28 'Jealous'

987 92 1
                                    

Thank you 2k readernyaaaaa💞
.
.
.
.
.
.
"Kalian berdua masih panas." Kata Tzuyu setelah memeriksa suhu tubuh Jungkook dan Jeongsan secara bergantian.

"Oppa, bangunlah. Kita harus kerumah sakit."

"Panggil saja dokternya kemari. Aku sangat pusing untuk berjalan."

Akhirnya Tzuyu menelpon dokter yang biasa menangani Jungkook dan juga member lainnya. Dokter ini sudah menjadi kepercayaan BTS dan juga Bighit entertainment.

"Dia hanya kelelahan saja. Jadi tidak perlu khawatir padanya. Dan untuk Jeongsan, dia hanya panas karena Jungkook sedang demam saat ini. Bisa dibilang ini ikatan batin."

"Kamsahamnida."

"Aku sudah menuliskan resep obatnya. Kau bisa menebusnya nanti."Kata dokter itu. Tzuyu mengantar dokter itu sampai kedepan pintu lalu dia kembali lagi kekamar.

"Apa Jeongsanku sakit karena appa mu? kau menyayangi appa mu?" Tanya Tzuyu pada Jeongsan. Kali ini Jeongsan sedang memberikan ASI pada Jeongsan.

Tzuyu mengambil ponselnya dan men-dial nomor Seyeon. Dia butuh bantuan untuk membeli obatnya Jungkook. Karena Tzuyu tidak mungkin meninggalkan Jungkook dalam keadaan seperti ini.

"Telpon juga semua hyung ku." Kata Jungkook. "Aku akan mengucapkan selamat tinggal pada mereka."

"Yak! kau kenapa bicara seperti itu?"

"Aku ingin bilang selamat tinggal pada mereka karena aku ingin jalan-jalan ke Jepang. Itu saja."

"Aish, kau masih saja bisa bercanda dalam keadaan seperti ini." Kata Tzuyu sambil memukul pelan tangan Jungkook. Jungkook hanya tertawa dengan kekesalan Tzuyu itu.

"Apa Jeongsan juga sakit?" Tanya Jungkook yang sekarang duduk lalu memegang dahi Jeongsan. "Apa kau mengikuti appa?"

"Untuk itu, kau harus cepat sembuh. Dia punya ikatan batin yang kuat denganmu. Jadi jika kau sakit, Jeongsan juga pasti sakit."

"Jinjja? Kenapa kau mengikuti appa hm? seharusnya jika appa sakit kau tidak perlu ikutan sakit."

"Tzuyu, mana resep obatnya?" Tanya Seyeon yang baru saja datang. Tzuyu langsung memberikan resep obatnya pada Seyeon agar Seyeon bisa membeli obatnya.

"Kau sepertinya sudah sembuh." Kata Tzuyu sambil memeriksa suhu tubuhnya.

"Akh, tidak. Aku masih pusing." Kata Jungkook yang langsung tidur lagi. Dia sepertinya sudah sembuh. Tapi dia tidak ingin cepat-cepat sembuh agar Tzuyu terus memperhatikannya.

"Oppa, jangan seperti itu. Aku yakin demammu sudah reda. Bahkan Jeongsan juga."

"Tetap saja aku masih pusing." Kata Jungkook yang kini beralih posisi tidur dengan meletakkan kepalanya di pangkuan Tzuyu yang saat ini sedang menggendong Jeongsan. "Jika aku sudah sembuh, kau tidak akan memperhatikanku lagi."

Tzuyu meletakan Jeongsan disamping Jungkook. "Oh, jadi kau cemburu pada Jeongsan? Kau sudah dewasa, jadi kau tidak membutuhkan banyak perhatian. Sedangkan Jeongsan masih sangat kecil. Jadi dia membutuhkan lebih banyak perhatian. Kau ini seperti seorang anak kecil yang cemburu pada adiknya. Jeongsan itu anakmu seharusnya kau juga memperhatikannya."Oceh Tzuyu.

"Kau sama seperti ibuku."

"Karena aku juga seorang ibu. Kau seharusnya lebih dewasa sedikit."

"Semua Hyung ku dan juga penggemarku selalu mengatakan kalau aku bayi."

"Itu beda. Kalau kau bayi mana mungkin kau punya bayi? bahkan kau tau adegan dewasa. Jadi kau bukan bayi."

"Tetap saja aku cemburu pada Jeongsan." Kata Jungkook sambil mengerucutkan bibirnya kesal.

[Book#2] Hate Manager 2✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang