13. Bimbang

6.2K 306 6
                                    

"Dibalik sikap yang kau tunjukan sekarang, aku yakin kau tetap orang yang sama yang telah mewarnai hidupku di masa lalu."

-Yuni Anggita Brawijaya

Ps: yg di atas itu bukan namaku ya😂

___

Rachel sering melamun beberapa hari terakhir. Dia masih mengingat saat dimana Miko menjelaskan semuanya. Ia sudah tahu sebenarnya. Tapi dengan ia mendengar ucapan dari mulut Miko langsung, malah membuatnya makin bimbang.

Iya, bimbang antara harus kembali atau melepaskan dan melupakan perasaannya terhadap Miko.

Karena bagaimana pun saat perbincangan itu, semua ucapan yang Miko keluarkan terdengar tulus ditelinganya.

Tapi, ia juga tak ingin mudah untuk percaya pada cowok itu. Mengingat semua hal menyakitkan yang dilakukan Miko padanya.

Ia tak ingin mudah diperdaya lagi.

Ia ingin menjadi Rachel yang lebih kuat.

Ia ingin lebih lebih lebih dan lebih baik lagi dari yang dulu-dulu.

Bukan Rachel yang lemah seperti dulu, yang terlalu lugu sampai berhasil dijebak oleh perangkap milik Miko dan kawan-kawannya.

Rachel mengelus-elus bulu kucingnya pelan. Kucing itu sendiri terlihat menikmati usapannya. Ingin bermanja-manja dengan sang pemilik.

Ting!

Bunyi notifikasi dari ponselnya membuat Rachel berhenti melakukan aktifitas usap-mengusapnya. Ia membuka ponselnya.

Pesan dari Riski muncul. Ya, cowok itu sering mengobrol dengannya melalui aplikasi chat beberapa hari ini. Rachel tidak risih, karena ia juga menikmati obrolan receh yang keluar dari setiap ketikan cowok itu.

Itu membuatnya sedikit terhibur.

Riski

Riski: jalan yuk

Kemana emang?

Riski: nonton aja gimana? Mau?

Rachel berpikir sejenak. Ia ingin, tapi hari ini ia malas mandi lagi. Maaf jangan hiraukan kebiasaan malasnya itu. Tapi di satu sisi Rachel juga ingin keluar.

Yaudah deh. Ayo

Riski: yes! Sana siap-siap!

Rachel bangkit dari duduknya setelah selesai membuang seluruh rasa malasnya. Ia berjalan ke arah kamar mandi.

Mungkin dengan keluarnya ia bersama Riski itu akan membuatnya melupakan masalah yang menimpa dirinya, walaupun hanya sementara.

__

"Lo duduk disini aja, biar gue yang beliin tiket nya." Rachel menurut. Ia mendudukan dirinya ke bangku panjang yang memang khusus disediakan untuk menunggu waktu jam film bioskop yang ingin dilihat akan mulai.

Untungnya, walaupun sekarang hari libur, dan biasanya setiap hari libur, kondisi bioskop ini akan lebih ramai, namun untuk sekarang Rachel tak perlu berdesak-desakan untuk sekedar duduk menunggu. Begitupun dengan Riski, cowok itu juga bisa tanpa lama mengantri segera mendapat tiket menonton bioskop itu.

BACK TO YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang