Sudah genap seminggu Rachel dan Miko putus. Bahkan Miko pun juga sudah tak menampakkan batang hidungnya di hadapan Rachel lagi.
Walaupun Rachel mencoba bodo amat dengan hal itu, tapi hatinya tetap tak bisa berbohong jika ia merindukan kebersamaanya dengan Miko.
Dan hari ini kenyataan pahit kembali menghantamnya. Rachel melihat dengan mata kepalanya sendiri. Ia melihat Miko sedang menggandeng seorang cewek. Mereka terlihat mesra dalam pandangan seorang Rachel.
Dalam hati Rachel tertawa miris, bagaimana bisa dirinya sempat merindukan seseorang yang bahkan ia lihat sendiri sedang menggandeng perempuan lain. Ia bahkan tidak yakin jika lelaki itu juga merindukannya.
Yah, Rachel terlalu naif untuk hal itu. Miko tetaplah Miko, seseorang yang telah mengecewakan dirinya, yang membuatnya harus membuat dinding pembatas bagi cowok itu agar tak dapat menerobos masuk ke dalam hatinya.
Rachel tersenyum getir, kemudian ia melangkah melewati mereka__Miko dan cewek yang di gandengnya__dengan acuh.
Huh, jujur saja. Sebenarnya Rachel lelah dengan semua ini. Ia merasa hidupnya kian berat. Entah, pikiran Rachel terlalu rumit. Ia juga lelah harus selalu memasang topengnya seolah tak peduli dengan Miko.
Ia ingin bersama Miko, seperti dulu. Ia muak dengan semua ini, dengan kepalsuannya sekarang, dengan rasa kecewanya terhadap Miko yang biar bagaimana pun tak akan pernah hilang.
Dan ia muak dengan perasaan sukanya yang masih ada hingga saat ini.
Lihatlah betapa bodohnya seorang Rachel. Yang bahkan masih memiliki perasaan kepada orang yang telah mengecewakannya.
Iya, Rachel terlampau bodoh dengan hal itu. Sudah dibilangkan, jika Rachel itu naif.
Rachel bernafas lega kala ia berhasil melewati dua sosok yang sedang bermesraan itu. Setidaknya ia tak akan bisa melihat kedekatan Miko dengan cewek yang digandengnya itu.
Dari kejauhan ia melihat Ninda melambai-lambaikan tangannya ke arah nya. Lalu tiba-tiba wajah gadis itu berubah masam, dan berhenti melambaikan tangannya. Tentu Rachel dibuat bingung dengan hal itu.
Ninda tidak sedang ngembek pada Rachel kan. Lagipula Rachel sedari tadi tak melakukan hal apapun yang membuat Ninda jengkel.
Rachel ada dihadapan Ninda sekarang, dan wajah Ninda tak kunjung berubah.
"Woy, lo nggak papa kan Chel?" tanya Ninda tiba-tiba.
Rachel menatap Ninda bingung, ia baik-baik saja kok. Memangnya apa yang dikhawatirkan Ninda padanya, "Apanya?"
Ninda mendengus kencang, kemudian telunjuknya menunjuk terang-terangan ke arah dimana Miko yang sedang menggandeng cewek itu.
"Oh." Rachel hanya membalas dengan satu kata itu.
"Oh? Gitu aja?" Ninda malah melotot ke arah Rachel.
"Gua nggak papa kali Nin. Udah putus juga." bohong, Rachel tidak baik-baik saja saat ini. Bagaimana bisa dirinya baik-baik saja jika pacarnya, maaf sekarang menjadi mantannya, itu menggandeng perempuan lain tepat di depannya.
Dan hal itu seolah-olah seperti sedang mengejek Rachel. Maksudnya, Miko seolah sedang mengejeknya seperti, 'Hey liat gue udah nggak butuh lo. Gua udah punya penggantinya', dan sialnya Rachel tak akan bisa marah dengan hal itu.
Bagaiamana bisa dirinya marah pada Miko, jika sekarang pun ia sudah tak punya hubungan apapun dengan lelaki itu. Yang ada itu malah mempermalukannya sendiri.
Seolah-olah dirinya lah yang berharap untuk dapat kembali bersama Miko. Hell, ia masih punya harga diri untuk tidak mengemis cinta pada orang yang mengecewakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK TO YOU [END]
Teen FictionBanyak orang yang bilang jika Rachel dan Miko adalah pasangan yang serasi. Banyak orang yang bilang jika mereka iri dengan kisah romansa Rachel dan Miko yang seolah tak ada hambatan apapun. Namun banyak juga orang yang terkejut setelah mengetahui ji...