Part 9 : Tegang

745 52 17
                                    

Pintu dibuka. Tampaklah ruangan yang cukup suram. Hyo Ra pun berjalan perlahan memasuki rumah tersebut. Lalu, dia mencoba mengingat ruangan yang dimaksud bosnya saat di telepon.

Setelah kamar ketiga, belok kiri masuk ke dapur. Temukan jalan di bawah meja makan. Kutunggu kau di bawah!

Hyo Ra pun berjalan menyusuri rumah itu sesuai instruksi bosnya sampai akhirnya dia berhasil mencapai ruangan yang dimaksud. Ruang bawah tanah. Matanya langsung meliar ke segala penjuru ruangan mencari keberadaan Yeon Deuk dan Ji Ho.

"Di mana Ji Ho dan Yeon Deuk?" tanya Hyo Ra kepada anak buah bosnya yang berjaga di ruangan itu.

Tiba-tiba terdengar suara dari lantai atas. Suara Ji Ho. "Hyo Ra kau dijebak!!"

Seketika Hyo Ra menyadari hal tersebut. Dia pun berusaha untuk kembali ke atas dengan melewati jalan yang tadi dimasukinya. Namun, dia dicegat oleh anak buah bosnya yang ada di ruangan itu. Kemudian, seorang lelaki masuk melewati jalan yang tadi dilewati Hyo Ra. Saat lelaki itu berjalan menuruni tangga, lubang penghubung antara ruang bawah tanah dengan ruangan yang ada di atasnya pun ditutup.

"Mana barang yang kau janjikan waktu itu?" tanya lelaki itu sambil berjalan mendekati Hyo Ra.

Perempuan itu pun menarik kedua tangannya agar terlepas dari pegangan anak buah bosnya. Lalu, dia melemparkan kedua koper yang masih dipegangnya ke arah lelaki itu. Kemudian, dia mengeluarkan kunci mobil dari saku celananya dan melemparkannya juga ke arah bosnya.

Orang itu pun mengecek sebentar isi koper tersebut sebelum akhirnya berbicara lagi. "Segini saja? Mana yang lainnya?"

Hyo Ra diam.

"Kau pikir untuk apa aku membawamu ke sini?" Bos itu melanjutkan perkataannya. "Tentu saja agar kau tidak bisa kabur ke mana-mana. Kau harus ikut bersamaku. Kau tidak membutuhkan harta itu untuk kehidupanmu selanjutnya karena kedepannya kau akan selalu bersamaku. Takdirmu adalah bersamaku. Menjadi abdiku."

Seketika Hyo Ra memberontak. Dia pun berkelahi melawan anak buah bosnya agar bisa melarikan diri. Sementara itu, bosnya tiba-tiba bersiul memberi isyarat pada anak buahnya yang berada di ruang atas. Seketika lubang penghubung kembali dibuka. Ji Ho dan Yeon Deuk tiba-tiba didorong masuk dengan keadaan tangan terikat. Mereka pun terguling di tangga. Melihat hal tersebut sontak Hyo Ra berhenti berkelahi dan segera menghampiri kedua saudaranya. Dia pun melepaskan tali yang mengikat Yeon Deuk dan Ji Ho kemudian memeluk mereka erat.

"Aku mendapatkan yang aku inginkan dan kau mendapatkan apa yang kau inginkan. Sekarang, mari kita kembali ke kondisi semula," ucap lelaki itu.

Tiba-tiba si bos menunjuk salah satu anak buah lelakinya. "Kau, periksa Hyo Ra! Siapa tahu dia membawa barang berharga atau semacam alat yang dapat membahayakan kita."

Anak buah itu pun mendekat ke Hyo Ra. Sontak perempuan itu berkata, "Aku membawa pisau. Jika kau berani menyentuhku, aku tidak akan segan-segan menghabisi nyawamu!"

Si bos seketika tertawa meremehkan. "Aku tidak menyangka ahli strategi yang hebat kini sudah mulai kehilangan kemampuannya. Kau tidak kepikiran akan kujebak di dalam ruang bawah tanah ini. Lalu, kau merasa bisa terbebas dari sini hanya dengan berbekal sebuah pisau? Hyo Ra... Hyo Ra.... Sebenarnya apa yang sudah mereka perbuat sehingga kau menjadi bodoh seperti ini, huh?!" Si bos pun memberi isyarat pada anak buah lelaki yang disuruhnya tadi agar berhenti melaksanakan perintahnya. Lalu, dia mulai memerintah anak buahnya yang lain dengan suara yang lantang. Dia menyuruh anak buah wanita yang berada di ruang atas untuk turun ke ruang bawah. Perempuan itulah yang akan memeriksa Hyo Ra nantinya.

"Aku sudah memberikan keringanan, kau puas?" kata si bos kepada Hyo Ra.

Hyo Ra pun mau tidak mau harus rela diperiksa oleh anak buah bosnya. Meskipun hanya diraba dari luar, namun hal semacam itu tidaklah etis. Apalagi hal itu dilakukan di hadapan banyak orang.

100 Days My Prince Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang