Don't be a plagiarist!
Happy reading~
.
.
.Haechan, Renjun, Guanlin dan Mark baru saja menyelesaikan makan siang mereka. Masih ada waktu lima belas menit lagi sebelum jam istirahat berakhir. Haechan berdeham pelan sebelum membuka pembicaraan.
"Renjun-ah!".
Yang dipanggil hanya bergumam kecil sambil mengotak-atik ponselnya, masih enggan menatap Haechan. Haechan pun memutar bola matanya malas menghadapi reaksi dari Renjun tersebut. Namun, dia tetap membuka suaranya kembali.
"Menurutmu, apakah Jaemin itu sama seperti kita yang... berbeda?. Ya, kau tahu lah... orientasi seksual?". Haechan memelankan suaranya di akhir, takut terdengar oleh penghuni lain yang berada di kantin tersebut.
Renjun akhirnya meletakkan ponselnya dan menatap Haechan sambil menaikkan sebelah alisnya.
"Eum..., entahlah. Bisa saja hal itu terjadi, mengingat Jaemin yang selalu berada satu lingkungan dengan kita. Ah, lagi pula kenapa kau menanyakan hal ini kepadaku?. Bukankah kau sudah mengenal Jaemin sejak masa kuliah?".
"Iya, aku memang sudah mengenalnya sejak masa kuliah. Tapi, setahuku Jaemin itu tipe orang yang tidak terlalu peduli terhadap kisah asmaranya. Selama aku mengenalnya, Jaemin tidak pernah berkencan atau memiliki hubungan khusus dengan wanita atau pria manapun", ungkap Haechan sambil mengusap-usap dagunya.
"Hei, kalau boleh tahu, kenapa kalian berdua tiba-tiba saja membicarakan tentang Jaemin?", timpal Guanlin heran. Haechan hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Tidak, tidak ada apa-apa. Aku hanya penasaran saja dengan kehidupan Jaemin akhir-akhir ini. Dia menghilang selama satu minggu dengan dalih bahwa ada kepentingan keluarga, kemudian Tuan Lee Jeno mulai bekerja di hari yang sama dengan Jaemin. Dan hanya berselang satu hari, Jaemin sudah diangkat menjadi sekretarisnya!", jelas Haechan.
"Memangnya kenapa, Haechan-ah?. Aku rasa performa Jaemin memang cukup baik selama ini. Buktinya saja, Tuan Lee Jaehyun juga memujinya". Mark ikut menimpali.
"Ya, mungkin itu adalah keberuntungan bagi Na Jaemin". Renjun tersenyum lembut. "Aku masih ingat ketika pertama kali dia masuk di perusahaan ini. Dia begitu canggung pada kita semua. Bahkan, dia dengan gamblang bercerita kepadaku bahwa sebenarnya dia telah berhasil menyelamatkan Nyonya Lee Taeyong, sehingga Tuan Lee Jaehyun tidak segan-segan mengangkatnya menjadi karyawan di perusahaan ini. Ugh, sangat menggemaskan!", lanjutnya sambil tertawa pelan.
Ya, semua penuturan Renjun memanglah benar. Jaemin berasal dari keluarga yang sederhana. Dia bisa melanjutkan studinya ke jenjang perkuliahan karena mendapatkan beasiswa. Dan dia berteman baik dengan Haechan sejak saat itu. Kemudiaan Renjun, Guanlin, dan Mark mulai menjadi teman baiknya sejak Jaemin bekerja di Lee Corp.
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Wrong with Secretary Na? ||NoMin|| ✔️
Fanfiction[COMPLETED] Na Jaemin sudah lelah menghadapi hari-harinya di Lee Corp. Bagaimana tidak?. Lee Jeno adalah CEO yang diktator. Dimana pun dia berada, seorang Lee Jeno tetaplah diktator. Titik!. Meskipun ini menurut Jaemin sendiri. "Aarrrgh!. Lama-lama...