Don't be a plagiarist!Happy reading~
.
.
.
Jaemin memasuki ruangannya dengan raut masam. Dia duduk dengan kasar di kursinya. Sedangkan yang lain hanya menatap heran terhadap Jaemin. Haechan menggeser sedikit kursinya dengan decitan pelan. Dia ingin menanyakan apa yang sudah terjadi.
"Lee Haechan!. Sekali lagi kau bergosip saat jam kerja, maka katakan selamat tinggal pada divisi ini".
Itu suara Manajer Kim yang masih setia menatap layar monitornya. Seketika Haechan menciut dan hanya bisa melontarkan sumpah serapah di dalam hati. Lebih baik dia menanyakannya nanti saja saat makan siang.
Sedangkan di sisi lain, Renjun hanya tertawa tanpa suara dan menjulurkan lidahnya untuk mengejek Haechan yang terlihat kesal.
Tak lama kemudian, dering telepon kembali bergema di ruangan tersebut. Manajer Kim segera mengangkatnya. Dan tepat setelah panggilan itu selesai, sang menejer segera membereskan mejanya dan mematikan komputer. Tampaknya dia harus segera pergi.
"Manajer Kim, Anda mau kemana?. Kenapa terburu-buru begitu?", tanya Kang Seulgi, salah satu karyawan wanita di ruangan itu.
"Aku harus pergi ke ruang rapat. Entah kenapa, katanya Tuan Lee mengadakan rapat mendadak. Jadi, aku harus menghadirinya bersama beberapa ketua divisi lain dan para dewan direksi. Ck, padahal sebentar lagi jam makan siang!". Manajer Kim mengerang frustrasi. Tapi, mau bagaimana lagi?. Dia tidak mungkin menetang perintah atasannya dan berakhir ditendang dari perusahaan ini.
Seulgi hanya mengangguk pelan sebagai jawaban. Manajer Kim pun berlalu dari ruangannya.
Sementara itu, Haechan bernapas lega. Itu artinya dia bisa bebas menanyakan banyak hal pada Jaemin. Namun, sampai jam makan siang tiba, Jaemin enggan menjawab pertanyaannya.
"Sudahlah, Haechan-ah. Aku sedang malas untuk membahas hal itu". Begitulah jawaban yang selalu Jaemin lontarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Wrong with Secretary Na? ||NoMin|| ✔️
Fanfiction[COMPLETED] Na Jaemin sudah lelah menghadapi hari-harinya di Lee Corp. Bagaimana tidak?. Lee Jeno adalah CEO yang diktator. Dimana pun dia berada, seorang Lee Jeno tetaplah diktator. Titik!. Meskipun ini menurut Jaemin sendiri. "Aarrrgh!. Lama-lama...