"Haus" ucap Chiara yang sudah sedikit menjauhkan tubuhnya dengan wajah masih bersemu merah.
Farrel menatap Chiara dengan tersenyum manis. "Yaudah gue beresin ini dulu. Masuk ke dalam dan duduk disana, oke!" Chiara mengangguk patuh.
***
Seorang gadis sedang duduk manis diatas kursi kitchen bar mini yang ada di dapur rumah seorang cowok. Gadis itu terlihat sedang menunggu kedatangan si pemilik rumah. Hingga terdengar suara langkah kaki menuju ke arah gadis itu.
"Lo keringin rambut lo pake handuk ini"
"Makasih, Rel" Chiara menerima handuk kecil yang di sodorkan oleh Farrel padanya dan mengeringkan rambutnya yang basah.
Sementara Farrel dia sibuk untuk membuatkan 2 gelas minuman untuknya dan untuk gadis pembuat ulah.
"Lo tinggal disini sendiri?"
"Bisa dibilang gitu"
"Emang ortu lo kemana?"
"Entah, gue nggak tahu" jawabnya sambil meletakan minuman yang sudah dia buat.
"Kenapa eskpresinya jadi murung gitu?!" batin Chiara.
"Biasanya ada asisten rumah tangga yang datang kesini. Tapi mereka nggak stay cuman beberapa hari aja kesini buat bersih-bersih. Kalo ortu gue dari kecil mereka udah sering ninggalin gue pergi buat urusan bisnin. Mereka jarang pulang, kalau pun pulang itu cuman sebentar abis itu balik lagi dech" jelas Farrel dan meneguk minumannya.
Chiara merasa tidak enak sudah tanya yang ngebuat Farrel merasa tersinggung. Dia baru tahu kalau Farrel anak yang kurang kasih sayang. Jadi karena itu yang ngebuat dia kayak bad boy gitu.
Farrel yang merasa ada perubahan pada diri Chiara menghela napasnya.
"Gak perlu ngerasa bersalah kayak gitu. Gue nggak papa kok" ucap Farrel dan tersenyum untuk menenangkan rasa bersalah Chiara.
"Ahh... i.. iya" Chiara membalas dengan senyuman tipis dan meraih gelasnya lalu meneguk isinya hingga habis tanpa sisa setetes pun.
"Segitu hausnya, hmm?!"
"Hhaha banget. Ada lagi nggak? Gue haus banget, nih! Gara-gara lari-larian tadi"
Farrel menyodorkan gelas minumannya, "Gak ada, gue cuman buat 2 gelas aja. Kalau mau lo minum punya gue aja"
"Tapi itukan minuman lo?!"
"Gue udah nggak haus lagi habis liat lo minum kayak orang gak haus bertahun-tahun"
"Beneran, buat gue, nih?"
"Iya. Lagian kapan lagi lo minum minuman punya cogan kayak gue gini" goda Farrel dengan senyum devil.
"Apaan sih! Bisa ketularan virus lo ntar gue malahan"
Chiara tersenyum puas karena bisa menggoda balik Farrel, tanpa menunggu lagi dia meneguk minuman itu lagi. Dan membuat Farrel menatapnya dengan tatapan hangat dan senyum tipis tapi masih terkesan manis.
Hening.
"Farrel, mmm lo masih inget kejadian malem festival itu kan?" ucap Chiara tiba-tiba.
"Hmm"
"Soal perasaan lo itu, sebenernya gue,..,." perkataan Chiara terpotong ketika dia dan Farrel mendengar suara bel rumah yang berbunyi.
"Aishh! Siapa sih ganggu aja?!" batin Farrel.
"Gue ke depan dulu, nanti kita sambung lagi"
Farrel bangun dari dudukannya dan segera berjalan ke ruang tamu. Sementara Chiara, dia kembali meminum sisa minumannya. Chiara yang awalnya berniat memberi jawabannya justru harus terhenti karena suara bel itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boys Conflict
Teen FictionMenjadi pewaris tunggal Anthesia mengharuskan Chiara melakukan perubahan pada penampilannya. Sementara di sekolah barunya. Dia harus dihadapkan dengan 4 cowok populer dan tentunya ganteng, mampukah dia mengahadapi mereka? Ketika banyak bisikan cint...