Don't be a plagiarist!
Happy reading~
.
.
.Satu bulan berlalu. Jeno memasuki ruang kerjanya diikuti oleh Jaemin. Dia lantas melonggarkan dasinya dan menduduki sofa dengan elegan. Hari ini cukup melelahkan dan membuatnya merasa penat.
"Sekretaris Na, tolong bacakan apa saja jadwalku besok!".
"Baik, Tuan!. Anda akan menghadiri meeting dengan Hwanggi Industry jam sembilan pagi, bertemu dengan investor China jam dua siang, dan-"
"Kosongkan semua jadwalku besok."
"Hah?!". Jaemin menganga tak percaya ketika dengan entengnya Jeno mengatakan hal itu.
"Aku bilang kosongkan semua jadwalku besok."
"T-Tapi, Tuan-"
"Cukup, Sekretaris Na!. Atau kau benar-benar ingin ku hukum, hm?", ujarnya sambil menggeram pelan. Sedangkan Jaemin meneguk ludahnya susah payah.
"Ti-tidak, Tuan Lee!. A-akan saya laksanakan semua perintah Anda. Tapi, kalau boleh saya tahu, atas dasar apa Anda ingin membatalkan semua meeting Anda besok?".
Jeno lantas berdiri dan berjalan kearah sekretarisnya itu, Na Jaemin. Ia pun mendekatkan kepalanya ke salah satu telinga Jaemin untuk berbisik sambil menyeringai kecil.
"Apa kau lupa?. Besok adalah anniversary kita, sayang. Jadi, persiapkanlah dirimu untuk berkencan denganku seharian."
Seketika Jaemin dibuat merona oleh atasannya tersebut. Namun, dengan cepat Jaemin menyembunyikan rona di pipinya.
"T-tunggu dulu!. Anniversary?!. Anniversary apa?!", pekik Jaemin yang mulai menanggalkan formalitasnya. Dia rasa, dia tidak pernah menjalin hubungan apapun dengan Jeno sebelum menikah. Sementara itu, Jeno menaikkan sebelah alisnya dan berdecak kesal.
"Apa kau lupa dengan perjanjian kita di awal?. Aku bersedia memenuhi keinginanmu jika kau juga bersedia memenuhi keinginanku".
"Keinginan?. Memangnya aku meminta apa padamu?", tanya Jaemin polos.
"Siapa yang merengek untuk merahasiakan hubungan kita di kantor?". Jeno berujar datar.
"Oh!. Benar juga!. Tapi, aku lupa dengan imbalannya. Memangnya apa keinginanmu?. Hehehe...", ucap Jaemin dengan wajah innocent. Lagi-lagi membuat Jeno berdecak pelan.
"Kita harus merayakan pernikahan kita setiap bulan".
"Oh, be- APA?!. MERAYAKANNYA SETIAP BULAN?!. APA KAU GILA?!". Jaemin memekik sambil membulatkan matanya. Jeno hanya mengendikkan bahunya tak acuh.
"Apa peduliku?. Aku sudah memenuhi permintaanmu, dan sekarang adalah giliranmu untuk memenuhi permintaanku. Jika tidak, maka besok aku akan mengumum-"
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Wrong with Secretary Na? ||NoMin|| ✔️
Fanfiction[COMPLETED] Na Jaemin sudah lelah menghadapi hari-harinya di Lee Corp. Bagaimana tidak?. Lee Jeno adalah CEO yang diktator. Dimana pun dia berada, seorang Lee Jeno tetaplah diktator. Titik!. Meskipun ini menurut Jaemin sendiri. "Aarrrgh!. Lama-lama...