12

3.2K 333 64
                                    

"Apa yang kau lakukan?!" Teriak Sana merebut sebuah botol wine dari tangan Dahyun.

"Dari mana kau mendapatkan ini?!" Lanjutnya membentak Dahyun.

"Tadi siang aku membelinya. Kenapa? Masalah?"

"Sudah ku katakan padamu jangan pernah mengonsumsi minuman beralkohol seperti ini!" Balas Sana dengan penuh amarah.

Dahyun berbaring di ranjang dan berusaha membuka matanya perlahan.

"Kenapa kau masih disini ha? Bukankah kau bilang ingin pergi?" Tanya Dahyun tersenyum berusaha mengambil botol itu kembali tapi dengan cepat Sana membuangnya.

"Aku akan pergi jika sudah waktunya nanti. Mungkin besok, lusa atau besok lusanya lagi. Yang jelas untuk sekarang aku tidak bisa meninggalkanmu." Ucap Sana sambil membenarkan posisi Dahyun yang sangat berantakan.

"Apa yang harus ku lakukan saat ini? Apa aku harus bahagia? Atau mungkin aku akan menangis?" Tanya Dahyun masih dalam keadaan setengah sadar karena efek wine yang cukup banyak ia minum.

"Aku tidak tahu, tidurlah dan jangan berkata lagi." Ucap Sana ketus lalu bangkit untuk membereskan sisa kekacauan Dahyun di kamar itu.

Suasana menjadi hening. Sana menghela napas panjang saat melihat Dahyun sudah mulai tenang dan memejamkam matanya. Setelah dinilai cukup bersih. Ia perlahan melangkah pergi. Namun ketika masih menyentuh knop pintu, suara isakan berhasil membuatnya membalikan badan.

"Dahyun-ah gwenchana?" Tanya Sana yang dengan segera menghampiri Dahyun.

"Aku tidak mau kau meninggalkanku, San." Ucap Dahyun dengan sesekali terisak sambil memegang tangan Sana erat.

"Mianhae..." lirih Sana mengusap air mata Dahyun.

"Kau ingkar janji! Kau bilang akan terus menjagaku sampai eomma kembali! Tapi sekarang, kau malah memutuskan berhenti!" Bentak Dahyun mendorong Sana keluar dari kamarnya dan menutup pintu itu kasar.

"Dahyun," panggil Sana dari luar sambil mengetuk pintu kamar berkali-kali.

"Pergi, aku tidak membutuhkanmu lagi."

Sana pasrah ia berlalu meninggalkan Dahyun yang masih menangis di kamarnya.

.

06.23 kst

Dahyun berjalan keluar rumah dengan pakaian seragam lengkap diikuti oleh Sana di belakangnya.

"Kau mau kemana?" Tanya Sana bingung ketika melihat Dahyun pergi ke arah gerbang.

"Dahyun, Aku memanggilmu tapi kenapa kau tak menjawabku!" Ucap Sana menahan pergelangan tangan Dahyun.

"Kau tidak lihat penampilanku sekarang?" Balas Dahyun dingin dan melepaskan genggaman Sana.

"Iya aku tahu, tapi kenapa kau berjalan kemari. Tunggulah di dalam, aku akan menyiapkan mobil dulu untuk mengantarmu."

"Tidak usah, aku sudah menghubungi Nayeon unnie untuk menjemputku."

Tak lama kemudian datanglah mobil berwarna putih yang tidak lain adalah Nayeon.

"Sudah siap?" Tanya Nayeon dari jendela mobil.

Dahyun mengangguk dan masuk ke dalam tanpa memperdulikan Sana yang sejak tadi terdiam.

"Selamat tinggal." Ucap Nayeon tersenyum pada Sana kemudian melajukan kendaraannya.

Sana menelan salivanya susah payah. Kaki perlahan melangkah masuk menuju kamarnya. Dadanya sangat sesak menerima penolakan dari Dahyun yang terbilang memberi rasa sakit di hatinya.

Stuck On You (SaiDa)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang