Part 9

193K 16.1K 900
                                    

Happy Reading

Suasana kelas Viona saat ini ricuh sekali, ini jam pelajaran pertama ya.  Jangan tanyakan lagi jika sudah siang disaat otak mereka sudah diberi asupan berbagai macam mata pelajaran, gesrek semua. Pak Jeje——guru fisika sekaligus wali kelas 11 IPA 2 yang sedari tadi belum terlihat batang hidungnya sama sekali, membuat suasana makin kacau balau.

Ditambah saat ini ada Ogi, Viona tidak tahu tujuan dia ke kelasnya untuk apa, tidak tahu untuk modus dengan Khaisa tidak tahu untuk modus modusin yang lain.

"Woy pak Jeje chat noh di group. Bales bales," teriak Adit. Semua orang di kelas langsung mengeluarkan ponselnya, terkecuali Ogi yang hanya bengong tidak jelas.

"Anjir ulangan ngedadak?!" Khaisa berteriak histeris. Membuat kelas ricuh kembali.

"Jangan suudzon dulu Khai, kan pak Jeje baru bilang siapin kertas dua lembar. Siapa tau ya buat apa gitu." Kata Radit yang langsung mendapat anggukan dari semuanya.

"Tanyain coba Vio,"

"Lah kok gue?!" Tanya Viona tidak terima.

"Lo kan paling deket sama pak Jeje."

"Heh yang ada sama ketua kelas dong!" Teriak Viona pada Radit.

"Udah-udah biar gue yang nanyain, tapi pake hape lo." Khaisa langsung merebut ponsel yang sedang digenggam Viona. Tari langsung siap siaga saat Viona ingin menyerang Khaisa. Emang ya ini temen minta banget dihujat! Semua penghuni kelas langsung mengerubungi bangku Viona.

Science 2

Pak Jeje: siapkan kertas 2 lembar

Alviona Salsabila: Buat apa pak?

Pak Jeje: UHA

Singkat padat dan jelas, membuat semuanya bersorak kecewa.

Alviona Salsabila: Pak belum ngapalin:(

Pak Jeje: OB

Gak bisa apa emang ya ngetik yang bener biar gak bikin pusing.

"Woy ob apaan?" Tanya Khaisa pada semuanya.

"Ofice boy," celetuk Ogi. Ia langsung mendapat lemparan sepatu dari Khaisa sambil bilang "pergi lo sana buaya buntung!" Alhasil Ogi langsung ngacir pergi meninggalkan kelas IPA 2.

"Ohh begituuuuu," semua yang ada dikelas tergelak, bener juga ya.

"Open Book anjir," kini Viona yang bersuara. Semuanya menepuk jidat, lah iya ya?

***

Kalau saja ada yang bisa melihat, mungkin kelas Viona sekarang terlihat sudah dipenuhi dengan kabut asap tebal yang berasal dari otak murid-murid yang baru saja selesai melaksanakan ulangan harian fisika. Gila aja open book sih iya, tapi susahnya minta ampun.

Selepas pak Jeje pergi meninggalkan kelas IPA 2 langsung ricuh. Menanyakan jawaban nomor satu apa, dua apa, dan yang lainnya. Berbeda dengan para lelaki yang langsung pergi meninggalkan kelas, katanya ingin mendinginkan otak.

Viona mah sans mau gimana lagi, daripada nyesel terus kepikiran bikin stres mending mingkem diem. Viona menatap Salsa teman sekelasnya yang sedang meraung-raung dengan bingung.
Salsa si peraih peringkat pertama. Yang selalu seperti ini, nangis kalau ada soal yang tidak bisa dia jawab dan terobsesi dengan nilai seratus. Viona masih berungtung rasanya karena dia masuk kedalam peringkat 5 besar.

REVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang