29. Go to Hell (Angga's House) 2

4.1K 196 14
                                    

"Btw, itu paan Chel yang lo bawa?"

Rachel menoleh ke arah Angga kemudian melirik singkat ke arah wadah tupperware nya itu.

"Oh. Suruhan Bunda. Isinya bolu, buat om sama tante, bukan buat lo."

Dengan santainya Rachel kembali mencomot isi dalam toples yang digenggamnya itu.

Nggak papa, nggak leha-leha di rumah, masih bisa leha-leha di rumah Angga, hehehe.

Ya, sekiranya seperti itulah yang ada di pikiran cewek itu.

"Yeu, lo tuh punya masalah idup apa sih sama gue."

"Banyak." Rachel membalas cuek diiringi dengan tawanya. Bukan tertawa mengejek Angga, tapi tertawa karena tontonan yang dilihat olehnya begitu lucu.

Angga mah di bodoamatin aja. Pura-pura nggak liat kalau ada mahluk itu.

Miko yang duduk di samping Rachel, juga, mendesah lirih. Terlalu lama waktu yang disia-siakan Rachel di dalam rumah Angga. Ia sudah tidak sabar ingin mengajak gadis di sebelahnya ini untuk berjalan-jalan dan membahas sesuatu.

Miko mengambil es teh dari gelas miliknya, kemudian meneguknya beberapa kali. Jangan tanya siapa yang membuat itu, kalau yang dipikiran kalian adalah Angga. Big no, karena nyatanya bocah itu sama sekali tidak pandai dalam urusan dapur, yah, termasuk membuat es teh.

Bayangkan saja, Angga bahkan tidak bisa membedakan mana garam dan mana gula. Jadi dulu waktu Miko pernah main ke rumah anak itu, tanpa Rachel btw, Angga dengan pede nya membuatkan nya sirup.

Dan apa yang terjadi. Alhamdulillah, sirupnya asin.

Nah, sekarang sudah jelaskan siapa yang dengan repot-repot membuatkan tiga gelas es teh. Ya, siapa lagi kalau bukan Rachel.

Suasana dalam ruang tamu, yang sekarang mereka singgahi, hening. Hanya ada suara yang berasal dari televisi juga dengan suara camilan yang diambil keluar dari toples.

Rachel juga masih dengan entengnya menikmati serial tv yang ditontonnya. Dan jujur saja, ia tak tahu mengapa dua cowo di sebelahnya ini ikut-ikutan diam menikmati tontonan tv di hadapan mereka.

"Kalian udah balikan nih?" celetukan itu sontak membuat dua orang berinisial R dan M otomatis menoleh ke arah si penanya.

"E__eh? Kaku bener muka kalian gue tanyain begitu."

Rachel langsung memasang ekspresi biasanya. Kemudian kembali menoleh ke arah televisi. Ia bungkam. Sebenarnya lebih ke arah bingung akan menjawab apa.

Dikata putus juga bukan, dikata balikan pun juga bukan.

Miko juga diam. Lalu dengan ekspresi kakunya ia kembali menghadap televisi, sambil melirik-lirik kecil ke arah Rachel. Mencoba melihat bagaimana reaksi gadis itu. Yang sialnya terlihat biasa-biasa saja.

"Ngga, gue cabut dulu ya. Lupa kalo gua ada kencan sama Miko." celetukan tiba-tiba dari Rachel itu sontak membuat Angga dan Miko sama-sama menoleh ke arah Rachel dengan wajah cengo.

"Kenapa? Bukannya emang tadi minta gitu?" sahut Rachel sambil bergegas keluar rumah.

Miko dengan cepat mengangguk, lalu buru-buru berdiri mengejar Rachel yang sudah berjalan mendahuluinya.

Angga ikut berdiri namun belum beranjak dari posisinya. Ia bingung, dan otak mini nya masih belum bisa memproses ucapan Rachel, yang menurut otaknya terlalu absurd.

"Loh? Loh? Jadi kalian udah balikan nih!?"

Rachel menghentikan langkahnya, menoleh ke arah Miko sambil tersenyum, "Ngga, gue titip salam ke om sama tante ya."

"Woy! Lo belum jawab pertanyaan gue, Rachel setan!"







Tbc

[A/N]
Bye world~
Dah ga sanggup liat hasil karyaku yg makin lama makin absurd kayak Angga:)

Ya lordd..

Btw kali ini aku update cepet ya:v

Sorry for typo
Vomment itu wajib!!!!

See u next

Na_Vania

28-04-2020

BACK TO YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang