Chapter 16

44.4K 4.8K 239
                                    

Don't be a plagiarist!Happy reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Don't be a plagiarist!
Happy reading~
.
.
.

Beberapa hari berlalu setelah konferensi terbuka di Lee Corp. Sejauh ini tidak ada kendala yang berarti. Seluruh karyawan tentu tidak akan berani menentang pernyataan dari Lee Jaehyun. Karena jika melihat sanksi yang diberikan kepada Park Nara dan Han Jaehee, maka sudah membuat para karyawan itu bergidik ngeri.

Ya, kedua pelaku penyebaran foto tersebut dikenai sanksi yaitu tidak digaji selama enam bulan. Kedengarannya memang tidak seberapa, namun gaji perbulan di perusahaan ini saja sudah sangat besar. Apalagi kalau ditahan selama enam bulan?. Mereka berdua sama saja seperti kerja rodi. Dan yang jelas, sekarang tidak ada karyawan yang mau melanggar peraturan dari sang CEO.

Saat ini, seperti biasanya Renjun, Haechan, Guanlin, dan Mark sedang makan siang bersama di kantin. Namun, yang berbeda adalah ketika ada dua orang lagi yang menghampiri meja mereka dan ingin bergabung untuk makan siang.

"Permisi, bolehkah kami bergabung?". Suara itu membuat keempat pasang mata menoleh penasaran. Haechan memekik kecil.

"Oh, Jaemin-ah!. Kemarilah!. Tentu saja kau boleh bergabung bersama kami!", ucap Haechan teramat senang. Sedangkan Renjun dan Guanlin masih shock dengan sosok yang berdiri di belakang Jaemin. Bahkan Guanlin saja hampir tersedak kuah kimchi miliknya.

"Yo!. What's up, bro!. Tidak biasanya kau keluar dari cangkangmu?". Itu adalah sapaan dari Mark. Tentu saja kepada sepupunya, Lee Jeno. Mark berdiri dang merangkul Jeno layaknya teman sepermainan, bukan seperti atasan dengan bawahan. Oh, ayolah!. Sekarang kan jam istirahat. Jadi, siapapun boleh meninggalkan formalitasnya.

Jeno hanya mendengus mendengar penuturan dari Mark. Tentu saja karena apa yang dikatakan Mark itu adalah benar. Jeno sangat jarang menjejakkan kakinya di kantin kantor selama dirinya menjadi CEO. Dia lebih sering makan siang di luar karena terkadang juga harus menemui kliennya. Atau bahkan meminta Jaemin membelikan makanan untuknya jika Jeno sedang malas untuk keluar.

Jaemin mengambil tempat duduk diikuti oleh Jeno setelah mendapatkan persetujuan dan sambutan hangat dari mereka semua. Jaemin hanya tersenyum kikuk, karena bagaimanapun juga ini adalah pertama kalinya bagi Jaemin mengajak sang suami untuk berkumpul bersama teman-temannya.

"Hei, tidak usah canggung seperti itu!. Aku tidak akan memecat kalian, tenang saja. Karena kalau sampai hal itu terjadi, maka istriku pasti akan marah besar", kata Jeno yang berusaha mencairkan suasana. Dia tahu bahwa Guanlin, Renjun, dan Haechan merasa sangat canggung terhadapnya.

Sedangkan Jaemin yang mendengar bahwa dirinya disebut-sebut oleh Jeno, hanya mendelik kesal dan refleks menginjak sebelah kaki Jeno dengan kuat.

"Aw, aw, aw...!. Kenapa kau menginjak kakiku, sayang?!". Jeno meringis kesakitan sambil mengusap-usap kakinya.

Sementara itu, empat pasang mata yang menyaksikan adegan tersebut tampak menahan tawanya dan hanya tersenyum geli melihat tingkah pasangan baru ini. Mereka tidak menyangka bahwa ternyata seorang Lee Jeno yang tampak dingin di luar, justru sangat menggemaskan jika sudah bersama dengan sang istri. Ck, ck, ck, sangat berbanding terbalik!.

What's Wrong with Secretary Na? ||NoMin|| ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang