12

1.2K 122 15
                                    

Pukul 7 pagi Joohyun sudah bersiap untuk pergi ke rumah sakit, ia juga sudah rajinnya menyiapkan beberapa menu sarapan untuk junmyeon. Sayangnya, joohyun sedari tadi pagi terakhir kali melihat junmyeon di tempat tidurnya. Hingga saat ini joohyun juga masih masa bodo apakah pria itu sudah bangun atau belum.

Suara langkah kaki di sebrang menyadarkan joohyun untuk menatapnya, ya bisa kita lihat sendiri jika dia adalah seorang pria yang sehabis joohyun pikirkan.

"Kau akan berangkat kan?" Tanya junmyeon.

Namun, joohyun tidak mau membalasnya dan tetap bersiap-siap dengan merapikan pakaiannya.

"Kau bisu?" Tanya junmyeon.

Jika bisu? Memangnya masalah denganmu. Apa kau sama sekali tidak melihat jika sekarang aku malas bertatap denganmu

"Oh jadi kau tuli?"

Jujur, sebenarnya joohyun ingin sekali menggampar wajah junmyeon namun ia tidak peduli dan berjalan melewati junmyeon.

Saat ia berada di pintu untuk membukanya, tangan joohyun di cekal oleh junmyeon. Joohyun pun menghempaskannya.

"Apasih?" Tanya joohyun dingin.

"Rupanya kau sudah sembu dari penyakit tuli dan bisumu? Aku tadi bertanya padamu lalu mengapa kau mengabaikanku" tanya junmyeon.

"Ohh jadi kau merasa terabaikan? Tumben sekali" joohyun tertawa sinis.

"Apa maksudmu?"

"Sudah kau tadi menanyakan apakah aku bekerja kan? Dan ku jawab iya puasss??" Ucap joohyun langsung meninggalkan junmyeon.

Saat joohyun hendak berjalan ke arah mobilnya tiba-tiba saja kunci mobil ditangannya di renggut begitu saja oleh junmyeon.

"Y..yaaa!"

"Baiklah kalau kau masih keras kepala silahkan berjalan kaki ke rumah sakitmu jika tidak mau ku antar" ucap junmyeon sambil berjalan mendahului joohyun yang masih kaget karena tiba-tiba junmyeon merebut kunci mobilnya.
Tanpa menunggu lama akhirnya joohyun mulai masuk ke mobil junmyeon dengan wajah yang kesal, tampak sekali kekesalan joohyun terlihat saat memakai sabuk pengaman dengan keras. Junmyeon kini tersenyun senang karena bisa membuat joohyun kesal hari ini.

Dalam hati joohyun berkata bahwa ia benar-benar merasa sangat kesal sekali dengan junmyeon, joohyun sebenarnya sangat heran sebenarnya junmyeon ini maunya apa? Kadang ia baik, kadang juga menyebalkan ohh tunggu bahkan sangat-sangat-sangat menyebalkan.

Tanpa menunggu lama akhirnya mobil junmyeon telah sampai di depan rumah sakit, joohyun pun langsung keluar dari mobil dan masuk ke rumah sakit. Saat masuk, ia berpapasan dengan dain.

"Joohyun"

"Dain"

Panggil mereka bersamaan.

"Baiklah kau dulu joohyun"

"Ahh tidak kau saja"

"Jujur aku ingin mibta maaf soal kemarin, aku sudah membentakmu joohyun maafkan aku" jelas dain.

Joohyun pun tersenyum dan langsung memeluk dain.

"Aku sangat bahagia saat kau berkata seperti ini dain, tenanglah aku sama sekali tidak ada rasa marahpun padamu" jelas joohyun.

"Terima kasih joohyun kau memang teman terbaikku"

"Kau juga dain"

**

Sudah beberapa hari ini yoomi sangat sulit dihubungi Junmyeon juga sangat khawatir apakah dia baik-baik saja pasalnya dia tidak ada kabar sama sekali. Sekelibat pikiran buruk terliwat dalam benaknya, namun junmyeon berusaha membuang hal-hal buruk yang nanti akan membuat hubungannya dengan yoomi memburuk.

My Annoying Husband [Surene]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang