Part 8 : Kesatria Turun Tangan

722 63 12
                                    

Saat Hyo Ra terbangun dari tidurnya, dia melihat D.O masih setia menunggu dirinya. Lelaki itu tertidur di sofa dengan posisi telentang dan kedua tangan dilipat di dada.

Tiba-tiba handphone D.O berdering. Dia pun langsung terbangun dengan mata sedikit merah kemudian langsung menjawab telepon tersebut. Ternyata yang meneleponnya adalah Chanyeol. Temannya itu bermaksud mengingatkan D.O kalau hari itu mereka ada show di salah satu acara televisi. D.O lupa akan hal itu. Dia pun segera mempersiapkan dirinya untuk pergi.

Kemudian, datang salah satu staf wanita ke ruangan itu. Dia menghampiri Hyo Ra dan menanyakan kondisi wanita tersebut. Lalu, D.O mendekati staf wanita itu dan meminta agar perempuan tersebut berkenan menjaga dan merawat Hyo Ra.

"Kau tenang saja. Hyo Ra aman bersamaku," kata staf wanita itu.

"Kalau begitu aku pergi dulu," kata D.O.

"Kau harus berikan penampilan terbaikmu." Hyo Ra bermaksud menyemangati lelaki itu.

D.O pun mengangguk dengan senyuman tipis. Lalu, dia pun pergi.

Setelah sosok D.O hilang dari pandangan Hyo Ra dan staf wanita itu, kedua wanita tersebut pun melanjutkan pembicaraan secara empat mata.

"Kau tahu, D.O menemanimu semalaman di sini. Dia terlihat sangat khawatir kepadamu."

"Iya, aku tahu."

"Sebenarnya kalian berdua ada hubungan apa?"

Tiba-tiba Hyo Ra teringat dengan perkataan D.O tadi malam yang membuat perasaannya menjadi tidak keruan.

Aku tidak akan pernah pergi meninggalkan orang yang aku cintai.

"Apa kalian sudah pacaran?" tanya staf wanita itu.

"Tidak. Kami tidak pacaran."

"Ya sudah kalau begitu. Sebaiknya kau minum dulu. Pasti kau haus karena semalaman tidak sadarkan diri." Staf wanita itu pun menyodorkan air mineral yang sengaja dibawanya untuk Hyo Ra. Lalu, staf tersebut juga memberikan sebuah roti untuk Hyo Ra.

"Sebenarnya tadi malam aku sempat sadar tapi aku disuruh tidur lagi oleh D.O." Hyo Ra pun melanjutkan, "Tadi malam aku sudah minum tapi sepertinya sekarang aku haus lagi." Hyo Ra pun tersenyum tipis kepada staf wanita itu sebelum akhirnya meminum air mineral yang disodorkan kepadanya.

"Kalau begitu aku akan kembali ke pekerjaanku." Staf wanita itu pun berdiri. "Sebaiknya kau beristirahat lagi dan jangan ke mana-mana karena banyak wartawan di luar sana."

Hyo Ra mengangguk paham.

Sekarang, Hyo Ra pun sendirian di ruangan yang kini menjadi kamarnya itu. Pikirannya mulai terisi dengan kejadian-kejadian yang menimpanya tadi malam. Aku harus segera menyelesaikan masalah ini sebelum masalahnya semakin membesar.

Lalu, Hyo Ra turun dari kasurnya dan membersihkan diri. Kemudian, dia mengganti pakaiannya. Outfit yang digunakannya kali ini serba hitam. Mulai dari kaos, jaket, celana jeans, masker, topi hingga sepatu.

Hyo Ra pun mengabaikan peringatan staf wanita tadi dan nekat pergi keluar. Dia melalui pintu belakang agar kepergiannya tidak diketahui oleh orang-orang. Ketika dia berjalan melalui pintu belakang, dia melihat ada beberapa kotak kado yang dibuang ke tempat sampah. Hyo Ra pun penasaran dengan isinya jadi dia membuka beberapa di antaranya. Ternyata ada yang isinya bangkai tikus. Ada juga yang isinya foto wajah Hyo Ra yang dicoret-coret. Hyo Ra pun membaca salah satu surat yang ada di dalam kotak kado itu.

Jangan membuat kehebohan yang tidak wajar hanya untuk mendongkrak popularitasmu! Berhenti berpura-pura menjadi keturunan darah biru dan dikekang oleh para penjahat! Aku muak melihat semua dramamu! Kau hanya akan memperburuk citra agensi yang menaungimu dan juga beberapa artis yang dikabarkan dekat denganmu! Kau pembawa sial! Sebaiknya kau menghilang saja dari dunia ini dan tidak usah muncul lagi!

100 Days My Prince Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang