"Spesial"

32 4 0
                                    

"Kakak mohon, jadi pertama dan terakhir untuk kakak ya?,"

Deg.

"Mm maksudnya kak?" tanyaku gagu

"Kakak sayang sama kamu. Jadi kakak mau kamu ini udah pacar kakak pertama dan terakhir kakak hingga nanti," ucapnya dengan mata berbinar

"Bagaimana dengan kak loona?" tanyaku asal. Kak changbin menunduk dan mempererat genggamannya

"Dek, kalau masalah itu. Saya yakin itu ganggu pikiran kamu. Dengerin baik-baik ya. Oke saya akuin kakak dulu suka sama dia. Tapi please itu udah 3 tahun lalu. Dan sakit yang kakak dapat bikin kapok kakak dekat sama cewek tapi Tuhan gak bikin kakak kapok tu deketin kamu. Justru kamu udah cukup buat kakak"

Tolongg ini pipi mulai kebakar. Perut yang tadinya biasa seperti ada kupu-kupu yang menggelitik.

"Oh gitu. Iyaa saya usahain" jawabku dengan senyum bahagia

"Makasih. Love you," ucap kak changbin sembari mencium pipi kananku yang sontak membuatku membeku dan membelalak tak percaya. Kami saling diam dan memberi tatapan malu. Kak changbin yang lebih malu memilih menggaruk belakang kepalanya yang sudah aku yakini tak terasa gatal sama sekali.

"Maaf. Kakak kebawa suasana. Kakak sayang banget sama kamu," ucapnya menunduk dan memainkan pasir dengan kakinya

"Lucu," jawabku tanpa sadar

"Hm? Apanya?" tanya kak changbin bingung

"Kakak, dan selamat ulang tahun. Maaf telat 5 menit" ucapku melihat jam pada handphoneku

"Ohh astaga. Kamu tau ulang tahun kakak?" tanyanya

"Iyaa saya tau. Kak chan sama kak jisung infoman saya. Kado kakak udah dikamar. Jadi laki-laki yang bikin bangga keluarga ya kak? Sukses nanti jangan sombong." ucapku cengengesan

"Iyaa. Makasih lagi dek," jawabnya dengan mata berkaca-kaca

"jangan nangis. Katanya gak cengeng" ucapku menghiburnya

"Iyaa bawel kamu. Eh kakak minta kado yang sekarang boleh gak?" tanyanya sumringah

"sekarangg?" tanyaku bingung

"Iyaa. Sekarang, saat ini. Right now. Hehe" jawabnya

"Apa dulu," sahutku

"Kamu sayang kan sama kakak?" tanyanya

"Yaa iy- eh bentar jangan macam- macam kak. Ini udah malam" sahutku cepat

"Gak kok ini aja," ucapnya sembari menunjuk pipi kanannya.

"Sakit gigi?" tanyaku. Dia hanya menghela nafas

"Terus? Apa dong?" tanyaku lagi

"ini loohh kek kakak ke kamu tadi," ucapnya

"Yang mana ya?" ucapku mengerjainya

"Ah sudahlah lupakan. Kamu itu sayang cuma belum berani kek kakak. Ibarat ngutarain kamu itu masih malu-mal-

Cup

"Udaah tu. Gak usah bawel. Dingin masuk yu kak" ucapku kabur karna malu usai mengecup pipi kanannya

"YESSSSSSSS. UUUU YEEEEEE" Teriaknya.

"Kaak ayo malu ah. Udah yok" balasku

"Tidur kamar kakakkan?" tanyanya dengan senyuman smirknya

"Tau ah. Tinggal ni ya," sahutku

***

Selama dua hari kami menghabiskan kegiatan lancar tanpa hambatan. Kak jisung dan Yuna juga sudah kembali keesokan harinya.

Me and You.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang