Part 4

387 161 34
                                    

Setelah kejadian kemarin sore di taman, saat Alvis menceritakan alasan Farrel melakukan itu kepada dirinya, Chiara terlihat semakin merasa bersalah pada Farrel. Apalagi gara-gara dirinya Farrel gak bisa ikutan modeling.

Dan saat melihat Farrel dengan para Alfa lainnya, berjalan masuk dan melewatinya tanpa sengaja mereka bertemu tatap dan langsung saja Chiara memalingkan wajahnya. Dan langsung duduk menuju bangkunya.

"Pagi" sapa Alvian yang mengagetkan Chiara.

"Pa..pagi" jawab Chiara yang masih sedikit kaget. Bagaimana tidak kaget seorang cewek culun tiba-tiba disapa cowok ganteng dan populer. Dan hebatnya lagi dia itu cowok yang waktu itu tangannya dia injek saat di toilet mall, HEBAT kan!!

"Wah gak nyangka yah kita tetanggaan" kata Alvian dengan senyum manisnya. Mungkin kalo ada cewek yang disenyumin dengan senyum manis kayak Alvian dijamin dech bakal langsung ke SeMaPaTa alias Senyuman Maut Pangeran Tampan.

"Iya" jawab Chiara dengan dinginnya.

Diam-diam Alvian mengamati wajah cewek di bangku sebelahnya itu. Ternyata terlihat cantik. Meski ditutupi kacamata seandainya tuh kacamata gak ada mungkin dia bakal kelihatan sangat cantik dengan wajah blesterannya itu. Belum lagi sifat dinginnya yang semakin membuat Alvian merasa tertarik kepadanya.

Alvian berharap. Agar dia bisa mendapatkan Chiara yang yahh bisa dibilang akhir-akhir ini membuatnya begitu penasaran seperti ada sesuata yang disembunyikan. Dan agar rasa penasarannya itu terpenuhi dia harus tau lebih banyak tentang Chiara.

"Tuh adek lo kayaknya mulai beraksi dech" sindir Farrel ke Alvis.

Mendengar perkataan Farrel seperti itu justru membuat Alvis tidak tenang pasalnya dia tau karaker adiknya itu si Alvian. Dia merasa khawatir jika rasa ketertarikan Alvian itu justru akan membuat masalah kedepannya. Apalagi Chiara itu cewek baik-baik dia hanya khawatir jika fans Alvian banyak yang iri dan malah berbuat nekat. Semoga saja tidak terjadi.

Sepanjang pelajaran dimulai Chiara sama sekali tidak bisa fokus. Bahkan semalaman dia masih terus dihantui rasa bersalahnya. Apalagi tadi pagi Farrel tidak lagi meledeknya dengan sebutan culun lagi.

Chiara sama sekali tidak tahu kalo sebenernya Farrel masih memikirkan kata-katanya saat di UKS. Tapi mau bagaimanapun dia masih kesal karena permasalahan waktu itu, tapi dia juga merasa bersalah mungkin dia terlalu berlebihan saat menjahili Chiara.

Hari ini pelajaran olahraga pelajaran yang tidak disukai oleh Chiara jika dia tidak melakukan penyamaran mungkin dia bisa aja absen buat nggak ikut pelajaran ini. Tapi mau gimana lagi ini udah jadi keputusan dia saat dia pindah sekolah. Jadi yahh!! Terpaksa dech.

"Ar gue liat-liat lo dari tadi diem mulu napa sih?!" tanya Metha langsung.

"Nggak kok"

"Lo lagi ada masalah ya? Kalo ada apa-apa cerita dong sama gue ato nggak lo bisa cerita ke David"

"Nggak ahh ntar lo cemburu ma gue" gurau Chiara.

"Cemburu gimana sih?" tanya Metha.

"Cemburu kalo gue lebih sayang ke David daripada ke lo hahaha?!"

"Ihh Chiara mahh. Tapi btw nih ya tadi tuh si Alvian tumben banget nyapa lo?!"

"Entah gue juga bingung"

"Ati-ati aja Ar soalnya tuh dia tipe playboy trus gebetannya bejibun banget"

"Iye gue ngrti kok Metha manis lagian mana mau sih ama gue yang culun kayak gini?!"

"Lo tuh aslinya cantik Ar cuman sayang kacamata kuda lo itu loh yang nutupin"

"Biarin gini-gini nih kacamata banyak khasiatnya"

Boys ConflictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang