Part 26

126K 11.4K 592
                                    

Happy Reading ya!💕

Viona merasakan usapan lembut pada rambutnya. Kemudian ia melirik sang pelaku. Ia menggelengkan kepalanya ketika cowok yang disampingnya tengah sibuk dengan ponselnya sementara tangannya sedari tadi tidak bisa diam.

Saat ini mereka tengah berjalan menuju parkiran, karena sehabis pertandingan berakhir semua murid dipulangkan.
Sesampainya diparkiran mereka mendapati semua teman-temannya telah berada disana.

"Khai lo masih inget minuman kesukaan gue? Ya ampun gue jadi pengen peluk." Siapa lagi orang yang gak ada malu teriak-teriak dimuka umum selain Ogi?

"Heh! Yang tersisa itu ingatan gue tentang lo, bukan hati gue buat lo!" Ucap Khaisa membuat semuanya bersorak bahagia.

"Bayar, lo pikir gratis? Lo juga Dra tadi Tari beli minumannya pake duit gue dulu." Tangan Khaisa menengadah pada mereka.

"Serius?" Kompak Andra dan Ogi.

"Iyalah lo pikir gue mau repot-repot ngeluarin uang buat lo? Mimpi banget."

"Buruan!" Desak Khaisa.

Dengan berat hati Ogi mengeluarkan uang satu lembar berwarna biru.

"Kembaliannya buat gue." Kata Khaisa sambil mengantongi uang yang Ogi berikan.

"Lo tajir tapi pelit ya." Cibir Andra.

"Kalo gue gak pelit gue gak bakal kaya!" Balas Khaisa.

Obrolan semuanya seketika terhenti ketika kedatangan semua tim basket SMA Cakrawala. Revan mengeratkan genggaman tangannya pada Viona. David berjalan paling depan menghampiri Revan, ia menarik satu sudut bibirnya. Senyuman sinis tercetak jelas pada bibirnya.

"Gue orangnya gak suka ingkar janji. Jadi langsung aja, mau lo apa?" Tanyanya pada Revan.

Revan menunjuk kearah motor ninja berwarna hijau yang terparkir disana.

"Motor lo." Kata Revan yang langsung membuat semua orang membulatkan matanya. Viona menatap Revan tidak percaya.

David tersenyum kembali kemudian melemparkan kunci motornya yang langsung ditangkap oleh Revan.

"Gue bakal balikin kunci motor lo sama cewek lo." Ucap Revan sementara cowok itu hanya mengedikan bahunya tak peduli.
Setelah itu David pergi meninggalkan parkiran diikuti oleh semua teman-temannya.

Viona menatap bingung Revan. "Cewek dia siapa?"

"Dannia." Mata Viona dibuat melebar sekali lagi. Jadi Dannia? Sudah punya pacar? Dan sempat mendekati Revan?

"Gi lo bawa mobil gue." Titah Revan sambil melemparkan kunci mobil pada Ogi, yang langsung ditangkap olehnya.

"Siap pak bos! Kita duluan bos." Teriak Ogi.

"Duluan ya Buk bos!" Kali ini Khaisa yang berteriak. Memang ya mereka berdua itu sama aja, sama-sama gesrek otaknya.

Seketika parkiran pun menjadi sepi hanya ada beberapa orang yang berlalu lalang disana. Revan berjalan menghampiri motor milik David, kemudian menyerahkan helm pada Viona. Gadis itu tersenyum kemudian menerimanya.

"Pakein dong." Ucap Viona sambil tersenyum jahil.

"Jangan manja!" Viona langsung mengerucutkan bibirnya, kemudian menaiki motor dengan tergesa membuatnya hampir saja terjatuh.

"Hati-hati." Kesal Revan.

"Buruan jalan!"

"Gak dipeluk?"

"Jangan modus!" Balas Viona, sementara Revan hanya tertawa pelan.

Sepanjang perjalanan Viona terus-menerus berceloteh banyak hal yang hanya ditanggapi seadanya oleh Revan.

REVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang