Happy Reading ya!💕
***
"Eh Vio baru dateng. Kok bisa masuk?" Tanya Khaisa ketika Viona baru saja menjatuhkan pantatnya pada kursi. Napasnya masih tersengal, tadi dirinya terpaksa harus berlari untuk mencari angkutan umum karena taksi yang ia naiki mogok. Belum lagi Bu Sinta yang tidak membiarkannya masuk begitu saja.
"Ada pintu ya pasti bisa masuk lah." Jawab Viona kemudian ia mengeluarkan satu buku dari dalam tasnya untuk ia gunakan sebagai kipas. Badannya benar-benar lengket.
"Ini udah hampir jam sepuluh dan lo baru dateng terus lo bisa masuk gitu aja?"
"Kagak lah anjir, gue dihukum buat bersihin--"
Belum sempat Viona menyelesaikan ucapannya Khaisa sudah memotongnya dengan pekikan yang begitu nyaring. "Lo bau WC!" Teriaknya sambil menutup hidung.
Viona menatap tajam Khaisa. "Gue disuruh bersihin perpustakaan asal lo tahu!"
Cewek itu hanya menyengir lebar. "Eh Vi! Gimana model rambut baru gue? Cetar membahana kan?"
Viona menghentikan gerakan mengipasnya kemudian menatap Khaisa. Ah pantas dari tadi serasa ada sesuatu yang berbeda. Ternyata rambutnya yang berubah menjadi bergelombang.
"Hm, cetar membahana kek Camila Cabello."
"Bagusan mana gue sama Camila Cabello?"
"Bagusan--"
"Kagak usah dijawab gue punya kaca!" Viona tertawa.
Viona mengamati kelasnya yang begitu sepi, bukan hanya kelas saja sih sedari tadi ia berjalan pun koridor memang sepi.
"Pada kemana?" Tanya Viona.
"Nonton basket lah mereka gak akan menyia-nyiakan pemandangan saat Revan bercucuran keringat. Dan gue juga gak akan menyia-nyiakan itu, jadi sekarang cus kita ke lapangan. Gara-gara nungguin lo kita ketinggalan satu babak!" Jelasnya panjang lebar.
"Ya maaf."
Khaisa kemudian menyenggol lengan Viona membuat si empunya mendelik kesal. "Apaan?"
"Semangatin calon pacar, cie."
Viona langsung memelototkan matanya, sementara Tari hanya tertawa pelan. "Apaan sih Khai ih,"
"Muka lo merah, cie salting."
"Muka gue merah ya karena gue gerah elah Khai. Ayok ah!" Viona sudah berdiri, sedikit merapikan seragamnya.
"Udah gak sabar ya?" Goda Khaisa lagi.
"Khai, lama-lama mulut lo gua sumpel juga ya pake kaos kaki!" Khaisa dan Tari tertawa kemudian mereka ber tos sedangkan Viona hanya mampu mendengus kesal.
"Udah pernah pacaran sama orang yang udah dianggap kek sodara sendiri belum? Kalo belum cobain deh rasanya ah mantap!" Kata Khaisa sambil mencolek dagu Viona.
"Belum pacaran."
"Oh baru calon ya buk!"
"Doain," bisik Viona dan mereka bertiga langsung tertawa.
Semuanya berdiri sebelum berjalan kesana Viona menyempatkan untuk menggelung rambutnya asal-asalan, yang terpenting ia tidak merasa gerah.
***
Hal pertama yang mereka lihat adalah keadaan lapangan basket indoor Green High School yang sangat ramai dipenuhi oleh manusia-manusia yang memang sangat menantikan acara ini. Tribune sebelah timur diisi oleh siswa-siswi dari SMA Cakrawala, sedangakan Tribune sebelah barat diisi oleh sang tuan rumah. Sudah tidak asing lagi ketika SMA Cakrawala dan Green High School bertanding. Mereka merupakan musuh bebuyutan sedari dulu.

KAMU SEDANG MEMBACA
REVANO
Teen Fiction[available on bookstore] Revano Mahendra, sudah tidak asing ketika orang-orang selalu menyebutnya sosok cowok yang terlalu datar, tidak banyak bicara, pintar dan kelewat ganteng. Tidak ada alasan kuat kenapa dia seperti itu, hanya saja dia terlalu m...