6 years later...
Beberapa orang sibuk menghias sebuah ruangan yang rencananya akan dipakai besok. Buket-buket bunga di susun secara rapi hingga membuat ruangan itu sangat indah di pandang.
"Waaah ini cantik sekali..." ujar seorang gadis dengan mata berbinar.
"Setiap pernikahan pasti selalu seperti ini. Apa kau menginginkannya juga, sayang?" Balas seorang gadis di sampingnya.
"Aku sangat menginginkannya!"
"Aku mungkin tidak akan bisa mengabulkannya. Biaya pernikahan mewah seperti ini sangatlah mahal. Belum lagi jika harus menyewa hotel berbintang 5... Bisa-bisa setelah menikah aku sibuk membayar tagihan."
"Gwenchana... kau tidak perlu melakukan hal itu. Menikah denganmu adalah hal terindah bahkan tanpa adanya hiasan seperti ini."
"Hmm... kau benar. Tapi aku-"
"Sudahlah, sayang... lebih baik kita bertemu dengan pengantin yang akan menikah besok. Dari kemarin dia mengeluh dengan berat badannya yang tiba-tiba naik."
"Mwo? Benarkah itu?"
"Ne, dan sehari semalam ini dia enggan untuk makan kecuali buah."
Keduanya melangkah menuju sebuah kamar dengan tertawa lepas. Tangan saling bergandengan seakan tidak ingin siapapun memisahkan mereka berdua.
Ceklek
"Yak! Kim Dahyun jangan masuk dulu!" Pekik seorang dari dalam kamar.
"Ah mianhae, unnie. Akan ku tutup kembali." Balas gadis tadi menutup pintu itu kembali.
"Apa kau tidak mengatakan akan kemari?" Tanya gadis yang bersamanya tadi.
Lawan bicaranya menggeleng sambil menunjukan cengiran khasnya.
"Untuk apa aku memberitahunya? Jihyo unnie adalah temanku sejak dul-""Lalu?"
"Aku hanya ingin memberinya kejutan. Aku juga sudah terbiasa datang ke rumahnya secara tiba-tiba. Lalu apa aku salah?"
"Kau tidak sopan, sayang..."
"Kalau begitu maaf."
Tidak lama kemudian seorang wanita paruh baya menghampiri mereka dengan tersenyum.
"Dahyun, Sana? Kenapa kalian tidak masuk?" Tanyanya lembut.
"Jihyo unnie sedang berganti pakaian, bi." Jawab Dahyun.
"Dahyun! Kau bisa masuk sekarang!" Teriak Jihyo dari dalam.
"Kalian masuklah. Aku akan membuatkan kalian minum."
"Tidak perlu bibi Park. Kita tidak haus. Kalaupun memang nanti haus. Kita bisa mengambil sendiri. Tidak perlu repot-repot." Sahut Sana.
"Baiklah, kalau begitu bibi ke depan dulu untuk melihat persiapan disana."
Dahyun dan Sana mengangguk seiring dengan Ny. Park yang berlalu melewati mereka. Tangan kembali terangkat membuka knop pintu di depannya.
"Jihyo unnie?"
"Ne?"
"Bagaimana dengan baju pernikahanmu tadi? Apakah muat?" Tanya Sana sedikit menggoda.
"Yak! Aku hanya naik 3 kg. Pastilah masih muat." Erang Jihyo.
"3 kg itu cukup banyak, unnie. Bahkan butuh waktu 2 minggu untuk menurunkannya. Aku takut nanti Daniel akan membatalkan pernikahan-"
"Jangan menakut-nakutiku! Kau tahu aku sudah berusaha menurunkannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck On You (SaiDa)✓
Fanfiction[COMPLETED] Dia datang tiba-tiba membawa perubahan untukku. Perubahan yang aku inginkan selama ini. Warning! GxG