Mengenal cinta, berarti harus mengenal luka juga.
-from me, love's expert
***
Baik Rachel maupun Aurel semakin hari kian akrab. Mereka jadi tidak saling canggung, terlebih untuk Rachel.
Dan yah, kenyataan tentang siapa sosok Aurel sebenarnya membuat Rachel lega.
Setidaknya dirinya bukan seorang pelakor di tengah-tengah hubungan keduanya, jika memang mereka berdua benar-benar memiliki hubungan seperti prasangkanya terdahulu.
Nyatanya, Aurel adalah sepupu Miko. Mereka bersaudara. Dan tentu Rachel tidak perlu mencemaskan lagi atau cemburu dengan kedekatan mereka.
Dan itupun otomatis membuat Rachel jadi percaya dengan tekad yang Miko punya agar ia bisa kembali pada cowok itu.
Tapi biar bagaimana pun masih ada secuil perasaan takut untuk percaya lagi pada Miko.
Ingat. Rachel pernah dibohongi sebegitunya oleh Miko. Jadi itu cukup membuatnya menjadi trauma untuk menerima keberadaan cowok itu kembali.
Tapi Rachel tetap berusaha untuk membuka hatinya pada Miko, dan memberi cowok itu satu kesempatan lagi.
"Chel!"
Rachel mengalihkan pandangannya dari buku bacaan yang ia bawa. Ia menengok ke asal suara yang memanggilnya.
Amber, sahabatnya itu menatapnya. "Apa?"
Wajah Amber terlihat berpikir sebentar sebelum melontarkan sebuah kalimat tanya pada Rachel, "Lo sama Miko balikan lagi ya?"
Bukankah Rachel terlalu tertutup pada sahabatnya itu, baik Amber maupun Ninda? Iya, Rachel memang sebegitu tertutupnya. Bahkan untuk curhat mengenai masalah percintaannya pun ia tak pernah mau.
Rachel tersenyum kecil, lalu mengangguk, "Gue nggak balikan sih sebenernya, tapi gue cuma ngasih Miko kesempatan kedua."
Amber mengangkat sebelah alisnya bingung. "Berarti kalian udah resmi pacaran?"
Rachel menatap Amber, ia bingung bagaimana menjelaskannya pada salah satu sahabatnya ini.
"Nggak gitu. Gue beri dia satu kesempatan buat perbaiki hubungan kita. Dari awal. Gue belum pacaran sama dia."
"Berarti nanti bakal pacaran dong. Kalo lo ngomongnya aja belum bukan nggak." Amber menyeringai. Sepertinya ucapannya pada Rachel tepat.
Rachel melotot kecil ke arah Amber. Dia memberi isyarat agar mengecilkan suara gadis itu. "Heh, diem dah. Jangan keras-keras."
Amber tertawa kecil. Ia turut senang akhirnya sahabatnya itu bisa kembali ceria seperti dulu, bukan saat dimana ia dengar kabar jika gadis itu putus dengan Miko, Rachel selalu terlihat murung dan sering melamun.
Lagipula dia termasuk salah satu shipper dari keduanya. Hehe.
"Rencana nya sih. Gue pengen balik ke dia, secara kayak yang lo tau, gue masih sayang sama Miko," Amber mendengarkan curhatan Rachel. Dia masih setia mendengar ucapan gadis itu.
Rachel melanjutkan, "tapi kalo dia berhenti sama usahanya itu. Gue dengan rela bakal ngelepasin dia, dengan perasaan gue buat dia juga."
Amber menepuk-nepuk bahu Rachel pelan. Sahabatnya ini tidak bisa diragukan, dia tetap Rachel dengan segala sifat dewasanya. Walaupun terkadang gadis itu bisa berubah jadi egois dan sedikit childish.
"Pokoknya kalo lo mau curhat apapun, gue sama Ninda dengan senang hati bakal dengerin semua keluh kesah yang lo punya."
Rachel tersenyum lebar. Amber sangat pengertian padanya dibalik sifat pendiam dan cuek gadis itu, begitupun dengan Ninda.
Mulai saat ini, ia akan berusaha untuk selalu terbuka pada kedua sahabatnya itu.
"Makasih."
Amber memberi signal acungan jempol sembari mengangguk pelan.
"Btw, gue masih belum tau kenapa lo sama Miko putus."
Mampus:")
Tbc
[A/N]
Total kata tanpa A/N 500 kata.Part tersingkat😆
HeheSorry for typo/'s
Jangan lupa berikan vomment!See u next
Na_Vania
07-08-2019
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK TO YOU [END]
Teen FictionBanyak orang yang bilang jika Rachel dan Miko adalah pasangan yang serasi. Banyak orang yang bilang jika mereka iri dengan kisah romansa Rachel dan Miko yang seolah tak ada hambatan apapun. Namun banyak juga orang yang terkejut setelah mengetahui ji...