Sekarang baru jam setengah tujuh pagi, tapi sekolah tiba-tiba terasa sepi nggak seperti biasanya. Dan saat akan menuju kelas tiba-tiba seperti ada kehebohan di papan mading. Karena penasaran dia pun ingin melihatnya juga.
Chiara bener-bener gak nyangka dengan apa yang dilihatnya di papan mading. Pantas saja sekolah sepi ternyata mereka semua di depan mading dan yang lebih mengerikan lagi. TERNYATA!!!
"Aneh, ihh!" desis Chiara kaget. "Siapa yang udah ambil foto-foto ini?"
Salah satu cewek menatap tajam ke Chiara dan berdesis "Ini akibatnya buat cewek ganjen"
Begitu Chiara melirik ke segala arah ternyata semua mata benar-benar tertuju padanya. Ada yang menatapnya dengan sorot mata aneh, ada yang cuek, ada yang rada sirik, ada yang bener-bener sirik banget. Dan apa juga marah malah! Sampe-sampe culanya pada keluar semua. Hampir gak ada satu pun yang melihatnya dengan tatapan selain itu.
Tapi dari arah belakang tiba-tiba terdengar.
"Siapa yang udah dengan beraninya ambil foto sialan kayak gini!! JAWAB!!!" teriak Farrel dari belakang. Semua orang langsung menoleh kebelakang. Yap para Alfa!
"LO SEMUA PADA PUNYA MULUT GAK SIH!!" amuk Farrel lagi.
Tanpa disadari ada seseorang yang tiba-tiba menarik tangan Chiara pergi dari mading.
"Metha, David kalian!" kata Chiara terkejut.
"Udah lo diem aja saat ini situasi gak aman buat lo jadi lo ikut bentar kita aja dulu"
Chiara hanya bisa diam dan ikut saja sama mereka berdua.
"Untuk sementara kita di atap sekolah aja lagian gak bakal ada yang kesini" kata David
"Ar, lo harus cerita sama kita sebenernya ada apa dengan semua ini?" pinta Metha ke Chiara.
"Gue bingung harus jelasin apa? Gue sama sekali gak tau apa-apa" jawab Chiara sedikit kebingungan.
"Ar, itu tadi bener foto lo kan?" tanya David.
"Iya itu foto gue tapi gue gak tau siapa yang ambil foto itu"
"Terus foto yang lo pelukan sama Alvis sama foto yang lo di gendong Farrel itu. Bisa lo jelasin ke kita" bujuk Metha.
"Foto yang gue sama Farrel itu waktu gue dihukum dan saat itu gue pingsan jadi Farrel bawa gue ke UKS. Terus yang sama Alvis itu gue refleks peluk dia soalnya gue seneng banget bisa join ke ekstra musik tanpa seleksi. Dan yang dibilang di mading itu semua salah gue gak ada niat sama sekali buat sok genit apalagi keganjenan" jelas Chiara dengan raut wajahnya yang sedih.
"Lo yang sabar ya Ar, kita berdua bakal selalu percaya sama lo kok. Dan kalo ada apa cerita ke kita ya kan kita sahabat. Ya kan Dav?!" ucap Metha dan menenangkan Chiara.
"Iya Metha bener Ar buat saat ini mending kita disini aja sekalian lo tenangin diri lo"
Sementara itu diruang khusus para Alfa mereka sedang berkumpul dan membahas soal foto-foto di mading tadi. Mereka masih berpikir siapa yang udah ambil foto dan naruhnya di mading sekolah.
"Ada yang bisa jelasin kenapa kakak gue yang kaku ini bisa peluk seorang cewek?" tanya Alvian tanpa babibu lagi.
"Iya dari foto gue sama lo yang mungkin rada parah itu di foto lo Al" timpal Farrel.
"Waktu itu gue ketemu dia di ruang musik dan dia mau ikut ekstra musik. Jadi gue langsung aja ajak dia join tanpa seleksi apalagi permainan dia juga bagus. Yah mungkin aja dia reflek peluk gue saking senengnya" jawab Alvis.
"Tapi nggak biasanya lo mau dipeluk-peluk sama cewek kalopun itu reflek lo bisakan ngehindar?!" tanya Alvian penuh selidik.
Alvis bingung harus jawab apa, sedangkan dia tau kalo Alvian ada ketertarikan sama Chiara
KAMU SEDANG MEMBACA
Boys Conflict
Teen FictionMenjadi pewaris tunggal Anthesia mengharuskan Chiara melakukan perubahan pada penampilannya. Sementara di sekolah barunya. Dia harus dihadapkan dengan 4 cowok populer dan tentunya ganteng, mampukah dia mengahadapi mereka? Ketika banyak bisikan cint...