Part 3 : Namaku Adalah Namamu

1.2K 77 8
                                    

Pagi-pagi sekali Hyo Ra, Ji Ho, dan Yeon Deuk sudah bangun. Mereka berkumpul di ruang tamu.

"Aku tidak ikut ke lokasi. Kalian berdua saja," kata Hyo Ra.

"Kenapa?" tanya Yeon Deuk.

"Kau tidak lihat ini sudah jam berapa?!" Hyo Ra menunjukkan jam tangannya. "Beberapa jam lagi aku harus pergi bekerja."

"Baiklah," kata Yeon Deuk. "Ohiya, ngomong-ngomong soal dompet itu... kami sudah mengetahui semuanya. Maafkan kami karena belum bisa membantumu mengembalikan uang tersebut. Kami juga sedang berusaha mencari pekerjaan."

"Iya, tidak papa. Kalian fokus saja dengan pencarian barang berharga tersebut agar orang itu tidak curiga."

"Dan sekali lagi maafkan kami karena harus mengatakan ini." Yeon Deuk pun saling bertatapan muka dengan Ji Ho. Lalu, dia kembali menatap Hyo Ra dan berkata, "Uang kami sudah habis."

Hyo Ra memutar bola matanya. Dia tahu maksud dan tujuan Yeon Deuk berkata seperti itu. Hyo Ra pun mengeluarkan dompet dari dalam tasnya. Dari dompet itu, dia keluarkan semua uang yang ada. Lalu, dia memberikan dua per tiga dari uang tersebut kepada Yeon Deuk. "Hanya untuk makan, mengerti?"

Ji Ho dan Yeon Deuk mengangguk paham.

"Anak pintar," ucap Hyo Ra sambil mengelus kepala Ji Ho yang berada di sebelah kanannya.

"Aku tidak dielus juga?" Yeon Deuk memasang wajah lucu. Namun, wajahnya lebih terlihat seperti seseorang yang sedang mengejan.

"Tidak."

Hyo Ra dan Ji Ho pun berdiri dari tempat duduk. Mereka pergi ke dapur dan meninggalkan Yeon Deuk sendirian di ruang tamu.

Yeon Deuk merasa kesepian di ruangan itu sehingga dia pun menyusul kedua adiknya ke dapur. Di sana, mereka makan bersama sebelum memulai aktivitas masing-masing.

Setelah itu, Ji Ho, Hyo Ra, dan Yeon Deuk keluar dari rumah dan masuk ke dalam mobil. Dengan mobil itu, Hyo Ra pun diantarkan ke tempat kerjanya. Kemudian, Ji Ho dan Yeon Deuk pun pergi ke lokasi yang mereka tuju.

***

Hari itu, Hyo Ra bekerja dengan giat hingga tidak terasa sore pun tiba. Sebentar lagi waktu kerja Hyo Ra akan berakhir dan dia bisa beristirahat. Dia pun duduk sejenak di ruangan staf. Lalu, dia melihat isi dompetnya yang semakin menipis. Dia pun berpikir bagaimana caranya agar uang itu cukup sampai dia mendapatkan gajinya. Dia pun berniat setelah pekerjaannya berakhir, dia langsung tidur saja di rumah. Tidak perlu makan malam.

Dia pun berdiri dan menyemangati dirinya dari dalam hati. Semuanya akan segera berakhir. Ayo bekerja lagi!

***

Di tempat lain...

Sore itu, D.O dan anggota EXO lainnya baru selesai latihan menari. Mereka pun diberikan kesempatan untuk beristirahat selama dua jam. D.O pun memutuskan untuk beristirahat di apartemennya saja. Sementara yang lain ada yang mau mencari makan keluar dan ada juga yang tetap memilih stay di tempat latihan. D.O pun pulang ke apartemen miliknya dengan diantar menggunakan sebuah mobil. Selagi di perjalanan, D.O menyanyikan lagu EXO yang berjudul Oh La La La. Lagu itu pun mengingatkannya dengan sosok Hyo Ra. Mata perempuan itu berhasil memukau hati D.O. Menurut lelaki itu, Hyo Ra memiliki mata yang keindahannya natural. Parasnya juga cantik alami. Berbeda dari beberapa artis wanita yang jika di-makeup barulah terlihat cantik.

Tiba-tiba D.O teringat bahwa Hyo Ra pernah mengatakan kalau namanya sama dengan nama D.O. Lelaki itu pun tersenyum dengan sendirinya. Menurutnya, itu adalah hal yang lucu. Namun, seketika D.O berhenti tersenyum saat dia menyadari kalau dirinya telah memikirkan seorang perempuan.

100 Days My Prince Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang