Prolog

1K 227 56
                                    

Seorang remaja putri berusia 17 tahun memasuki halaman sekolah barunya. Wajahnya menunjukan bahwa dia gadis blesteran dengan rambut panjang sebahu, hidung mancung dan bibir yang merah merona. Ekspresi wajahnya tampak kelelahan, tapi juga bercampur perasaan takut. Angin semilir menerpa helaian demi helaian rambutnya tak dapat juga menyembunyikan keringat yang membasahi dahinya. Berulang kali dia menghela nafas untuk mengurangi rasa takutnya.

Setelah beberapa lama berdiri dia pun melangkahkan kakinya menyusuri koridor sekolah. Dia mengeluarkan ponsel dari sakunya. Banyak sekali mata menatap penuh keheranan kepadanya. Ya mungkin wajar karna dia siswi baru di sekolah itu.

"Mana sih ruangannya. Sumpah gue bingung banget !!"

"Shitt!!!" maki sesorang. Yang tak sengaja bertabrakan dengan gadis itu.

"Lo gak punya mata apa!!" maki orang itu.

"Sorry gue gak sengaja beneran dech" ucap gadis itu sambil memberikan tisu ke orang itu.

"Baju gue jadi kotor lo ngerti gak sih!! Kalo pun lo jalan tuh liat-liat"

"Kan gue tadi udah minta maaf ke lo juga kan"

"Hari ini gue bener-bener sial. Dan itu semua gara-gara lo cupu!!!!" maki orang itu lagi dan pergi.

"Padahal ganteng tapi sayang attitude nya kayak brandalan" batin gadis itu.

Gak lama dari kejadian itu ada seorang siswa menghampirinya.

"Hai,, mmm lo gak papa kan?" sapa siswa itu.

"Gue gak ppa kok"

"Oh ya lo pasti murid baru ya. Kenalin gue metha"

"Gue chiara panggil aja ara. Oh ya lo tau ruang guru nggak?"

"Gue tau kok cuzz gue anterin" metha langsung menggandeng tangan chiara.

Ruang guru.

"Thanks ya lo udah anterin gue sampe sini"

"Santuy aja lagi. Gue duluan ya Ar byee!!"

Boys ConflictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang