Part 2 : Sisi Lain

1.5K 83 2
                                    

Do Hyo Ra masuk ke dalam mobil. Dia duduk di kursi tengah. Di mobil itu, sudah ada Ji Ho dan Yeon Deuk menunggunya.

"Kau ke mana saja, lama sekali?" tanya Yeon Deuk yang duduk di kursi sopir.

"Bersembunyi," sahut Hyo Ra singkat.

"Lalu ke mana jaket dan topi yang lusuh itu?"

"Kuberikan ke orang lain."

"Hah, yang benar saja! Mana mungkin ada orang yang mau menerima pakaian yang lusuh seperti itu." Yeon Deuk tertawa tak percaya.

"Berhentilah menanyakan hal yang tidak penting," sahut Hyo Ra ketus.

Ji Ho menengok ke belakang dari kursi penumpang paling depan. "Aku sudah mengambil headset bluetooth yang kau tinggalkan di pot tadi." Ji Ho pun memberikan benda itu ke Hyo Ra.

"Lalu mana dompetnya?" tanya Hyo Ra.

Yeon Deuk pun memberikan dompet hasil curian itu kepada Hyo Ra. Kemudian, perempuan itu mengeluarkan semua uang yang ada dalam dompet tersebut dan menghitung jumlahnya. Setelah itu, uang tersebut dibaginya sama rata.

"Apa kali ini kita tidak akan mengambil uang yang ada dalam kartu ATM-nya lagi? Padahal uang yang ada dalam kartu ATM itu pasti lebih banyak dari yang ada di dompet," ucap Yeon Deuk.

Hyo Ra bertingkah seolah tidak mendengar perkataan Yeon Deuk. Hal itu pun membuat lelaki itu menjadi kesal. "Sebenarnya apa yang ada dalam pikiranmu? Kau kemanakan dompet beserta kartu-kartu yang ada di dalam dompet curian kita selama ini? Kau menikmatinya sendiri ya!"

"Berhentilah menuduhku yang bukan-bukan." Hyo Ra masih bertingkah cuek.

"Dompet beserta isinya sudah ada di tangan kita, berarti kita punya hak penuh buat menikmatinya!"

"Kalau begitu, kau mau keberadaan kita terlacak oleh polisi hanya gara-gara kartu ATM itu?" Hyo berusaha menyadarkan Yeon Deuk. "Mau sampai kapan kita seperti ini?! Apa yang kita lakukan selama ini tidaklah benar. Kita harus mulai mengurangi tindak kriminal dan mencari uang dengan cara yang benar," Hyo Ra menambahkan, "dan satu hal lagi, percayalah padaku atas apa yang aku lakukan terhadap dompet beserta kartu-kartu yang ada di dalamnya."

"Baiklah, terserah apa katamu," ucap Yeon Deuk sambil memalingkan wajah. Lelaki yang duduk di kursi sopir itu pun mulai mengemudikan mobilnya. Mereka pun kembali ke rumah untuk beristirahat.

***

Di tempat lain tepatnya di dorm EXO, D.O sedang dimarahi oleh manajernya. Namun, hal itu tidak berlangsung lama. Manajernya pun memberikan nasihat agar lain kali D.O tidak bertindak ceroboh lagi. Kemudian, orang itu pergi keluar untuk mengurus project EXO selanjutnya.

Sementara itu, member EXO yang lain mulai menyerbu D.O dengan berbagai pertanyaan. Namun, D.O hanya menjawab seadanya karena suasana hatinya sedang tidak baik setelah dimarahi manajernya.

Suho pun memahami kondisi D.O saat itu. Dia pun berusaha mengalihkan perhatian dengan menyuruh semua anggota EXO untuk latihan vokal. "Baiklah, sebaiknya kita mulai latihan saja. Ayo! Ayo!"

***

Keesokan harinya, Do Hyo Ra pergi ke alamat pemilik dompet yang kemarin dia curi. Hyo Ra mengecek alamat orang tersebut melalui kartu-kartu yang ada dalam dompet itu. Dia berniat untuk mengembalikan dompet tersebut kepada pemiliknya. Namun, dia tidak mau sampai diketahui siapa pun kalau dia adalah pencurinya sehingga dia berpakaian cukup tertutup. Dia menggunakan topi, masker, jaket, celana, dan sepatu berwarna serba hitam.

Ketika sampai di alamat tujuan, Hyo Ra langsung meletakkan dompet tersebut di dekat rumah pemiliknya. Dia meletakkannya di tempat yang tidak terjangkau cctv. Lalu, dia segera pergi dan bersembunyi di samping rumah kosong yang tidak jauh dari rumah pemilik dompet tersebut. Di situ, dia segera melepas topi dan mengaitkannya di celana bagian belakang. Lalu, dia melepas jaket yang dipakainya dan membalik jaket tersebut. Ternyata bagian dalam jaket itu berwarna merah. Dia pun mengikatkan jaket yang terlihat berwarna merah itu di pinggulnya. Kini, topinya telah tertutupi oleh jaket itu dan tampaklah ia mengenakan baju kaos putih berlengan pendek.

100 Days My Prince Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang