22

1.7K 192 21
                                    

" Kamu tuh tidak seharusnya membentak orang tuamu." Kata Irene melihat Wendy menatap lamun ke depan sambil duduk di sofa panjang. Sedangkan Irene juga ikut diam lagi setelah ia panjang lebar mengoceh pada Wendy.

" Seharusnya aku tidak mempunyai Daddy sepertinya." Ucap Wendy dan Irene menoleh langsung ke arahnya.

" Kamu jangan berkata seperti itu. Tetap saja, meski Daddy mu mempunyai perilaku buruk sekalipun, dia akan mengingat keluarganya. Hal utama saat ia melakukan keburukan, pasti ia akan ingat anak-anaknya di rumah." Jawab Irene membuat Wendy perlahan menatap ke arahnya.

" Kamu harusnya bersyukur mempunyai banyak kenikmatan hidup bersama keluarga mu. Sedangkan aku, sebelum masuk SMA dulu, orang tuaku meminjam uang kesana kemari hanya untuk memasukkan ku ke sekolah agar aku tidak seperti mereka." Kata Irene membuat Wendy menatap diam ke arahnya.

" Aku sampai tidak mau sekolah karena melihat orang tuaku mencari uang hanya untuk diriku. Tapi mereka selalu mendorongku untuk menjadi pintar dan bisa membahagiakan orang tuaku suatu saat nanti. Kalau di bandingkan denganmu, aku berada paling bawah sekali. Kamu selalu mendapatkan semuanya dari orang tuamu. Jadi seharunya kamu bersyukur dan berterima kasih pada Tuhan karena di lahirkan tanpa kekurangan." Lanjut Irene menatap sendu ke arah Wendy.

Irene menoleh ke samping menutupi air mata yang ia usap dari Wendy.

" Hei...." Wendy menarik cangkup wajah Irene agar menatapnya.

" Maafkan aku." Ucap Wendy sambil menyeka air mata Irene. Sedangkan Irene hanya menatap runduk ke bawah mengingat perjuangan kedua orang tuanya untuk membayar semua utangnya dulu. Tapi sekarang, Irene bersyukur karena ia di lahirkan di keluarga sederhana tapi sangat bahagia dengan kecukupan yang ia dapat.

" Aku....---" Wendy diam menatap mata Irene yang tadi ia angkat dagu Irene pelan.

" Mhh.....aku akan lakukan hanya untukmu." Kata Wendy membuat Irene menatap kejut dalam diam ke arahnya.

" Aku akan melakukannya sekali lagi hanya untukmu." Kata Wendy lagi yang menimbulkan perlahan senyuman manisnya.

" Jadi jangan menangis lagi. Kamu membuatkan terluka." Wendy menyeka air mata Irene lagi yang baru saja menetes kembali di pipinya.

" Kamu sangat baik Irene...aku iri denganmu karena orang tuamu penuh kebahagiaan. Tidak heran,.... orang-orang memandang iri padamu. Bahkan ada juga... yang tidak kamu lakukan tapi bisa membuat seseorang menyukai mu." Kata Wendy sambil menatap dalam mata Irene. Sedangkan yang di tatap dan di cangkup kedua pipinya, melebarkan matanya saat Wendy berkata seperti itu padanya.

" Baiklah." Wendy menjauh dari Irene. Ia memberikan cengirannya sambil mengacak rambut Irene membuat wanita itu berteriak kesal padanya.

" Kiyowo." Ucap Wendy dan lagi-lagi ia membuat Irene culture shock. Membuat wajahnya memerah dan senyum tipis tidak bisa ia sembunyikan.

Sedangkan yang tidak tau, hanya tersenyum menatap wanita itu sambil merapikan lagi rambut kusut Irene.

" Aku harap...aku tidak jauh darimu Irene...aku masih ingin di dekatmu." - Wendy.

" Wendy....kenapa dia selalu membuatku tambah menyukainya. Padahal dia sangat menyebalkan!" - Irene.

***

Seolhyun berjalan di sekitar koridor sendirian. Ia tidak sengaja bertemu Lisa membuat wanita itu memberikan senyum senangnya sambil berlari dan menyaut genggam tangan pria itu.

" Oh!?" Kejut nya.

" Lim mau ke kantin ya? Aku ikut ya." Kata Seolhyun. Lisa ingin sekali menghindari Seolhyun, tapi ntah kenapa hatinya tidak tega untuk melepas sentuhan Seolhyun.

BLACK B | SEASON 1 ✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang