"Another"

35 5 6
                                    

"Gimana? Kamu mau nggak?" tanyanya lagi

"Ha?? mau apa? saya masih gak paham ni" ucapku cengengesan.

"Duhh,

"Kamu yang sedang berdiri, liat dan tatap saya. Saya sayang sama kamu, kamu mau nggak jadi pacar saya?" 

DEG.. 

Sejujurnyaa yang sekarang gue rasain seneng pake bangett. Mau ngangguk tapi satu hal gue masih belum tau kak changbin sama gue beneran sayang apa hanya sekedar suka. Jadi gue sedikit ragu

"Mm.. Bentar ya kak" jawabku sambil memikirkan semua yang ada dipikiranku

"Oke kakak paham. Gak usah di jawab. Kamu boleh jawab pas kamu udah siap aja. Kakak nungguin kamu kok" ucapnya sembari cengengesan. Duhh gemes.

"Ii..iya kak," sahutku

"Yaudah sekarang maunya gimana?" tanyanya

"Mm. Kalau saya si jalanin aja dulu sekarang yang ada. Nanti kalau udah ada jawaban saya kasih tau kakak" ucapku malu

"Okee. Boleh. Sekarang jadi sekarang kita lagi pdkt ni?" tanyanya bangga sembari mengangkat salah satu alisnya

"Yaa nggak tau ah. Udah pulang yok. Mama nyariin" jawabku lantas berjalan menuju pintu

"Dih mama lagi jadi alesan. Iyaa ayo dah pulang" ucapnya sembari menyusulku

***

"Ma, kapan kak Hana dateng? Katanya mau pulang" tanya kak changbin yang membuka pembicaraan di sarapan pagi ini

"Entah. Yang jelas bulan ini. Urusannya masih banyak katanya. Pacarnya juga belum tau bakalan mampir ke korea juga apa nggak" jelas Mama lia

"Eun jin kamu bisakan agak lama lagi tinggal di sini? Mama gak terima kalau kamu baliknya cepet-cepet" protes mama lia

"iyaa changbin juga" sahut kak changbin

"Loh tumben. Ada apa?"  tanya mama lia heran

"Ma kalau gak ada dia. Changbin gak bisa nyuruh2 ntar. Gak asik" jawabnya santai

Kampret ey si kakak-.-

"Yahh kamu changbin jahat. Di marahin om baru tau" ancam mama. Aku yang menyaksikan hanya bisa tertawa

"Ma berangkat dulu, dahh mama" pamit kami kepada mama lia

"Iyaa hati-hati. Bin jagain dia yaa. Awaas kenapa-kenapa" ucap mama

"Iyaaa maaa. Siap 86" ucap kak changbin sembari melaju menuju sekolah

-- Di parkiran --

"Nih helmnya kak," ucapku memberi helm kepadanya

"Duh kamu tu kek anak kecil. Liat rambut kamu jadi berantakan kan" ucapnya sembari menyisir poniku. Aku yang terkejut hanya bisa diam mengikuti arah tangannya yang merapikan rambutku

"Ma..makasih kak. Eun jin ke kelas dulu kak" pamitku

"Ehhh. Gak nungguin kakak? Bareng kenapasi" protesnya

"Biasa juga gak mau tumben" ucapku

"Yaudah kalau gak mau. Nanti pulang sendiri aja" ucapnya lantas pergi meninggalkanku

"Eehhh kak. Iyaa iyaa masa pulang sendiri si jahat banget. Iyaa ayo bareng" ucapku

"Yaudah ayo, nunggu kapan? " ucapnya

***

"Yun tumben kenapa pagi-pagi udah cemberut?" tanyaku begitu sampai di kelas

"Ini loh uang kas. Gimana kalau nanti acara jalan kakak kelas ngeluarin banyak dana. Mampus gue"

Me and You.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang