Part 2

310K 23.1K 2.7K
                                    

Viona berjalan berdampingan dengan Revan dilorong koridor sekolah, mengabaikan semua tatapan mata yang menatap tidak suka. Lebih tepatnya menatap kearahnya. Viona juga bingung kenapa dirinya selalu salah dimata semua orang.

Viona terperanjat ketika Revan tiba-tiba merebut ponsel yang sedang ia mainkan. Lalu memasukannya kedalam saku celana cowok itu.

"Nanti kesandung." Kata Revan.

Viona mengangkat satu alisnya bingung.
"Kesandung cinta?"

"Bukan."

Viona memutar bola matanya malas.
"Tau gue juga! Bisa gak sih lo kalo ngomong itu yang bener jangan setengah-setengah?!" Tanya Viona tajam.

"Jangan main hape kalo lagi jalan."

"Nanti kesandung?"

"Hm,"

"Tinggal gitu susah amat. Balikin hape gue!"

"Nggak."

"Van jangan mulai."

"Mulai apa?"

"Mulai rese!" Kesal Viona.

"Nanti dikelas lagi main hp nya."

"Ck! Iya!"

"Van, thanks." Ucap Viona tiba-tiba.

Revan mengangkat satu alisnya. "Buat?"

"Karena lo udah ngerjain tugas kimia gue," Viona tersenyum manis memamerkan deretan giginya yang rapi.

Revan mengacak pelan puncak kepala Viona. Membuat ia memukul tangan Revan karena membuat rambutnya berantakan.

"Masuk gih!" Titahnya setelah mereka berada didepan pintu kelas Viona.

"Makasih karena selalu ada buat gue, dengerin semua keluh kesah gue."

"Hm," Viona menganga lebar, cowok ini benar-benar menjengkelkan.

"Gue tarik lagi ucapan gue!"

"Terserah."

"Revan ih! Orang gue serius juga. Makasih udah ngerjain tugas kimia gue, makasih buat kebaikan yang udah Lo kasih ke gue selama ini. Love you."

"Too."  Oke, jawaban khas Revan sekali. Singkat padat dan jelas.

Viona berdecak kesal. "Nyesel gue ngomong gitu. Sumpah nyesel banget!" Sewot Viona.

"Viona lo budek?!" Teriak cewek yang baru saja keluar dari kelas Viona.

"Daritadi gue nungguin lo Vio, lo nya gak masuk-masuk. Dan lo Revan yang ganteng mending sekarang lo minggat kelas lo deh. Lo emang ganteng tapi lama-lama bosen gue liatnya!" Kesal Khaisa teman sebangku Viona.

"Gue ke kelas dulu." Ujar Revan yang hanya mendapatkan anggukan kepala dari Viona.

Khaisa menyeret Viona masuk kedalam kelas, sampai Viona hampir terjatuh karena menginjak tali sepatunya yang tidak terikat.

"Santai dong Khai!" Kesal Viona setelah dia duduk dibangkunya.

"Gue lihat tugas kimia lo!"

"Ya kan bisa mintanya baik-baik. Vi minta dong tugas—"

"Bacot! Buruan keburu masuk." Potong Khaisa.

Viona mengeluarkan buku tugas kimianya dari dalam tas. Kemudian menyerahkan pada Khaisa yang langsung diterima dengan senyum sumringah.

"Gue kira lo udah dapet dari Tari. Kemaren malem dia chat gue katanya minta tugas kimia. Gue kasih, terus kata gue jangan lupa kasih ke lo juga." Jelas Viona.

REVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang