***
Dari balik pohon siwalan, Aku tersenyum senang melihat Alwi berhasil menjalankan tugasnya. Anak kecil itu memang bisa diandalkan. Bahkan hingga beberapa kali menemui Syakira, dia tidak membocorkan siapa yang telah menyuruhnya.
Seharusnya aku tidak perlu melakukan semua ini padamu, Sya. Andaikan suamimu bisa memberikan perhatian lebih. Memperhatikan kondisimu yang memprihatinkan.
Lingkar hitam di area matamu. Tatapan matamu yang berubah menjadi sendu. Hidung mancungmu yang kerap kali merah. Serta bulu-bulu mata yang selalu terlihat basah. Aku tahu semua itu bukan tanpa alasan. Kamu dalam keadaan tertekan. Saat kutanya Mas Raja di mana, kaualihkan dengan senyuman merona.
"Mas Raja sedang keluar kota, Mas. Tidak perlu khawatir. Malam nanti dia pasti datang. Dia sudah janji akan datang malam ini."
Kamu. Aku tau senyumanmu itu palsu. Binar matamu menyimpan pilu. Detak jantungmu adalah bom waktu, yang kelak akan meledak, dan jelas akan membahayakanmu.
Berhentilah berpura-pura bahagia, Sya! Aku merelakanmu bukan untuk disakiti. Aku melepasmu bukan untuk dihianati. Kamu harus bahagia, bukan dalam sandiwara belaka.
Syakira, mentari terang di antara gumpalan awan. Pelangi elok di tengah tetesan hujan. Mawar anggun yang pesonanya mengalihkan siapapun yang memandang. Namun berduri, tangkai kerajaannya penuh duri. Kelopak anggunnya, dedaun mahkotanya sesekali sobek tersebab duri yang mengelilinya. Bahkan tak jarang, tangan-tangan tulus yang ingin menyentuhnya harus terluka karena duri yang melingkari tubuhnya.
Syakira, Ratu agung yang terpenjara di dalam kerajaannya sendiri. Sebenarnya apa yang terjadi pada biduk rumah tanggamu? Aku tidak sanggup jika harus melihat isakanmu, Sya. Aku tidak sanggup jika harus melihat genangan di kelopak matamu. Apa yang sebenarnya terjadi? Siksa batin macam apakah yang sedang kau alami, hingga membuat purnamamu redup tanpa cahaya. Mentarimu tenggelam tanpa rona.
Pengantin baru, bukankah seharusnya bahagia? Hari-hari penuh cinta dan malam-malam yang bergelora. Tapi, berbanding terbalik dengan keadaanmu yang sekarang.
Aku sakit melihatmu dengannya. Tapi, akan jauh lebih sakit jika pengorbananku tidak berhasil memberimu bahagia.
Sakit? Biar aku saja yang menanggungnya. Lukaku tak mengapa, asal engkau bahagia.
Mas Raja, apa sebenarnya alasan dia sering keluar rumah? Dia bahkan sama sekali tidak terlihat membawa Syakira memeriksakan kandungan. Harusnya seorang suami bisa lebih siaga apabila istirinya sedang hamil. Tapi dia terlihat tidak peduli. Apa yang sebenarnya terjadi di antara mereka? Apa mungkin ada pihak ketiga? Tapi siapa kiranya?
Syakira terlihat sagat tertekan. Tubuhnya mulai kurusan. Waktu itu, bidan bilang kandungan Syakira sangat lemah. Aku terpaksa melakukan semua ini agar Syakira bisa menerima asupan gizi. Sedikit banyak aku tahu makanan favoritnya, mungkin dengan begitu dia mau makan. Masa-masa hamil muda adalah masa-masa penyiksaan dan pengorbanan, karena seorang wanita akan mengalami masa ngidam.
Dia pasti sangat membutuhkan seseorang di sampingnya untuk memahami segala keinginannya yang datang tiba-tiba. Tapi, dengan kebiasaan Raja menghilang dari pesantren, bagaimana mungkin dia akan memenuhi semua keinginannya?
Aku sering melihat Syakira memandangi buah mangga muda di taman belakang. Aku tahu dia ingin mengambil buah-buah itu. Tapi, bukan Syakira namanya jika melakukan hal-hal dengan sembarangan, termasuk mengambil mangga yang lokasinya berada di perbatasan pondok putra dan taman belakang.
Dia bukan Ratu Shima Sri Maharani Mahissa Suramardini , Ratu penguasa kerajaan Kalingga yang saat ngidam buah kecapi memilih mencari buah itu sendiri bersama para punggawanya. Bukan, dia bukan Ratu Shima tapi Ratu Syakira, yang pandai menjaga jarak, yang pandai menjaga diri, tak mudah baginya meminta pertolongan para santri hanya untuk memuaskan nafsu pribadinya. Karenanya, aku mencoba membantunya dengan memanjat dan mengambil buah-buah itu, lalu memberikannya pada Alwi, agar Syakira tidak hanya menikmati pemandangan mangga itu, namun juga bisa menikami kelezatan rasanya.
YOU ARE READING
MAHKOTA SANG RATU (SUDAH DINOVELKAN)
Ficción GeneralAlfi Syakira Awwaliya Hussein, seorang Ratu Ruham As-Salafiyah yang dianggap sebagai wanita berdarah Ardanareshwari, wanita hebat yang kelak akan melahirkan raja-raja. Tirakatnya sejak ia belia, membuatnya tumbuh menjadi wanita anggun yang agung. Di...