"Lo tau gak itu tadi seru banget tau!! Gue gak nyangka disekolah kita ini ada grup musiknya" kata Chiara antusias.
"Antusias banget lo Ar, kalo lo mau kenapa gak join aja. Apalagi kan lo juga belum ada ekstra yang lo ikutin" kata Metha.
"Yaudah kalo gitu besok gue bakal daftar dech,. Lo mau temenin gue gak Met?!"
"Besok? Kayaknya gak bisa dech besok gue ada remidi nilai gue banyak yang ancur"
"Ya udah no problem. Semangat yahhh Metha sayang makanya lo tuh jangan cowok mulu yang dipikirin"
"Yhee itu juga pengetahuan tauu" kilah Metha dengan senyum khasnya.
"Sejak waktu gue liat ruang musik gue jadi keinget waktu di L.A, jadi kangen dech gue!! Alunan musik biola tadi bagus banget tapi siapa yahh yang mainin. Gak usah dipikirin dech tohh besok gue juga bakal tau. Pokoknya gue harus daftar!!" batin Chiara.
Gak lama kemudian Bu Dewi masuk ke kelas dan memulai pembelajaran. Tapi saat Bu Dewi akan memulai pembelajaran tiba-tiba...
"Aaaaaaaa!!! Cicak!!!!" teriak Chiara yang mengagetkan satu kelas.
"Chiara kenapa kamu terika-teriak gitu sih!!" kata Bu Dewi kesal karena teriakan Chiara.
"Itu bu ada cicak di loker saya"
"Banyak alesan kamu. Sekarang keluar dari kelas saya!!" gertak Bu Dewi.
"Ta..tapi bu" balas Chiara tapi justru dapat plototan tajam dari Bu Dewi.
"Rasain lo itu balesan dari gue dasar culun" bisik Farrel saat Chiara melewati bangkunya.
Chiara berhenti dan langsung membalikan badannya. Dia langsung menatap tajam ke arah Farrel dan memakinya.
"Jadi lo yang udah ngerjain gue! Salah apasih gue sama lo!!" kata Chiara dengan tatapan tajamnya.
"Lo masih tanya salah lo apa? Salah lo tuh banyak CULUN!!!" balas Farrel yang mengacungkan telunjuknya ke arah Chiara.
"CUKUP KALIAN BERDUA KELUAR DARI KELAS SAYA DAN LARI KELILING LAPANGAN 7 KALI!!"
Dengan terpaksa akhirnya mereka keluar dari kelas, mungkin banyak cewek-cewek yang iri ke Chiara atau mungkin jika mereka di posisi Chiara saat ini mereka akan sangat senang. Tapi tidak untuk Chiara dia justru menganggap ini sebuah kesialan, sama halnya dengan Farrel yang tak jauh berbeda dengan Chiara.
"Pokoknya gue harus buru-buru nyelesein nih hukuman" batin Chiara langsung memulai larinya.
1 putaran 2 putaran 3 putaran kurang beberapa putaran lagi untuk mereka tapi belum sampai 2 putaran terakhir. Chiara merasa pandangannya mulai berkunang-kunang dan akhirnya..
Bbbrrruuukkk...
"Eh lo kenapa? Woy bangun lun culun bangun lo!" Farrel terus mencoba membangunkan Chiara, tapi Chiara sudah kehilangan kesadarannya.
Farrel pun membawa Chiara ke ruang UKS dan menunggunya sampai dia sadar, meskipun dia sering menjahili Chiara dia tidaklah begitu tega jika kondisinya seperti itu. Gak begitu lama Chiara mulai membuka matanya dan menyesuaikan dengan cahaya disekitarnya.
"G...gue di mana? Da..dan apa yang terjadi ama g..ggue" kata Chiara dengan tertatih-tatih.
"Lo sekarang ada di UKS dan lo tadi pingsan mungkin tadi karena lo maksa diri buat lari"
Mendengar penjelasan dari Farrel tadi Chiara langsung memaksakan diri untuk bangun, tapi malah itu membuat kepalanya tambah pusing.
"Nggak usah maksa buat bangun dulu. Kondisi lo tuh masih lemah banget" kata Farrel lembut sambil memegang pundak Chiara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boys Conflict
Teen FictionMenjadi pewaris tunggal Anthesia mengharuskan Chiara melakukan perubahan pada penampilannya. Sementara di sekolah barunya. Dia harus dihadapkan dengan 4 cowok populer dan tentunya ganteng, mampukah dia mengahadapi mereka? Ketika banyak bisikan cint...