tilu salapan

10.2K 389 30
                                    

Saat ini jisoo sedang berguling-guling dia atas kasur miliknya. sambil menggerutu betapa bodohnya ia yg tiba-tiba mendobrak pintu kamar Jennie karna berpikiran yg tidak-tidak.

"aahh bodohnya aku" gumamnya merutuki diri sendiri.

drrtt.. drrt..

Ponsel jisoo bergetar dan dia pun langsung mengambil ponselnya yang berada di atas nakas samping tempat tidurnya.

sebuah telpon masuk yang bernamakan Rose di ponselnya.
seketika segaris senyum terpampang di wajahnya.

Sudah sejak lama jisoo mempunyai perasaan lebih terhadap rose. lebih tepatnya semenjak rose menjahilinya dulu waktu rose mengantarkan jisoo ke toko buku. semenjak saat itu entah mengapa jisoo selalu memikirkannya. semua tingkah lakunya. bagaimana membayangkan pipi rose yang gembul saat mengunyah makanan, itu menurutnya sangat lucu. dan bagaimana rose bertingkah konyol saat jisoo sedang dalam mood yang tidak baik, hanya untuk menghiburnya.

semakin kesini jisoo menyadari bahwa dia memang telah jatuh pada gadis yang mempunyai julukan chipmunk itu. namun jisoo memendam perasaannya dia tidak tau apakah rose juga mempunyai perasaan yang sama dengannya. terkadang dia berfikir dengan perlakuan rose terhadapnya bahwa rose juga mempunyai perasaan yang sama sepertinya.

Jisoo pun menjawab telponnya.

Rose
"Hallo"

Jisoo
"Iya ada apa?"

Rose
"aku ingin mengatakan sesuatu"

Degg

Jantung jisoo berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya. Merasa was-was apa yang ingin rose katakan? apakah dia akan mengungkapkan perasaannya. dia pun menetralkan detak jantungnya, mencoba menjawab sebiasa mungkin.

Jisoo
"Iya katakan saja"

Rose
"eumm... aku-- aku sepertinya lapar"

jisoo membelalakkan matanya.
"apa-apaan dia ini, ku kira ingin mengatakan sesuatu yang penting"dalam hatinya

Jisoo
"kamu menelponku hanya untuk mengatakan kalo kamu lapar?"

Rose
"aku serius aku lapar, aku harus makan. bagaimana kalau kita makan diluar?"

Jisoo tersenyum

Jisoo
"kenapa harus bersamaku?"

Rose
"kenapa? apa kamu keberatan?"

Jisoo
"tidak bukan begitu--"

Rose
"yaudah, kalo gitu kamu bersiap. lima belas menit lagi aku akan menjemputmu"

Belum selesai jisoo berbicara rose sudah lebih dulu memotong ucapannya dan mematikan telponnya.

"aish apa-apaan dia tuh. belum selesai ngomong udah main motong aja. dan apa katanya tadi? lima belas menit dia akan menjemputmu. aku kan juga harus bersiap-siap, mana belum mandi lagi" gerutunya sambil melihati ponselnya dengan raut wajah kesal.

sementara itu di kamar lain masih sama dengan di rumah keluarga Kim Lisa tengah menyandarkan punggungnya di sandaran kasur milik Jennie.

Lisa pov
Disini aku. Duduk bersandar di kasur kekasihku. aku melihat pintu kamar mandi yang dimana didalamnya kekasihku sedang mandi setelah aku menggendongnya menuju kamar mandi karna kakinya masih sakit setelah terpeleset tadi. awalnya aku menjahilinya dengan menggodanya apakah dia ingin aku saja yang memandikannya. dia terkejut dengan pertanyaanku dan segera menggeleng  menundukan wajahnya demi untuk menyembunyikan pipinya yang memerah. aku terkekeh melihat tingkahnya sehingga dia langsung mendorongku untuk keluar dari kamar mandi.

Aku lalisa manoban

aku pemarah yang dia terima dengan ramah.
aku pencemburu yang dia peluk tanpa ragu.
bagaiman aku tidak luluh? senyaman ini aku dengannya. bagaimana aku tidak jatuh cinta? serapih ini hatiku dia tata.
dia selalu ada meski tidak aku minta.
dan yang terpenting, kita tidak pernah berakhir baku hantam, meski tidak sepaham. tidak pernah memilih saling melepaskan. meski terkadang perjalanan ini menyulitkan. Ah, dasar Dia. yang paling hebat membuatku rindu. boleh ku bilang
I LOVE YOU? lebih dari 3000.

aku senyum-senyum sendiri sambil terus menatapi pintu kamar mandi didepan ku.

"Dan gue yakin. pasti Jennie juga sama kaya Miyeon"

senyumku terhenti kala tiba-tiba saja perkataan lelaki itu terlintas di kepalaku. aku mulai takut mengingat semua apa yang lelaki itu katakan.
aku khawatir mengingat bagaimana jika Jennie meninggalkan ku. aku tidak bisa tanpanya,
I love she, more then I love myself.

aku menggelengkan kepalaku menyingkirkan semua pikiran buruk terhadap Jennie. aku harus percaya padanya. aku yakin Jennie tidak seperti miyeon. mengingat bagaimana dia berjuang dan rela menungguku disaat aku belum pasti dengan perasaanku.
Lisa POV end

pintu kamar mandi tiba-tiba terbuka. Memperlihatkan Jennie yang sudah lengkap dengan bajunya karna dia berpakaian di dalam kamar mandi. tidak lupa handuk berwarna merah muda yang berada di kepalanya.

"Lisa tolong bantu aku"

Lisa tersenyum dan kemudian beranjak menghampiri Jennie. Lisa menggendongnya dan mendudukkannya di kursi meja riasnya.

"Terimakasih" ujar Jennie tersenyum melihat Lisa dari cermin. Lisa tersenyum dan mengangguk kecil.

Jennie melepaskan handuk dari kepalanya dan mengambil menyalakan hairdryer untuk mengeringkan rambutnya.

"biar aku saja" ujar Lisa mengambil alih hairdryer dari tangan Jennie. Jennie hanya membiarkan Lisa mengerjakannya
Lisa mengerjakan dengan tatapan kosongnya.

"Lisa maafkan aku karna kaki ku sakit kita tidak jadi pergi hari ini" ujar Jennie dengan sendu

Hening tidak ada jawaban dari Lisa. hanya suara hairdryer yang Jennie dengar. Jennie melihat Lisa dari pantulan kacanya.

"Lisa" panggil Jennie menaikan sebelah alisnya, namun tetap saja tidak mendapat jawaban dari yang di panggil.

"Aish Lisa kenapa kamu melamun" ujar Jennie lagi membalikan badannya sehingga membuat Lisa terperanjat kaget.

"I-iya ada apa? a-aahh maafkan aku" ujar lisa kikuk

"Apa yang sedang kamu pikirkan? sehingga tidak merespon ucapanku"

"eh tidak ada. memangnya kamu bicara apa?"

Jennie menunduk kemudian bicara
"maafkan aku karna kakiku sakit kita tidak jadi pergi hari ini"

Lisa tersenyum mendengar ucapan Jennie. lisa kemudian mengangkat dagu jennie agar melihat ke arahnya.
"Tidak apa. masih ada hari-hari lainnya. yang terpenting itu kesehatan mu jenn" ujar Lisa dengan mengelus lembut pipi milik Jennie dengan ibu jarinya.

Tok tok tok










.




.




.





.

Hay semua. maap aku baru bisa up sekarang dari sekian lama cerita ini aku telantarkan 😅. maap juga pasti kalian udah lupa alur dari cerita ini. karna jujur aku juga lupa sama alur nya hehe..

Yaudin gitu

Maapkeun kalo banyak typo
Salam ketjub dari Emon see you😘

[JENLISA] Queen IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang