Sesampainya Chiara di rumah dia segera menuju ke meja makan menungkan segelas air dan meneguknya tanpa sisa.Dia bahkan tidak mengganti bajunya terlebih dahulu.
“Eh, anak mommy udah pulang sekolah. Gimana tadi sekolahnya ada hal seru apa lagi nih?”
“Tentu ada dong, mom! tapi ada hal aneh bin konyolnya juga”
“Apaan tuh?”
“Rahasia dong!!” goda Chiara
“Dasar kamu ini yah! Chi kacamata kamu kenapa masih kamu pakai aja? Bukannya kacamata itu malah ganggu penampilan kamu?” tanya mommy beruntun.
“Chi ngerasa udah nyaman aja mom pakai kacamata ini. Dan Chi sama sekali nggak merasa ke ganggu sama sekali apalagi sama penampilan baru Chi saat ini” jelas Chiara
“Kamu yakin?”
“Yakin kok mom. Udah ah, Chi mau mandi dulu udah bau acem”
Mommy Alice merasa heran dengan tingkah aneh putri semata wayangnya itu. Di saat orang lain dengan bangga menunjukkan wajah cantik mereka justru anaknya malah menutupi wajah cantiknya.
Dia masih memikirkan tentang sekolahnya dengan berbagai peraturan yang serba konyol. Belum lagi dengan jabatan Aleta yang tidak bisa digeser sampai dia lulus sekolah.
"Sebegitu gilanya dia sama jabatan"gumamnya.
***“Uahhhhhh.....!!!!”
Teriakan para cewek memenuhi hampir di setiap pinggiran lapangan basket. Mereka semua sedang berkumpul disana untuk melihat para cogan Alfa latihan basket.
“Farrel keren banget tau!”
“Alvian! my prince!”
Disisi lain, perdebatan kecil antara Metha dan Chiara tengah terjadi di sepanjang koridor sekolah.
“Ar! Ayo kesana gue mau nonton itu juga! David kan juga lagi main!” seru Metha yang tengah menarik tangan Chiara
“Metha! Gue nggak mau! Jangan tarik-tarik tangan gue gitu dong! Gue males kesana.. lagian gue juga mau latihan buat festivak, Metha! Mumpung hari ini lagi Jamkos”omel Chiara yang sama sekali nggak dihiraukan oleh Metha.
Metha masih tetap saja menariknya mendekat ke arah lapangan basket untuk ikutan juga nonton latihan basket para Alfa.
Sesampainya mereka di lapangan basket, Metha mengajaknya untuk menerobos masuk ke dalam kerumunan. Setelah mereka mendapat tempat yang pas baru tangannya di lepaskan oleh Metha.
“Padahal cuman latihan biasa. Kenapa bisa seheboh ini sih?!”
“Gimana nggak heboh, lo kan juga tau mereka tuh most wanted di sekolah tercinta kita ini. Para Alfa nya cewek-cewek termasuk gue juga hahaha”
Chiara menatap bosan ke tengah lapangan. Harusnya sekarang dia ada di ruang musik latihan apalagi dia juga udah janjian sama Alvis. Apalagi dia juga belum ngabarin Alvis kalo nggak bisa latihan hari ini.
Satu notif chat masuk ke ponselnya.1 messages from Alvis
“Gue hari ini gak bisa. Sorry”Belum sempat dia membalasnya, Metha sudah menyenggol tubuhnya.
“Liat itu Alvis juga ada”bisik Metha
“Mana?”
“Itu yang pake baju biru terus nomor punggungnya 7”
Chiara memperhatikan seseorang yang ditunjukan oleh sahabatnya itu.
“Kok bajunya nggak pakai namanya sendiri?” tanya Chiara
“Iya soalnya si Louis kan lagi nggak ada. Dan masih belum ada pengganti jadi mungkin Alvis disuruh ganti in dech. Coba aja kalo Louis masih ada di sini lo pasti takjub sama permainan basket dia!!” jawab Metha bersemangat
“Hmm”
“Farrel gila ganteng banget, jago lagi mainnya!”
“Nggak biasa aja tuh!” desis Chiara.
Metha masih terus fokus melihat ke tengah lapangan. Bahkan dia nggak tanggung-tanggung buat ikutan berteriak histeris seperti cewek-cewek lain. Telinga Chiara aja hampir budeg!
“Ar, liat yang lari ke arah depan! Itu Alvian sumpah gantengnya pake bangetttt!!!”
“Waktu itu dia nembak gue” bisik Chiara yang berjalan duluan meninggalkan Metha yang sedang syok berat dengan yang barusan dibisikan oleh Chiara.
“Chiara tunggu!”
Nggak jauh dari sana, ada empat orang cewek yang sejak tadi terus memperhatikan mereka. Terlebih lagi ke arah murid baru dengan penampilannya yang culun, Chiara.
“Kadang tertawa yang berlebihan bisa menjadi bahaya” desis Bella dengan senyum smirknya, dan perkataanya barusan juga sukses membuat Frizka dan Zelline tertawa penuh arti.
Terkecuali dengan Aleta yang hanya diam dan terus fokus ke arah para most wanted. Mereka juga udah biasa dengan sikap Aleta yang seperti mumi. Apalagi semenjak hal itu terjadi?!
Aleta termasuk juga cewek populer di sekolahnya, seorang ketua osis yang penuh kharisma dan wajah cantik yang dia miliki pun turut mendukungnya.
Di antara mereka berempat hanya Aleta yang mampu menaklukan hati salah satu dari keempat para Alfa itu. Walaupun saat ini kondisinya sudah berbeda nggak sama seperti dulu. Dan mungkin karena itu juga yang membuat sikapnya berubah menjadi lebih pendiam.
***
Saat ini Chiara sedang berada di mall bersama Alvis. Bagaimana bisa kesana bersama? Masih ingat dengan permintaan Alvis waktu itu yang meminta Chiara untuk menemaninya ke mall. Awalnya dia hanya akan menemani Alvis membeli baju tapi siapa sangka justru sekarang dia juga diminta untuk memilih beberapa juga untuknya sendiri.
“Yang ini kayaknya cocok dech sama lo!”
Alvis memilih sebuah dress dan menunjukkan pada Chiara. Sebuah dress berwarna biru muda.
Chiara yang saat itu sedang memainkan ponselnya langsung mengalihkan perhatiannya kepada Alvis.
“Ehh, Lo bilang apa?!”
“Nih. Lo coba gue mau liat” pinta Alvis yang memberikan dress itu ke Chiara.
Chiara nampak ragu-ragu untuk mencobanya. Tapi karena Alvis selalu bersikap baik kepadanya dia jadi merasa tidak enak kalau menolaknya.
“Oke gue coba bentar”
Chiara berjalan masuk ke dalam ruang ganti. Sementara Alvis menunggunya di depan ruang ganti.
Hingga saat dia keluar, mata Alvis sama sekali tidak bisa teralihkan sama sekali. Dia terpesona dengan keanggunan Chiara. Walaupan banyak yang melihat Chiara dengan pandangan buruk tapi berbeda dengan dirinya. Dia tidaklah buta, kecantikan Chiara hanya tertutupi saja oleh kacamatanya itu. Dan inilah saatnya dia merubahnya
Sementara itu banyak pegawai toko disitu yang berbisik negatif kepada dirinya.
“Dressnya cantik tapi yang pakai jelek banget”
“Dressnya jadi ikutan jelek”
KAMU SEDANG MEMBACA
Boys Conflict
Teen FictionMenjadi pewaris tunggal Anthesia mengharuskan Chiara melakukan perubahan pada penampilannya. Sementara di sekolah barunya. Dia harus dihadapkan dengan 4 cowok populer dan tentunya ganteng, mampukah dia mengahadapi mereka? Ketika banyak bisikan cint...