16. Diabaikan

5.8K 286 3
                                    

Sudah genap selama satu minggu Rachel dan Miko menjalani pdkt. Iya, karena mereka sepakat untuk memulai hubungan mereka dari awal. Yang tentunya mereka harapkan jauh lebih baik dari hubungan mereka dahulu.

Tidak, Rachel dan Miko belum pacaran.

Belum.

Seperti saat masa-masa pendekatan Miko dulu, Miko sekarang mengajak Rachel kencan di sebuah resto. Walaupun bukan resto mewah seperti di banyak-banyak cerita kisah romansa, resto yang mereka kunjungi tetap memiliki kesan romantis.

Dan yah, karena Rachel juga gadis biasa pada umunya, dia tentu merasa tersentuh dengan kencan nya ini.

"Loh Miko ya!" seseorang menghampiri tempat duduk keduanya, membuat Rachel yang tadinya ingin melanjutkan obrolan ringannya dengan Miko jadi terhenti.

Miko menoleh ke asal suara, lalu bangkit disertai dengan senyum lebar yang menghiasi wajahnya.

Rachel yang tidak tahu apa-apa memilih untuk diam. Bahkan ketika dua orang itu yang secara tiba-tiba seolah-olah melupakan keberadaannya, sedang berpelukan.

Rachel tenang.

Ia mencoba berpikir positif. Tapi entah kenapa wajah orang itu terasa familiar baginya.

"Yaampun lama nggak jumpa sama lo Mik! Kangen gue." Mereka kembali berpelukan lagi, namun lebih singkat dari sebelumnya.

"Sumpah ini lo, Rik? Wah gila, jadi keliatan kayak cewe lo sekarang."

Rik?

Sebentar, Rachel merasa makin familiar dengan cewe itu. Nama nya, iya, nama gadis itu terasa tidak asing untuknya.

Rachel kembali mengingat-ingat tentang sosok gadis itu. Sungguh rasanya wajah serta nama gadis itu familiar baginya.

Miko menyeret satu kursi kosong yang ada di meja sebelah. Ia meletakkannya di samping tempat duduknya.

"Nih, duduk disini. Ngobrol bentar."

Tentunya Rachel tidak menyadari itu, bahkan kala gadis dengan nama singkat 'Rik' itu duduk di samping Miko.

"Chel." Rachel kembali ke alam kesadaraannya. Ia menatap Miko, kemudian matanya bergulir ke arah sesosok manusia yang seenaknya duduk di dekat Miko itu.

Rachel mencoba memendam rasa kesalnya, ia mencoba bersikap biasa di hadapan orang itu dan Miko.

"Dia siapa?" Rachel memandang gadis itu sebentar lalu menatap wajah Miko.

"Eh? Aku kira kamu inget dia. Dia Rika lho. Sahabat aku dulu waktu SMP."

Rachel mengingat-ingat, sahabat Miko pada jaman SMP.

Ah, iya Rika!?

Gadis tomboy yang satu geng dengan teman-teman Miko dulu. Yang bahkan sebelum mereka dekat__Rachel dan Miko saat itu__ia sempat mengira jika Rika adalah pacar Miko, karena dari dulu gadis itu seperti mengintili Miko kemanapun.

Hey, tapi Rika yang ada di hadapannya bukan seperti Rika pada jaman SMP nya dahulu. Gadis itu dulunya berambut pendek dengan sifatnya yang lebih mirip seperti anak cowok itu.

Tapi dihadapannya!? Bahkan Rika sekarang ini berambut panjang, ia juga mengenakan dress bukan kemeja kotak-kotak seperti dulu, ekspresinya juga terlihat ramah, tidak seperti Rika dulu yang judes dengan siapapun.

"L_lo beneran Rika?" Rachel menunjuk Rika dengan ekspresi terkejut.

"Terkejut? Sama." Miko menyahuti pertanyaan Rachel lalu terkekeh pelan.

"Banget." Ya, Rachel memang kenal dengan Rika, dan Rika juga mengenal Rachel sebagai pacar Miko.

Walaupun baik Rachel ataupun Rika sama-sama tidak dekat secara personal, karena yah, sikap yang Rika tunjukkan pada Rachel selalu jutek kala itu.

Rika tertawa kecil. "Hahaha, jangan kaget gitu. Semua orang kan bisa berubah kapan aja, termasuk gue. Gue pengen berubah kayak gini demi seseorang. Doain aja gue beruntung dan dia bisa liat tekad gue buat ngerubah diri ini."

Rachel mengangguk canggung. Dalam hati ia sedikit merutuk. Kencannya dengan Miko yang tadinya ia andai-andai akan berakhir dengan romantis telah pupus.

Jadi beginilah sekarang, mereka memilih makan bersama bertiga. Dan yah, Rachel mulai kesal karena sedari tadi fokus Miko malah tertuju pada Rika.

Mereka berdua asyik mengobrol dan sesekali bercanda, yang membuat lagi-lagi Rachel merasa diabaikan. Tapi memang kenyataannya begitu.

Rachel diabaikan. Bahkan Miko sendiri pun duduk agak menyamping agar bisa berhadapan kecil dengan Rika.

Dan yang membuatnya tambah kesal lagi ialah, Miko yang sama sekali tak mengajaknya berbicara sedikit pun.

Hell, tapi setidaknya jangan mengabaikan keberadaan Rachel disini.

Rachel menghembuskan nafas pelan. Ia melirik ke jam tangannya. Pukul delapan malam. Rasanya waktu yang ia lalui sekarang melambat.

Rencananya ia akan pulang pukul sembilan malam, tapi karena ada kejadian ini membuatnya ingin segera pulang dan tidur untuk melepas kekesalannya ini.

Rachel berdecak kecil. Ia kemudian merogoh ponselnya, bodohnya, kenapa ia dari tadi tidak mengambil benda itu dari dalam sakunya.

Ting!

Sebuah pesan masuk ke dalam ponsel Rachel. Ia segera mengecek ponselnya.

Oke, kali ini ia harus bersyukur ketika mendapat pesan dari ibu nya untuk segera pulang.

Dengan ragu Rachel melirik ke arah keduanya yang masih asyik dengan obrolan dan dunia mereka.

"Mik."

Miko menoleh. Terbesit rasa bersalah ketika ia sadar jika sedari tadi dirinya melupakan adanya sosok Rachel disini.

Rika ikut menoleh, pandangannya bertanya menatap Rachel. Dan entah mengapa Rachel melihat ada sedikit raut marah pada wajah gadis itu.

"Kenapa Chel?"

Rachel melirik kedua sebentar lalu beralih ke ponselnya yang menunjukkan pesan chat dari ibunya.

"Ini, gue disuruh pulang sekarang sama mama gue. Maaf." ucap Rachel sambil menunjukkan ponselnya ke arah keduanya.

Miko mengangguk kecil, lalu berdiri. "Ayo. Aku anter kamu pulang." Miko menghampiri Rachel lalu mengusak pelan rambut Rachel.

"Maaf ya Rik, gue cabut dulu sama Rachel. Bye." Miko kemudian berbalik meninggalkan Rika sambil menggandeng sebelah tangan Rachel. Rachel tersenyum sungkan.

Sebelum itu Rika mencegah langkah Miko dan Rachel, "Eh, tunggu!"

Rika menghampiri Miko dan Rachel. Kemudian memberikan kartu nama milik gadis itu ke Miko.

"Nih, di dalemnya ada nomer gue. Sampai ketemu lagi!" Miko mengangguk kecil lalu tersenyum lembut, yang sialnya membuat Rachel makin cemburu dengan kedekatan mereka, dan kemudian menerima kartu nama pemberian Rika itu.

"Thanks ya."

Baiklah, Rachel rasa ia harus mewaspadai keberadaan Rika mulai sekarang.







Tbc

[A/N]
Total kata tanpa A/N adalah 909 kata.

Yashh, i'm comeback again😎
Berasa lama banget nggak up ni cerita. Ehe.

Sorry for typo/'s
Jangan lupa berikan vomment!

See u next

Na_Vania

09-08-2019

BACK TO YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang