09.45 kst
"Sekarang kau cerita pada kami, siapa gadis semalam, Dahyun?" Tanya Nayeon pada Dahyun yang sudah duduk di tempat yang sama seperti kemarin."Aku malas membahasnya," jawab Dahyun lesu.
"Apa dia menyakitimu? Katakan!" Ucap Jihyo sambil mengguncangkan tubuh Dahyun.
"Kalau memang benar begitu, kami akan beri pelajaran untuknya" sambung Nayeon.
"Bisakah kalian berhenti!" Perintah Dahyun yang langsung mendapat anggukan dari kedua temannya itu.
"Maafkan aku jika nanti ataupun besok tidak bisa pergi dengan kalian lagi." Lanjutnya lirih.
"Apa yang kau maksud? Apa kau akan meninggalkan kami?" Kaget Nayeon.
"Tidak, bukan begitu. Aku masih bisa bertemu dengan kalian saat di sekolah. Tapi setelah itu, aku tidak bisa pergi lagi. Bahkan untuk membolos pun aku tidak bisa. Karena aku harus langsung pulang tepat waktu."
"Kenapa kau jadi seperti ini? Bukankah eomma mu tidak ada di rumah?"
"Eomma ku memang tidak ada."
"Lalu apa yang merubahmu?"
Dahyun hanya diam. Jujur Ia sangat malas menyebut nama Sana di depan mereka. Bisa-bisa mood nya berubah buruk kembali jika Ia melakukannya.
"Dahyun.."
"Gadis yang semalam."
"Sebenarnya sia-"
"Aku tak mau membahas detailnya. Jadi, jangan bertanya lagi." Potong Dahyun.
"Baiklah"
.
Sana sedang berada di rumah Dahyun sekarang. Tepatnya di kamar yang sudah di sediakan olehnya untuk di tempati beberapa waktu ke depan.
Ia duduk sambil melihat beberapa lukisan yang terpajang di sana. Perlahan Sana mulai bosan dan memilih untuk keluar dan melihat seluruh isi rumah yang belum sehari penuh Ia tinggali itu.
Matanya mengedar melihat satu ahjumma yang merupakan pembantu keluarga Kim sedang membersihkan meja makan. Namun, Ia cukup berpikir satu hal.
"Mereka sebenarnya memiliki pembantu dan seorang supir. Tapi kenapa Ny. Kim tetap menyuruhku untuk mengawasi Dahyun." Pikirnya.
"Ahjumma, boleh kah saya bertanya sesuatu?" Sana menghampirinya dan duduk di kursi dekat meja makan.
"Silahkan, kau Sana kan? Gadis yang disuruh Nyonya untuk mengawasi nona Dahyun?"
Sana mengangguk, Ia sudah bertemu dengannya kemarin tapi tidak banyak mengobrol hingga masih belum terlalu mengenal satu sama lain.
"Ne. Saya mau tanya, apa ahjumma tau kenapa Ny. Kim menyuruh saya bekerja seperti ini? Karena saat itu Ia datang tiba-tiba kepadaku dan langsung memberikanku pekerjaan ini. Aku tak menolak, karena Ia terus memohon. Tapi pada saat aku kemari ternyata Ny. Kim sudah memiliki pembantu dan seorang supir, lalu kenapa aku masih di perlukan?" Jelasnya.
"Jujur, saya tidak tahu. Karena tugasku dari dulu hanya membersihkan rumah. Sedangkan supir di sini, harus cuti untuk sekarang karena istrinya sedang melahirkan."
"Oh Ne, terima kasih kalau begitu."
Pembantu tadi pamit pergi ke arah lain untuk melanjutkan aktivitasnya, meninggalkan Sana yang masih duduk di tempatnya.
Dilihatnya sebuah jam dinding yang terletak di depannya sudah menunjukan pukul 2 siang, sedangkan Dahyun akan pulang sekitar 1 jam lagi. Tak banyak waktu Ia bergegas pergi menuju sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck On You (SaiDa)✓
Fanfiction[COMPLETED] Dia datang tiba-tiba membawa perubahan untukku. Perubahan yang aku inginkan selama ini. Warning! GxG