Hari ini joohyun tengah menghadiri acara seminar yang di adakan oleh rumah sakit di kota Icheon. Bisa di bilang acara seminar ini sangat lama, baru jam 8 malam acara telah selesai.
Curah hujan yang deras pun membanjiri daratan pada malam ini, karena ada badai hujan itulah yang membuat joohyun harus melewati jalan lain saat ia tengah kembali pulang. Pasalnya jalan yang ia gunakan lewat saat pergi tadi ternyata ada pohon besar yang tumbang di tengah jalan.
Jalan yang ia lewati saat ini memang cukup berbeda dengan jalan yang ia lewati siang tadi karena suasananya sangat sepi dan gelap. Dan tiba-tiba saja mobilnya terhenti.
"Aishhh ada apa ini?"
Joohyun pun beralih mengecek kuota bensinnya, dan pantas saja bensinnya habis ia lupa tak sempat mampir ke sebuah pom.
"Ahh bagaimana? Kenapa harus berhenti di tempat se sepi ini?"
Ia pun mengecek ponselnya dan lagi-lagi ia menggerutu jikalau batreinya lowbat. Joohyun juga lupa mengapa ia tak berfikir untuk membawa power bank.
"Eotteokee? Jarak ke rumah juga cukup jauh sekali. Mengapa di daerah ini sangat sepi? Apa tidak ada sebuah pom bensin disini?"
Joohyun masih terdiam di mobil. Tanpa ia sadari sudah 1 jam lebih ia di dalam mobil, waktu sudah menunjukkan hampir pukul 10 malam. Ia sangat bingung, apa harus ia turun dari mobil untuk mencari malaikat penolong di situasi seperti ini? Oh tidak! Bahkan ia melihat suasana luar melalui cendela saja rasanya hatinya sedikit kikuk. Daerah yang sepi dan tak ada satupun mobil yang lewat. Yang ada hanga lampu yang cahayanya bahkan tidak bisa menerangi seutuhnya. Tapi jika ia berdiam saja mana mungkin ia akan mendapat pertolongan. Dengan berat hati akhirnya joohyun mencari payung qtau jas hujan di dalam mobil. Dan untung saja ada sebuah payung yang bisa ia gunakan untuk melindunginya dari air hujan.
**
Junmyeon kini tengah menyedu teh hangatnya di ruang tamu. Pikirannya berotasi kepada joohyun yang saat ini belum juga pulang. Perasaan khawatir mulai tumbuh karena derasnya hujan malam itu. Sudah tiga kali ia mencoba menelpon joohyun namun, telepon joohyun tidak aktif. Joohyun juga tidak memberitahunya ia pergi kemana karena akhir-akhir ini mereka juga sering bertengkar kecil.
Junmyeon mencoba menelpon jewoon sahabat joohyun, karena junmyeon hanya tahu orang terdekat joohyun adalah jewoon dan bo ah. Akibat ia pernah meluruskan masalh bertiga waktu itu. Saat ia sudah mendapat jawaban dari jewoon yang ternyata joohyun tidak bersama mereka ia merasa sangat khawatir. Tanpa menunggu lama ia segera mengambil mantel hangat dan kunci mobil untuk mencari joohyun malam ini
**
Joohyun mulai keluar dari mobilnya dengan perasaan yang cukup kacau balau namun, apa boleh buat ia harus tetap memberanikan diri. Ia mulai berjalan menelusuri daerah sepi itu, ia mulai mencari sebuah pemukiman yang ia rencanakan akan meminjam sebuah charger untuk mengisi batrei hpnya.
"Aku sudah berjalan cukup jauh dari tempat parkir mobilku tapi mengapa masih belum ada tanda-tanda untuk aku jadikan pertolongan"
Hujan semakin deras, guntur pun kembali terdengar. Karena merasa cukup menakutkan joohyun pun mempercepat langkahnya, dan untung saja ia menemukan sebuah toko tersembunyi yang berada di pinggir jalan.
"Akhirnya aku menemukan" ucapnya dengan senyumnya yang merekah.
Joohyun pun menuju ke toko itu dan syukurlah toko itu masih buka. Ada seorang ahjuma disana.
"Anyeonghaseo" sapa joohyun.
"Ahh anyeonghaseo, apakah ada yang bisa saya bantu nona?"
"Aku butuh charger untuk mengisi batre hpku, apa aku boleh menumpang mengisi kemari?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Husband [Surene]
FanfictionHighest Rank 🏆 ; #1 Suhoirene [23.6.2020] #1 Suho [ 21.6.2020] Pertemuan pertama yang memberikan kesan buruk antara keduanya. Sebuah rasa kebencian yang membara pun dirasakan antara Kim Junmyeon dan Bae joohyun. Ya, dua manusia yang memiliki sifat...