"Loona????" panggil kak changbin terkejut
"Bin, kemana aja sih lama banget. Aku udah disini dua jam" keluh kak loona sembari berdiri menghampiri kak changbin.
"Sayang kok kamu lama gak kesini. Ikut mama yok ada sesuatu buat kamu," ajak mama lia yang menyadari pemandangan yang tak enak untuk dilihat.
"Ma, Eun jin mau di bawa kemana?" protes kak changbin
"Udah diem ah. Itu temen kamu diladenin. Dari tadi loh itu" suruh mama. Aku mengikuti langkah mama lia dan mengangguk perlahan melihat kak changbin seolah khawatir aku sakit hati.
"Eun jin, kamu duduk sini. Ini mama denger kamu alergi udang ya. Aduh changbin bener-bener anak itu masa kamu alergi gak tahu" ucap mama usai mengajak masuk ke kamar mama
"Oh ya ampun ma gak usah repot ma. Udah sembuh kok" ucapku sungkan
"Ii gak apa. Oh iya ini bukan obatnya. Mama beliin kamu something loh" ucap mama lia
"Oh ya? Apa ma?" tanyaku penasaran.
"Ini gaun yang baru mama beli. Keknya cocok sama kamu. Yaa mama gak tau selera kamu. Jadi maklumin" ucap mama memberi baju bermotif bunga.
"Waaah makasih ma, ini bagus banget. Sukaaa" ucapku kagum
"Oh iya. Minggu depan kak hana mau datang mau urus pernikahannya. Jadi kamu nginep sini ya bantuin mama sama kak hana" pinta mama lia
"Oh iya aman ma. Gampang hehe" jawabku
"Oh iya ma Eun jin mau ke kamar bentar ambil topi eun jin ketinggalan"
Aku menaiki tangga sembari mencari keberadaan kak changbin dimana. Ruang tamu tempat mereka berbincang sudah sepi tak ada siapapun. Langkahku semakin cepat melihat jam sudah sore.
Krakk..
Aku membuka pintu dan mendapati kak changbin dan kak loona berpelukan di depan ranjang tidur. Mataku yang terpaku tak bisa berkedip atau bahkan berpaling
"Maaf kak, saya kira gak ada orang jadi saya gak ketuk pintu," ucapku menghilangkan canggung. Mereka lantas saling melepas pelukan. Untuk masalah hati jangan ditanya. Ini hari pertama pacaran dengan kak changbin tapi malah seperti ini.
"Dek, tunggu-
"Saya mau ambil topi saya kak. Kemarin ketinggalan" ucapku sembari cepat mengambil topiku yang ada di meja belajarku
"Permisi," ucapku lantas bergegas
"Dek, tunggu.." panggil kak changbin yang tak kugubris.
"Ma Eun jin pamit pulang," ucapku pada mama lia yang sedang menyiram tanaman di halaman
"Loh mama kira sampe malam. Gak nginep??" tanya mama lia aku menggeleng
"Maaf ma besok Eun jin harus berangkat pagi. Ada kegiatan soalnya" ucapku beralasan
"Oh gitu. Kalau gitu biar diantar-
"Dek, jangan pulang" ucap kak changbin begitu sampai di halaman rumah. Kak loona tepat di belakangnya tentunya
"Anter gih bin," ucap mama lia
"Iya ma,"
"Gak usah kak. Kan supir saya udah sampe. Lagian supirnya buru-buru mau jemput papa. Jadi saya pamit pulang" ucapku
"Aku anter sampe mobil ya?" tawar kak changbin. Aku yang ingin menolak merasa tak enak melihat mama lia memerhatikan kami. Aku mengangguk dan berjalan terlebih dahulu
"Dek," panggil kak changbin usai sampai di dekat mobil sembari menahan tanganku.
"Kamu marah ya?" tanyanya. Aku tersenyum palsu dan menggeleng berbohong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and You.
Fanfiction"Kakak gak mau kamu jadi adek tiri kakak" -Changbin "Kenapa kak? Kan udah gak canggung lagi? Lagian udah terbiasa jugakan serumah, berangkat bareng. Gak sayang waktu yang udah dilewatin?" -Eun jin "Justru itu. Sayangnya kakak udah pindah arah. Niat...