3

1.3K 82 6
                                    

Setelah pertemuan memanasnya dan mengantarkan ibunya kerumah kini junmyeon kembali ke kantornya. Ibunya sendiri ingin menjodohkan dengan perempuan yang bakal notabenya cocok seperti preman lalu apa yang akan terjadi jika mereka sudah menjadi suami istri nanti, pasti akan selalu terjadi perang dunia di setiap harinya. Memangnya tidak ada perempuan lain selain gadis itu di dunia ini kenapa seolah-olah jika takdir kini bermain-main dengan junmyeon, pikirnya sambil melewati koridor perusahaannya.

Setelah sampai di ruangannya kini junmyeon terduduk lemas sambil memijat keningnya karena merasa frustasi. Tampak seorang laki-laki berkuping lebar kini memperhatikannya.

"YAA! Kau kenapa? Bukannya kau habis bertemu dengan calon istrimu" ujar chanyeol.

"Diamlahhhhh" bentak junmyeon.

"Apa kau menerimanya? Bagaimana apa dia cantik? Jika kau menerimanya apa kau sudah bilang ke yoomi untuk mengakhiri hubungannmu karena kau di jodohkan oleh ibumu" tanya chanyeol bertubi-tubi.

"Apa kau bisa diam? Kau ini cerewet sekali, dan setelah kupikir-pikir aku tidak akan menerima perjodohan ini dan tetap bersama yoomi"

"Mwoo?? Memangnya mengapa?"

"Apa kau tahu siapa wanita yang ibuku pilihkan untuk menjadi istriku?"

"Kau bertanya padaku? Mana mungkin aku tahu" kekeh chanyeol.

"Kau masih ingat perempuan menyebalkan yang membuat mood ku buruk waktu di daegu"

"Masih aku masih ingat,Memangnya ada apa?"

"Dia adalah wanita yang akan di jodohkan padaku"

"Jinjaaaa???" Sahut chanyeol sambil tertawa terbahak-bahak, tampak suho heran dengan tingkah chanyeol.

"Kau tidak waras? Kurasa tidak ada yg lucu dengan apa yang aku ucapkan"

"Sebentar dia adalah wanita yang menendangmu saat di daegu sehingga membuat moodmu hancur dan sekarang dia akan menjadi calon istrimu, bukankah dunia ini benar-benar sempit" kekeh chanyeol.

"Kau bilang calon istri? Kupikir aku tak menerima perjodohan itu" balas junmyeon.

"Ya! Lalu bagaimana dengan ibumu?" Tanya chanyeol.

"Ahhhh...sudahlah aku tak ingin membahasnya mungkin akan kupikir-pikir lagi"

Sedangkan kini joohyun beserta ibu dan kakaknya masih saja dengan suasana hening di cafe karena kini sudah memasuki pukul 9 malam jadi otomatis cafe miliknya sudah tutup, tanpa sadar mereka saling melirik satu sama lain.

"Joohyun, sikapmu benar-benar" ucap ibu joohyun untuk memecahkan suasana keheningan dan langsung beranjak pergi meninggalkan dua wanita bersaudara itu.

Kini giliran jae kyung tertawa terbahak-bahak seperti orang tak jelas .

"Kau gila?" Tanya joohyun.

"Aku bingung dengan kasusmu, tapi kupikir-pikir pria itu tampan dan apa kau tahu dia adalah seorang CEO muda dari MJ group, aku sering membaca artikel tentangnya di surat kabar. Jadi bagamaina? Apa itu tak menghiurkan bagimu" ujar jae kyung dengan wajah menggoda.

"Aku bahkan baru tahu orang dingin sepertinya adalah seorang CEO,Meskipun dia seorang CEO dari MJ group atau apalah itu tapi sikapnya seperti seorang bajingan sama sekali tidak menghiurkan bagiku" balas joohyun.

"Ohhhh adikku kini sedang kesal, hhmm...intinya aku tak ingin ikut campur tak kupikir-pikir kau akan sangat-sangat menyakiti eoma jika tak menerima perjodohan ini" ucap jae kyung sambil muka sedikit mengerucut dan mengacak-ngacak rambut joohyun.

My Annoying Husband [Surene]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang