Hukuman

53 8 1
                                    

EUN JIN POV

"Appa dimana?" tanyaku melalui telfon.

"Maaf ya eun jin. Appa belum bisa mampir ke Korea. Urusan appa banyak. Kamu baik-baik ajakan di sana?" tanya appa

"Mm begitu. Baikk kok pa. Appa tenang aja. Kakak changbin baik kok" jelasku. Meski kadang horor juga, serem juga iya . Dingin juga apaagi. Ucapku dalam hati.

"Oke, besok appa kirimkan sesuatu. Bilang saja ya mau apa" ucap appaku. Aku mengiyakan dan menutup panggilan.

--- pagi hari---

Aku menuruni anak tangga dan melangkah pelan ketika melihat sosok laki-laki yang sibuk di dapur dengan jelas wajah raut dan mata yang baru bangun sekali.

"Pp..pagi kak," tegurku memberanikan diri. Dia hanya mengangkat dagunya sebentar serta alis yang merespon sapaanku pagi ini. Yaa meski matanya tak melihat ke arahku-.-

"Tu, ada susu coklat" ucapnya sembari pergi dari dapur. Di bilang terharu ya iyaa tapi kok gak dukung banget orangnya-_-.

***

"Makas-  belum selesai mulut ini bersuara. Apa daya kak changbin bergegas masukk ke sekolah. Aku hanya memanyunkan kecut bibir ini sembari meletakan helm. Sepet banget hidup-.-

"Dek?," tiba-tiba kak hyunjin muncul entah dari mana.

"Ohh iya kak. Hai" sahutku cepat

"Gak masuk?" tanyanya sembari sedikit merendahkan badanny Kepadaku. Elah gak pendek2 amat gua kak.

"Kok DM kakak gak dibalas dek?" tanyanya. Aduhh seharian gak ada buka instagram lagi.

"Ehm, itu.." ucapku

"Yaudah gakpapa masuk yuk" ajaknya

"Nee,"

--Skipp--

"Kakak naik ya. Lantai kita bedaa si" ucapnya lucu

"Iiiya kak hehe. Makasih" jawabku.

CHANGBIN POV

"Kok gua sebel ya," ucap  jisung di parkiran.

"Kesel kenapa?" tanya seungmin.
"Yaa sebel aja gak liat adek kesayangan" ucap Jisung murung.

"Duh udah mulai dah bucinnya" tambah leeknow.

"Makin kesini makin susah ya kita ngumpul kek dulu, nakal kek dulu" ucap chan tiba-tiba

"Apaan dah. Random banget" sahut Hyunjin

"Sedih aja gitu. Dulu kita nakal. Bolos. Malas masuk kelas. Langganan BK apalagi gua sama ni anak" ucap Chan mengakhiri kalimatnya dengan menunjuk ke arahku. Aku hanya tersenyum tipis. Iya juga. Bener juga omonganya. Udah beda aja.

"Eh tadi anak-anak pada gerutu" sekarang Felix yang ngomong random lagi.

"Apaan?" Sahut Jisung.

"Kelas sebelah gak terima Hyunjin jalan ma adek kelas" sahut I.N yang rupanya gak ketinggalan kabar. Aku hanya diam memainkan pulpen yang sejak tadi kuputar,kumainkan tanpa ada hambatan

"Eun jin??" tanya Chan tiba-tiba. Saat itu juga pulpen yang ku pegang berhenti.

"Ooh. Iya tadi pagi jalan sekoridor." jelas Hyunjin santai.

"Sembrono banget njir. Udah jomblo semua disini lu mau followers gengs kita berkurang?" ucap Jisung bercanda.

"Tapi kenapa gak ada omongan apa-apa perkara changbin sama itu anak?" seungmin muncul entah dari mana.

"Iya ya," sahut Chan setuju.
"Eh. Changbin manusia paling gk tertarik sama cewek cuy. Mereka kan begitu sampe parkiran noh siabang dah duluan. Berangkatnya gk bareng kek si Hyunjin" jelas Jisung

"Lu pikir gua belok apa. Gak ada suka cewek tapi lurus ya gua" protesku

"Lu serius apa main-main deketin dia hyun?" tanya Lee know. Gua hanya menatap menanti jawaban Hyunjin.

"Mm itu-

"KALIAAAANN. BUKANYA MASUK KELAS. MALAH NONGKRONG DI SINI. IKUT IBU. SEKARANGGG!!" Tiba-tiba bu Rena memergoki kita yang asik di kantin. Jadi emang bener sejak jam pelajaran tadi kita ngabur haha.

"Berdiri yang tegak!" perintah bu rena.

"Aduhh mana panas banget ni lapangan" keluh Hyunjin

"Iyaa. Aah lama gak berdiri begini" ucap Chan

"Udah kelas 3 bukanya belajarr. Awas aja ya. Dua jam kalian begini. Kalau ada yang ketahuan duduk awas aja" ancam bu rena lantas pergi.

"Kenapa malah senyum-senyum lu?" tanyaku pada Jisung.

Me and You.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang