39

1.4K 172 38
                                    

" Ahh~~" Seulgi membanting badannya di sofa panjang. Ia memejamkan matanya karena letih untuk hari ini.

" Sayang." Seseorang membuatnya membuka mata dan mendelalak kejut melihat Sunmi di rumahnya.

" Oh!!?" Kejut Seulgi sambil bangkit dan menjauh darinya.

" Sejak kapan kamu disini!?" Tanya Seulgi. Sunmi tersenyum. Ia duduk di samping Seulgi yang menjaga jarak dengan wanita ini.

" Aku tinggal disini mulai hari ini." Kata Sunmi membuat Seulgi mendelalak tak percaya.

" Ya!!! Pergilah! Kenapa kamu di Korea!?" Tanya Seulgi lagi seperti mengusir. Tapi memang logat bicaranya nampak kesal.

" Aku sudah izin dengan Papamu. Katanya aku boleh tinggal disini sampai kamu lulus."

" Ya!!" Seulgi bangkit dari duduknya. Ia berlari cepat ke dalam kamar untuk menelpon Papanya.

Sunmi mengangkat sekilas bahunya. Ia lalu menyandarkan tubuhnya di sofa sambil menunggu Seulgi di ruang tengah.

Brum~~!!!!!

Mobil Krystal sampai di depan rumah Seulgi. Ia keluar dari sana sambil membawa pesanan makanan dari Joy karena dia kebetulan bertemu dengan Joy di jalan. Sekalian saja Joy membelikan buahan sekaligus makanan untuk Seulgi biar di bawa oleh Krystal ke rumahnya.

" Seul." Panggil Krystal yang masuk ke dalan rumah sahabatnya ini.

Sunmi menoleh ke belakang. Krystal berhenti berjalan sambil melihat diam ke arah wanita di ujung sana.

" Siapa?" - Krystal, Sunmi.

----

" Aargghhh!!!!!!!!!" Teriak Wendy di dalam kamar hingga terdengar oleh Suzy dan Yeri. Bahkan Mark sampai berhenti bermain mobilan dan berlari takut ke arah Yeri.

" Paman kenapa aunty?" Tanya Mark. Yeri diam bersama dengan Suzy yang bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamar Wendy.

" Wendy." Panggil Suzy sambil beberapa kali mengetok pintu adiknya karena khawatir.

Wendy tau kalau ada Suzy di depan pintu kamarnya. Ia menyeret tubuhnya di lemari bajunya sambil meremas rambutnya kasar.

" Kenapa hidup ku seperti ini? Aku tidak mau menikah dengan wanita yang tidak aku cintai!!!! Tolong... aku... tuhan~~...."

----

" Ya~~Lim..bawa aku kabur..." Pinta Jennie yang terus saja menangis di pelukan Lisa.

" Aku nggak mau menikah dengan Wendy, Lim~~~" Tangis Jennie pecah. Ia meremas jaket Lisa pelan sambil menyandarkan kepalanya di perut pria ini.

Lisa hanya diam. Dia menatap lara ke depan sambil berfikir untuk sejenak saja.

" Gwaenchanha.... mungkin kamu terlahir bukan untukku Jennie." Ucap Lisa pasrah.

" Nggak mau! Nggak mau!!" Jennie memukul badan Lisa beberapa kali. Beberapa detik ke depannya, Mommy Jennie sampai ke rumahnya setelah ia menempuh penerbangan dari London ke Korea lagi.

" Nggak mau Lim!! Nggak mau!!!... hiks..hiks..hiks.." Tangis Jennie membuat langkah Mommy nya terhenti. Melihat anaknya di ruang tengah dengan Lisa.

" Jennie, kamu....jangan jadi seperti ini. Mungkin orang tuamu memiliki jalan terbaik untuk anaknya. Kalau mereka sudah bertindak, aku juga tidak bisa berbuat banyak untuk mu." Jelas Lisa melihat runduk Jennie yang tidak mau sama sekali melepas cengkraman nya di baju Lisa.

" Kalau begitu bawa aku pergi. Palli Lim~~hiks...hiks..." Jennie mengangkat kepalanya menatap Lisa yang diam saja seperti melamun.

" Aniyo Jennie." Jawab Lisa membuat Jennie makin menjadi tangisannya.

BLACK B | SEASON 1 ✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang