MALAIKAT PENJAGA 2

3.2K 211 34
                                    


***

[POV RAJA]

Syakira hamil? Berita ini benar-benar mengejutkanku. Selama tiga bulan ini aku hanya melakukannya sekali pada malam itu. Itupun aku tahu, Syakira memberikannya karena terpaksa. Tapi, aku tidak pernah menyangka bahwa Syakira akan hamil secepat ini.

Aku senang bercampur sedih. Senang karena sebentar lagi aku akan memiliki keturunan. Sedih karena aku khawatir akan kondisi kekasihku. Arimbi, Pavo Cristatusku. Merak anggun yang telah mencuri kedalaman batinku. Dia yang sudah banyak sekali berjasa dalam hidupku. Dia yang sudah mendukungku hingga aku bisa menjadi seperti hari ini. Disaat orang lain bahkan keluargaku sendiri tidak ada yang mendukung karirku, dia hadir memberikan banyak mimpi dan harapan. Keluargaku samasekali tidak memahami akan mauku, yang bisa mereka lakukan hanyalah mengekang. Memintaku mengikuti apapun yang mereka mau. Walau batinku telah jelas menolak dengan keras.

Arimbi. Entah apa yang akan dia lakukan jika tahu istriku hamil. Mungkinkah dia akan terluka? Mungkinkah dia akan kembali melakukan percobaan bunuh diri, sama seperti saat pertama kali dia tahu aku telah menikahi Syakira?

Melihat air mata Syakira sebenarnya membuatku tidak tega. Tapi janjiku untuk tetap setia pada satu hati membuatku kerap diterpa rasa dilema.

Aargh, setiap kali aku ingin mendekati Syakira, wajah Arimbi selalu hadir. Mata birunya yang memesona. Tutur katanya yang lembut membuatku tidak berhenti memikirkannya. Aku tidak sanggup jika harus kehilangan Arimbi, tapi kewajibanku pada Syakira juga tidak boleh aku nafikkan.

Arimbi labil. Memori buruknya di masa lalu akan sosok lelaki membuatnya trauma. Entah mengapa aku selalu ingin berada di sisinya. Melindungi, menemani, dan membuktikan bahwa akulah bukti dari lelaki setia yang selama ini dia cela. Aku mencintainya dan telah berjanji akan menikahinya pasca menikahi Syakira.

Syakira, dia wanita yang kuat. Aku tahu itu. dia tidak akan melakukan hal-hal bodoh dan ceroboh seperti yang dilakukan Arimbi saat hatinya sedang kalut. Maka biarlah saat ini, dia aku korbankan. Lagipula, aku sama sekali tidak mencintainya. Semua yang aku lakukan padanya hanya berlandaskan keterpaksaan. Biar saja dia menanggung semuanya. Sebagai sebuah konsekuensi terbesar telah menerima perjodohan ini.

Lagi pula, apa salahnya jika aku beristri dua dengan cara poligami? Bukankah Islam membolehkannya? Salah jika aku hanya menjadikan Arimbi sebagai selingkuhan. Tapi, bukankah aku akan menikahinya?

Aku tidak akan menggeser posisi Syakira sebagai Garwa Padmi, istri utama raja yang bergelar sang ratu. Aku hanya ingin dia berbagi, berbagi pada Garwa Ampeyan, istri berikutnya yang dicintai oleh sang raja. Mungkin, saat ini dia masih belum bisa menerima. Tapi, semoga lambat laun dia akan menerima Arimbi sebagai istriku yang kedua. Aku tidak bisa membohongi diriku sendiri bahwa hatiku hanya untuk Arimbi bukan Syakira.

***

[POV MALIK]

Dia tersenyum, menatapku yang sedang bercanda ria dengan Bidan yang merawatnya. Tatapannya masih sama, senyumannya pun masih merona. Dia masih tetap Syakiraku yang dulu. Meski kantung matanya sedikit menghitam. Cahaya matanya redup dan wajahnya sediki muram. Tapi, senyuman itu mampu menghapus segalanya. Seolah aroma pagi yang menghapus kabut sisa semalam. Cerah, bersinar, indah.

Sebenarnya, aku masih ingin berlama-lama. Aku masih ingin menikmati kesalah pahaman Bu Bidan yang salah mengira bahwa aku adalah suami Syakira. Jujur, aku senang. Ada satu titik dimana aku memang pernah memilki cita-cita itu. Memenemaninya untuk memeriksa kandungan, membersamainya di detik-detik kelahiran. Qadarullah, aku benar-benar bisa menemaninya memeriksakan kandungan. Walau, bukan aku ayah dari anak yang dia kandung.

MAHKOTA SANG RATU (SUDAH DINOVELKAN)Where stories live. Discover now