15

3.1K 322 16
                                    

5 hari berlalu, Ny. Kim datang menemui polisi karena dipanggil untuk diperiksa untuk mengurus beberapa bukti mengenai Dahyun. Begitu juga dengan Nayeon, yang sudah diberi waktu selama itu untuk memulihkan kesehatannya.

"Saya ingin bertanya denganmu terlebih dahulu, Nayeon. Tolong jawab dengan jujur." Ucap petugas disana menginterogasi Nayeon lebih dahulu.

"Aku akan berusaha menjawab yang sebenarnya." Balas Nayeon lesu.

"Siapa saja yang berada di dalam mobil itu saat kecelakaan terjadi?"

"Hanya aku dan Dahyun." Jawab Nayeon berusaha untuk tenang.

"Kau yakin?"

Nayeon mengangguk.
"Jawab sejujurnya." Tekan petugas itu membuat Nayeon menghela napas kasar.

"Baiklah! Jadi dalam mobil itu terdapat 1 orang lagi selain kami berdua."

"Siapa dia?"

"Jennie. Dia merupakan teman sekolah kami. Aku tidak terlalu mengenalnya, tapi Dahyun sempat dekat dengan dia. Saat sebelum kecelakaan itu terjadi. Dia beberapa kali terus mengancam kami dengan sebuah senjata tajam ditangannya. Tapi, ku rasa Dahyun yang lebih dia incar. Aku gugup saat itu, ingin sekali ku berhentikan mobil itu di tempat ramai agar banyak yang membantuku melawan dia. Namun, tanpa disadari rem mobilku tiba-tiba tidak berfungsi dan mengakibatkan kecelakaan itu terjadi."

"Jika memang Jennie adalah orang dibalik semua ini, kenapa kau seakan-akan ingin menutupinya? Apa sebenarnya kau bersekongkol dengannya?"

"Tidak!"
Nayeon menatap tajam petugas di depannya.

"Ku rasa iya, Pak." Sahut seseorang membuka pintu ruangan dimana Nayeon berada. Nayeon berbalik menatap orang itu dan seketika terbelalak karenanya.

"Siapa anda?" Tanya polisi itu.

"Jennie." Jawabnya menghampiri keduanya dan duduk di sebelah Nayeon.

"Aku Jennie." Lanjutnya tersenyum smirk pada Nayeon. Wajah Nayeon memucat, keringat dingin mulai menetes di dahinya melihat pemandangan di depannya.

"Kau Jennie? Apa kau tahu dimana keberadaan Dahyun yang juga menghilang sepertimu?" Tanya Polisi yang memilih mengutamakan info tentang Dahyun terlebih dahulu.

"Aku tahu, karena dia bersamaku selama beberapa hari ini. Dia juga masih hidup."

"Apa kau berusaha menyakitinya lagi?"

"Tidak. Justru aku ingin menyelamatkannya dari gadis di depanku ini." Ucap Jennie tanpa melepas tatapannya pada Nayeon yang juga menatapnya tajam.

"Nayeon memiliki dendam pada Dahyun. Selama ini, ia berpura-pura baik untuk mendapat kepercayaan darinya. Setelah itu, dia perlahan menjerumuskan Dahyun ke dalam pergaulan yang salah. Usahanya berhasil, tetapi ia belum puas dan mencoba untuk membunuhnya." Lanjut Jennie mencoba menjelaskan.

"Apa kau juga memiliki dendam yang sama hingga ingin membantu Nayeon?"

"Tidak. Aku bahkan tidak pernah berniat untuk menyakiti Dahyun sedikitpun. Aku terpaksa membantu Nayeon karena aku mencintainya. Aku sangat mencintainya, maka dari itu aku selalu menuruti semua perkataannya. Aku terlalu bodoh karena mengejar cinta yang jelas-jelas malah mengkhianatku." Jelas Jennie menahan air mata dengan menunduk.

Flashback On

Pintu mobil terbuka menampakan 2 gadis di dalamnya.

"Apa dia benar-benar pingsan?" Tanya Nayeon pada Jennie.

"Tentu saja, aku sudah membekapnya." Jawab Jennie dengan yakin.

"Kerja bagus."

"Lalu sekarang apa yang harus kita lakukan lagi?" Tanya Jennie dengan terus menahan tubuh Dahyun di kursi belakang.

Stuck On You (SaiDa)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang