S E P U L U H

5K 681 120
                                    

Mengingat masa lalu terkadang menyenangkan dan juga menjengkelkan.

Bagi Agnia, mengingat masa lalu bagaikan berjalan di atas tali tambang tanpa sedikit pun pengaman tubuh yang masih tetap berhasil menyelamatkan ketika terjatuh. Menjengkelkan? Sudah pasti. Bahkan baginya, kata menjengkelkan tidak dapat menggambarkan masa lalunya yang bagaikan reruntuhan akibat perang dunia kedua. Masa lalu adalah medan perang bagi Agnia.

Agnia tidak mau berhadapan, tapi ia harus menghadapinya.

Kini, Agnia tengah menunggu masa lalu itu datang menghampiri setelah sekian lama ia berusaha, berlari, bahkan bersembunyi untuk menghindarinya. Sama halnya seperti pepatah yang menyebutkan sebaik-baiknya bangkai disembunyikan tetap akan tercium juga baunya. Well, sebaik apapun Agnia berusaha menyembunyikan masa lalunya tetap saja, akan tiba waktu dimana satu atau dua orang di sekitarnya mulai mengendus bahkan menyadari. Salah satu masa lalu yang dengan sekuat tenaga disembunyikannya adalah Bayu. Agnia sama sekali tidak ingin baik Della maupun Citra mengetahui apa yang terjadi di antara keduanya. Pertama, sebenci-bencinya ia kepada Bayu, tetap saja ia tidak dapat menjelek-jelekkan lelaki itu kepada Della. Selain karena Della adalah salah satu sahabat karibnya, Agnia dapat melihat ketulusan perasaan Della kepada Bayu. Agnia tidak kuasa untuk merobek halaman baru yang tengah ditulis oleh Della dengan Bayu sebagai pemeran utamanya.

Kedua, Agnia tidak ingin baik Della maupun Citra mengasihaninya karena sebuah kebodohan di masa lalu yang berdampak kepada masa depan. Selama mengenal kedua sahabatnya itu sedari waktu mereka dipertemukan di sebuah Puskesmas di desa kecil di Kupang pada saat internship, mereka mengenal sosok Agnia yang tangguh, kuat, dan sama sekali tidak mudah terganggu dengan masalah percintaan apalagi lelaki.

Dan terakhir, yang paling membuat Agnia merasa berada di jebakan jaring laba-laba adalah perasaannya. Setelah sekian lama ia berusaha untuk melupakan bahkan membenci lelaki yang berhasil menghancurkan hidupnya itu, Agnia masih saja dapat merasakan desiran luar biasa di dalam rongga dadanya. Tidak hanya desiran di dalam rongga dada, bahkan Bayu masih saja dapat membuat sekujur tubuhnya bergidik hanya dengan mengingat namanya. Entah ilmu mistik apa yang dilancarkan oleh Bayu, hati dan tubuh Agnia pun masih dengan mudahnya merespon pada hal sekecil apapun yang berkaitan dengan Bayu.

Agnia seharusnya membenci Bayu dengan segala sisa umurnya di muka bumi, tapi dengan mudahnya ia menyerah dan membukakan pintu ketika Bayu kembali mengetuknya.

Agnia menghela napas panjang dan menyisir rambut panjangnya yang mulai berantakan akibat terpaan angin dengan jemari. Ia melirik area sekitarnya dan memperhatikan beberapa pasangan dan juga keluarga yang tengah berfoto ria dengan berbagai macam spot foto unik yang di tawarkan di kawasan Hutan Pinus Pengger ini. Entah apa yang membawa Agnia kembali ke tempat yang cukup sakral ini. Yang diingatnya, hanyalah langkah kaki yang terus membimbingnya setelah ia berhasil mengirimkan pesan balasan kepada Bayu.

Dari sekian banyak pesan yang ditinggalkan oleh Bayu, Agnia hanya mampu membalasnya satu kali tanpa sedikit pun mengiyakan ataupun menolak permintaan Bayu. Meskipun satu sisi di dalam dirinya berteriak bahwa apa yang tengah dilakukannya saat ini adalah sebuah kesalahan besar—disaster in waiting—satu sisi lainnya pun tak kalah bersikeras. Agnia merasa bahwa apa yang dilakukannya saat ini adalah proses pendewasaan—a full closure—dimana bertemu dengan sumber masalahnya selama ini dan menyelesaikan segala hal yang belum diselesaikan akan berdampak pada hidupnya—moving forward.

Agnia berharap a full closure dan moving forward adalah hasil yang didapatkan nanti setelah ia berhadapan dengan Bayu.

Agnia mengulum senyum kepada pasangan tua yang tengah menatap dan juga tersenyum kepadanya. Menyadari bahwa Agnia membalas senyumannya, si ibu berjalan mendekati Agnia dengan menyodorkan ponselnya kepada Agnia.

Bitter TruthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang