Tiga hari telah berlalu semenjak peristiwa penyergapan itu terjadi. Namun, situasi belum juga membaik.
D.O dan pengacaranya Hyo Ra masih harus menghadapi masalah persidangan yang belum selesai. Mereka harus menyiapkan berkas-berkas untuk persidangan terakhir yang akan diadakan hari ini. Persidangan tentang tindak kriminal yang telah Hyo Ra, Yeon Deuk, dan Ji Ho lakukan. Seharusnya persidangan tersebut dihadiri Hyo Ra bersama kedua saudara lelakinya. Namun, kali ini yang dapat datang ke persidangan tersebut hanya Ji Ho dan Yeon Deuk.Mereka pun berkumpul dulu di ruang tunggu sebelum memasuki ruang persidangan. Menyiapkan segalanya dan berbincang sejenak.
"Kita harus optimis," D.O meyakinkan.
Si pengacara mengangguk setuju dengan perkataan D.O. "Aku juga akan berusaha semampuku untuk memperlihatkan timbangan keadilan yang sebenarnya. Yang tidak bersalah harus menang dan yang bersalah harus dihukum."
Semua orang yang ada pada saat itu mengangguk setuju. Lalu, Ji Ho menambahkan, "Jangan lupakan permainan yang telah mereka berikan kepadamu."
Seketika si pengacara teringat dengan kejadian saat dirinya terkena jebakan pada waktu penyergapan kala itu. Dia terkena tumpahan cat berwarna merah. Namun, jebakan belum berakhir sampai di situ. Setelah cat berwarna merah tersebut membasahi seluruh badannya, dia tergelincir karena lantai di sekitarnya telah dituangi minyak. Begitu juga beberapa polisi yang terkena jebakan tersebut. Setiap kali mereka berusaha berdiri, mereka selalu tergelincir sampai akhirnya kepala mereka terbentur lantai. Seketika itu juga, mereka pun pingsan.
"Aku tidak akan pernah melupakan perangkap konyol seperti itu," ucap si pengacara yang kemudian mendengus kesal.
Tak lama setelah itu, mereka yang berada di ruang tunggu pun segera masuk ke dalam ruang persidangan. Lalu, sidang pun dimulai.
Dalam persidangan kala itu, si pengacara berusaha mati-matian membela kliennya agar dibebaskan dari segala bentuk hukuman. Dia mempelihatkan berbagai macam bukti yang menyatakan bahwa Hyo Ra, Yeon Deuk, dan Ji Ho adalah korban. Mereka dipaksa untuk melakukan tindak kejahatan karena diancam. Selain itu, ketiga kliennya juga hanya melakukan tindak-tindak kejahatan yang tidak memakan korban. Mereka hanya melakukan pencurian, penipuan, dan menjadi mata-mata dari kelompok penjahat. Oleh sebab itu, si pengacara pun memohon kepada sang hakim agar kliennya tidak dijatuhi hukuman apapun.
Kemudian, untuk memperkuat argumennya, si pengacara juga membawa beberapa saksi. Dia pun menyuruh saksi-saksi tersebut untuk mengungkapkan semua fakta terkait kejahatan yang dilakukan Hyo Ra, Yeon Deuk, dan Ji Ho.
Saat itu, persidangan benar-benar berlangsung tegang. Namun, tak butuh waktu lama bagi sang hakim untuk memutuskan hasilnya. Dengan mengetuk palu keadilan, sang hakim pun mengumumkan bahwa Hyo Ra, Ji Ho, dan Yeon Deuk dinyatakan tidak bersalah.
Seketika raut wajah kegembiraan terpancar dari pihak pendukung Hyo Ra, Ji Ho, dan Yeon Deuk. Ada di antara mereka yang bertepuk tangan. Ada juga yang mengucapkan selamat. Sementara itu, Ji Ho dan Yeon Deuk saling berpelukan dengan haru. Tangis mereka pecah saat teringat Hyo Ra. Saudari mereka yang sejak awal mendambakan kebebasan.
"Hyo Ra...," ucap Yeon Deuk sambil menangis.
"Seandainya sekarang kau ada di sini dan merasakan kebebasan ini, kau pasti sangat bahagia," kata Ji Ho sambil terbayang-bayang wajah Hyo Ra.
Kemudian kedua saudara itu saling menatap. "Kita bebas sekarang! Bebas dari si bos, dari kelompok itu, dari jerat hukum, kita bebas! Perjuangan Hyo Ra tidak sia-sia," ucap Yeon Deuk yang kemudian tersenyum.
Ji Ho pun mengangguk sambil tersenyum pula.
Lalu, D.O dan si pengacara mendekati Ji Ho dan Yeon Deuk. Mereka pun memberikan selamat kepada kedua bersaudara itu. Sementara Yeon Deuk dan Ji Ho mengucapkan terima kasih kepada D.O dan si pengacara yang telah berjuang untuk membela mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
100 Days My Prince Season 2
FanficCerita ini akan menjadi kelanjutan kisah cinta antara Won Deuk dan Hong Shim di masa Joseon yang lalu. Sumber gambar: google dan pinterest