D.O, bodyguard-nya, dan si pengacara tiba di depan sebuah rumah yang mewah dan besar. Rumah yang dikelilingi garis polisi. Rumah yang diduga sebagai tempat untuk menyembunyikan Hyo Ra dan kedua saudaranya.
Tak lama kemudian, pasukan polisi datang menyusul. Mereka pun bersiap melakukan penyergapan. Begitu juga dengan D.O dan kedua rekannya. Namun, sebelum mereka masuk, mereka dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama bertugas masuk melewati pintu depan. Kelompok kedua bertugas masuk melewati pintu belakang. Sementara itu, kelompk ketiga bertugas melakukan penjagaan dan pengawasan di luar rumah. Kelompok pertama dan kedua masing-masing beranggotakan tujuh orang sementara kelompok ketiga beranggotakan empat orang. D.O, bodyguard-nya, dan si pengacara termasuk ke dalam kelompok pertama.
Ketika kelompok pertama dan kedua hendak masuk ke dalam rumah itu, ternyata pintunya dikunci. Jendela di rumah tersebut juga dipenuhi teralis. Mereka tidak mungkin masuk melewati jendela sehingga mereka memutuskan untuk mendobrak pintu yang ada. Namun, ketika pintu itu berhasil didobrak, tiba-tiba entah dari mana beberapa batu bata jatuh menimpa polisi yang mendobraknya. Seketika polisi tersebut langsung pingsan.
"Rumah ini sepertinya sudah dipasangi jebakan di setiap sudutnya. Harap lebih berhati-hati!" kata sang ketua polisi kepada rekan satu kelompoknya, kelompok pertama. Kemudian, dia memberikan peringatan juga kepada kelompok yang lain melalui walkie-talkie.
Setelah itu, mereka lanjut memasuki rumah itu. Jebakan lain pun bermunculan menghambat pergerakkan mereka. Mulai dari karung berisi pasir yang tiba-tiba berayun menghantam mereka, gagang pintu lain yang dialiri arus listrik, cat berwarna merah tumpah dari lantai dua, dan masih banyak lagi. Hingga akhirnya mereka pun dihadangan oleh anak buah orang jahat itu saat tiba di ruang tengah. Jumlah mereka dua kali lipat lebih banyak dari jumlah D.O dan kawan-kawannya.
Ketika itu, hanya tersisa D.O, bodyguard-nya, dan ketua polisi dari kelompok pertama sedangkan dari kelompok kedua tersisa dua orang polisi yang salah satunya adalah polisi yang mirip dengan sosok Jong Jae Yoon. Lalu, di kelompok ketiga tinggal tersisa dua orang karena dua orang lainnya diperintahkan ketua polisi untuk ikut masuk ke dalam rumah setelah banyak anggota polisi yang terkena jebakan. Mereka telah dibuat tidak sadarkan diri karena jebakan-jebakan yang ada.
"HYO RA!!" teriak D.O sambil mengamati sekitar. Lalu, dia pun menatap orang-orang yang menghadangnya. "Di mana Hyo Ra?!"
"Kau tidak akan pernah bisa menemukannya. Dia sudah dibawa pergi dari negara ini," jelas seorang anak buah orang jahat itu. Dia berusaha mengelabui D.O dan yang lainnya.
"Kalau begitu jangan halangi jalan kami!" ucap ketua polisi sambil berusaha melewati orang-orang yang menghalangi jalannya. Namun, salah seorang di antara anak buah itu menghentikan langkah sang ketua polisi dengan memegang bahunya.
"Langkahi dulu nyawa kami jika kalian bisa!"Seketika mereka melakukan penyerangan terhadap D.O, bodyguard-nya, dan ketiga orang polisi yang tersisa. D.O bersama keempat orang rekannya pun mau tidak mau harus melawan orang-orang jahat itu. Akhirnya, mereka pun berkelahi.
Ketua polisi sangat mahir dalam bela diri begitu juga dengan bodyguard-nya D.O. Mereka mampu mengalahkan tiga orang sekaligus hanya dengan beberapa pukulan.
Ketua polisi pun memandang ke arah D.O ketika dirinya memiliki waktu sejenak untuk mengumpulkan energi sebelum melanjutkan perkelahian. "Kyungsoo, kau pergilah! Biar kami yang menangani orang-orang ini," ucapnya.
Kyungsoo mengangguk paham. Dia pun segera melumpuhkan lawannya kemudian pergi ke lantai dua.
***
Di dalam sebuah ruangan...
Seorang lelaki keluar dari kamar mandi sambil bertanya, "Apa mereka sudah dihipnotis semua?"
KAMU SEDANG MEMBACA
100 Days My Prince Season 2
FanfictionCerita ini akan menjadi kelanjutan kisah cinta antara Won Deuk dan Hong Shim di masa Joseon yang lalu. Sumber gambar: google dan pinterest