadis itu terduduk di hadapan nya. Tony menatap dalam manik abu-abu indah dan langka itu. Tony menciumi wajah Alexa membuat gadis itu merinding. "Jadilah milikku." Ucap Tony di sela ciuman nya.
Alexa tidak menjawab. Dia memejamkan mata nya saat pria ini mencium wajah nya dan menghindari area bibir. Tidak tahu kenapa, dia pun tidak ingin tahu.
"Dan dengan senang hati aku akan membahagia kan mu." Tony menjauh lalu menatap wajah Alexa yang masih memejamkan mata nya.
Lalu Tony berbisik. "Aku mencintai mu."
TBC.
HUWAA PEN BUAT PART BAPERR :(
MAAF KALO MASIH JELEK HUHU :(
SEE YOU
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HAPPY GIRL
RomanceTony Stark merasa akan gila karena menyukai gadis polos sekolahan.