Part 18

222 78 17
                                    

Pagi yang cerah. Hari ini tidak seperti hari-hari biasanya. Chiara merasakan perasaan yang bahagia yang begitu luar binasa eh biasa maksudnya!

Di sepanjang koridor kelas dia berjalan dengan bersenandung ria.

“Hai cantik! Sebelum ke kelas ngobrol bentar yuk sama aku”

Chiara menatap cowok yang berdiri di depannya itu dengan tatapan bingung.Dia sama sekali tidak kenal cowok itu dan baru kali ini dia melihatnya.

“Oh ya kamu pasti bingung. Kenalin aku Ziko Ozama, aku kakak kelas kamu”

“Aku Chiara” jawab Chiara dan membalas uluran tangan Ziko.

“Nama yang cantik seperti orangnya”

Chiara akan menarik tangannya tapi Ziko masih menggenggam tangan Chiara begitu erat.

“Kak, aku harus ke kelas sekarang”

“Tentu, silahkan cantik”

“Bisakah kakak lepasin tangan aku dulu”

“Hm,,. Tidak sebelum aku mendapatkan apa yang aku mau dari kamu”

Belum sempat membalas ucapannya, tubuhnya sudah ditarik dengan kasar oleh cowok itu ke balik pintu yang tak jauh dari mereka berdiri tadi.

“Kakak mau ngapain? Lepasin aku!”

Chiara berusaha berontak dengan terus memukul tubuh cowok berpostur tubuh tinggi itu. Dia sangat takut saat dia sadar ada di ruangan gelap.

“Tentu saja mencium bibir indahmu itu sayangku”

“Kak Ziko! Lepas!!” Chiara berusaha menendang, memukul dan memalingkan wajahnya. Ketika wajah cowok itu mulai mendekat ke arah wajahnya. Dia sudah mengerahkan seluruh tenaganya. Saat ini dia hanya bisa pasrah dan menutup matanya berharap akan ada yang menolongnya.

BUGHH!!!

“Sialan lo!! Apa yang lo lakuin, hah!”

“Lo yang apa-apaan! Lo kakak kelas harusnya lo kasih contoh yang baik bukannya malah kayak gini!”

Chiara menangis dan berlari sembunyi di belakangnya Alvis. Sementara saat ini sudah banyak orang yang berkerumun melihat pertengkaran Alvis dengan cowok itu.

“Ya ampun! Itu kan Alvis!” teriak beberapa dari mereka yang menyaksikan idola mereka sedang menghajar habis-habisan cowok itu.

Bahkan Alvis tidak segan melempar cowok itu hingga menabrak tempat sampah dan menimbulkan suara. Dan karena itu kerumunannya semakin banyak.

“Ada apa nih? Kok pada ngumpul disana?!” tanya Bella yang baru datang bersama Aleta, Frizka dan Zelline.

“Alvis!” Frizka tidak menyangka dengan apa yang dilihatnya barusan.

Tidak hanya Frizka yang melongo kaget tetapi ketiga temannya pun juga sama kagetnya. Salah satu idola mereka yang terkenal pendiam, dingin, dan datar sedang membuat keributan dengan menghajar cowok habis-habisan. Bahkan bisa dipastikan berita pagi ini akan menjadi tranding topic sepanjang hari ini atau mungkin berminggu-minggu.

“Gue lepas kendali, bro! Bisakah lo berhenti ngehajar gue? Bisa-bisa wajah gue bakal hancur kalau lo masih kayak gini” ucap Ziko menyeka darah yang keluar dari ujung bibirnya.

“Lo masih berani bertindak lagi?!”

Ziko berdiri dan mengangkat tangannya tanda bahwa dia sudah menyerah dan mengakui kekalahannya.

“Tidak. Ini adalah terakhir kalinya. Gue minta maaf”

“Jangan minta maaf ke gue! Minta maaf lah ke dia!”

Boys ConflictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang