MHG #12

5.1K 340 9
                                    

Tony duduk dengan tenang di kursi kebesaran nya, tatapan nya kosong ke arah kaca besar di kantor nya yang menampilkan suasana New York di siang hari.

Ingatan nya terlempar pada kejadian beberapa hari yang lalu dimana ia berada di rumah gadis itu.

"Because you are a bad liar."

Kalimat itu terus terngiang-ngiang di kepala nya seakan tak mau meninggalkan Tony dengan tenang.

Namun tumpukan kertas di meja membuyarkan lamunan Tony. Pelaku nya adalah Chris Hemsworth.

"Berhenti melamun, Boss. Ada jutaan dollar yang menunggu kita."

Tony terkekeh kecil mendengar nya, "Bagaimana proyek kami?"

"Kami?" Heran Chris.

"Aku dan Alexa."

Chris mengangguk mengerti, "Akan ada pers sekitar jam 3 nanti."

Tony mengangguk, "Setelah itu?"

"Setelah itu hubungan kerja kalian akan berakhir."

"Baguslah." Walaupun Tony mengatakan hal itu, wajah nya tetap terlihat murung.

Chris menghela nafas, "Aku akan pergi. Jangan lupa untuk mengerjakan dokumen ini." Chris menepuk pelan tumpukan kertas itu kemudian pergi meninggalkan Tony sendiri, lagi.

Tony menghela nafas, ia mulai menghidupkan layar komputer nya dan mulai mengerjakan dokumen nya. Berharap dengan begitu ia akan melupakan gadis itu sejenak.

********

Tony merapikan dasi nya di depan kaca, lima menit lagi akan di adakan pers untuk mempromosikan peluncuran ponsel terbaru mereka sekaligus aplikasi software milik Perusahaan Diviy.

"Tone, sekarang waktu nya."

Tony mengangguk pelan lalu mengikuti kemana Chris pergi. Tony tertegun ketika melihat gadis yang berbalut Jas hitam di tubuh nya berdiri sambil tersenyum untuk menyapa semua orang.

Tony berdeham, kemudian berjalan berdiri di samping gadis. Perbedaan tinggi yang sangat konstan itu membuat mereka terlihat seperti Ayah dan anak.

Mereka memulai pers, awal nya pertanyaan yang di berikan masih tentang produk terbaru mereka.

Namun ketika satu wartawan yang wajah nya di tutupi masker. "Mister Stark, bukankah Nona Diviy adalah gadis yang pernah tersangkut masalah dengan mu sembilan bulan yang lalu? Benarkah ini hanya bagian dari konspirasi agar saham kalian naik?"

Mendengar nya, seluruh ruangan hening. Hanya ada bunyi hasil kamera dan flash nya. Hingga akhirnya Chris mengambil alih Microphon.

"Kami tidak menerima pertanyaan yang tidak berhubungan dengan produk kami. Selanjut nya."

Tony menoleh ke arah gadis di samping nya, tercetak jelas wajah gadis itu terlihat khawatir. Tony mendekat dan membisikkan sesuatu, "Semua akan baik-baik saja." Ujar Tony mencoba membuat nya baik-baik saja.

Alexa tetap diam menatap sekeliling dengan wajah khawatir. Tidak, bukan pertanyaan karyawan itu yang membuat nya khawatir. Tapi ia khawatir, pesan yang ia terima tadi pagi akan benar-benar terjadi.

Tony menyadari bahwa bukan hal tadi yang membuat gadis ini khawatir. "Ada apa?"

Alexa tidak menjawab, tapi segera menarik pengeras suara. "Maaf sebelum nya, tapi kami harus pergi. Di persilahkan kalian keluar dari gedung ini."

Semua berbisik heran, namun ketika Tony menatap Chris seakan memberi kode. Chris segera melakukan pengamanan dengan membantu para penjaga mengusir para wartawan itu keluar.

Tony menatap Alexa keluar, "Kau kenapa?"

Alexa diam sebentar lalu menatap para penjaga nya. "Bawa semua orang di gedung ini keluar. Kita tidak punya banyak waktu."

Penjaga bersekitar sepuluh orang itu mengangguk mengerti lalu bergerak cepat. Alexa berbalik menatap Tony, kemudian menarik tangan nya dan berjalan keluar.

Tony mengerutkan kening nya heran. Ia berhenti membuat gadis itu ikut berhenti. "Katakan, ada apa?"

"Kita tidak punya waktu! Kita harus keluar sekarang." Alexa kembali menarik tangan Tony namun tak bisa bergerak karena Tony tetap pada tempat nya.

"Aku takkan bergeser dari tempat ku sebelum kau mengatakan yang sebenar nya." Tony melipat tangan nya dari genggaman Alexa.

Alexa mengusap wajah nya frustasi, "Holly shit! Kenapa kau selalu egois?!"

Tony mengerutkan kening nya heran.

"Gedung ini akan meledak! Ada bom yang di taruh di sini!"

Tony membulatkan mata nya kaget, ia merasakan jantung nya berdegub kencang. Alexa kembali menarik tangan Tony keluar. Tepat mereka keluar dari pintu. Suara ledakan yang begitu memekakkan telinga terdengar hingga hampir ke seluruh New York.

Alexa menatap gedung yang perlahan hancur. Tony yang tadi sedikit terkena serpihab itu menatap punggung Alexa yang setia menatap gedung bercat putih itu.

Di antara kabut yang tercipta, beberapa karyawan yang di kawal oleh penjaga Alexa. Gadis itu menatap mereka dengan tatapan takut dan khawatir.

"delapan,... Sembilan....," Alexa menghitung penjaga nya yang telah kembali dengan karyawan yang mereka selamatkan.

Setelah lama ia menatap kabut yang menutup pandangan nya. Lima belas karyawan keluar berlari. Namun pria berJas hitam itu tak kunjung keluar membuat air mata Alexa meluncur begitu saja.

"Nona Diviy, semua karyawan Mister Stark berhasil di selamatkan semua."

Alexa mengepalkan tangan kuat kemudian menunduk, walaupun ia berusaha menyembunyikan tangis nya tapi punggung nya yang bergetar menjelaskan semua nya.

Semua wartawan yang masih tak jauh dari TKP langsung memotret semua momen yang bisa mereka potret. Termasuk kedua CEO itu, terutama Alexa yang terlihat menangis.

Dengan tertatih, Tony berjalan mendekat ke arah gadis itu. "Alexa–"

Gadis itu menghempaskan tangan kekar Tony. Wajah nya kini terlihat, menjadi sasaran kamera para wartawan. Mata nya memerah, dan tercentang jelas sungai kecil di sana.

"Ini yang membuat ku membenci dunia bisnis! Mereka memaksa ku untuk menjadi jahat!"

Tony diam, mendengar semua nya. "Hanya satu dari pengawal mu. Setidaknya semua orang bisa selamat karena mu."

Alexa diam, lalu menatap nanar. "Apa nyawa manusia begitu sepele bagi mu? Dia pria yang dengan lembut akan membangunkan ku! Dia yang akan menyiapkan sarapan ketika aku terlambat! Dia pria yang tidak akan menganggap ku seperti atasan ketika sendirian!"

Tony mematung. Tak sanggup berkata apa-apa. Hingga suara sirena polisi bersama tim penyelamat serta ambulance terdengar. Alexa berjalan pergi menuju mobil nya dan pergi dengan tangis yang tersisa.

Chris segera menarik Tony menjauh ketika para wartawan mulai menyerbu nya.

Namun satu sosok yang memperhatikan mereka dari jauh, terkekeh pelan. "Ini akhir dari mu, Alexandra Diviy."

TBC

JANLUP VOTE AND KOMEN GAISEU

MY HAPPY GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang