Don't be a plagiarist!
Happy reading~
.
.
."Permisi, Tuan Lee. Ini laporan yang Anda minta untuk direvisi kepadaku". Jaemin meletakkan setumpuk berkas di atas meja Jeno. Jeno pun berhenti berkutat dengan dokumen yang sedang dia baca dan membenarkan letak kacamata baca yang bertengger di atas hidung mancungnya.
"Oh, sudah selesai?. Cekatan sekali. Aku suka", pujinya sambil tersenyum puas.
Jaemin hanya mendengus kecil. Hari ini sangat melelahkan baginya. Siapa sangka menjadi sekretaris dari seorang Lee Jeno akan menguras tenaga seperti ini?. Bukan hanya fisik, tapi mentalnya pun sedang diuji.
Bagaimana tidak?.
Jeno itu sangat menyebalkan, diktator, semena-mena dan sejenisnya. Buktinya saja tadi pagi. Jaemin disuruh membuatkan kopi untuk sang atasan dengan dalih bahwa hal itu memang merupakan salah satu tugas dari sekretaris CEO, memenuhi segala kebutuhannya. Jaemin jadi curiga.
Jangan-jangan selama ini Bae Joohyun-ssi juga sering melakukan hal ini?.
Namun, ketika Jaemin bertanya pada beberapa Office Boy yang berada di dapur, justru merekalah yang dibuat terheran-heran. Pasalnya, waktu pertama kali Jeno menjadi atasan mereka, hal-hal seperti membuat dan mengantarkan minuman untuk siapapun tetaplah menjadi tugas dari seorang Office Boy. Bahkan sejak ayah Jeno masih menjabat menjadi seorang CEO pun, peraturan itu tetap sama.
Jangan-jangan Jeno benar-benar ingin mengerjaiku?.
Sekali lagi Jaemin mendengus mengingat kejadian tadi pagi. Dia hendak beranjak dari hadapan sang CEO dan kembali ke meja kerjanya, yang lagi-lagi dengan seenak jidat seksinya Jeno pindahkan dari luar ruangan menjadi satu ruangan dengan dirinya. IYA, SATU RUANGAN!. Jaemin memijat pelan pelipisnya yang mulai berdenyut.
Tidak di rumah, tidak di kantor. Aku akan bertemu dengannya setiap hari T_T.
"Tunggu, Jaemin-ah!". Suara panggilan Jeno seketika menghentikan niatan Jaemin untuk kembali ke tempatnya.
Sekarang apa lagi, ya Tuhan...
"Iya, Tuan Lee?". Jaemin membalikkan badannya dan tersenyum dengan manis, membuat Jeno gemas sendiri melihatnya. Jeno pun berdiri untuk merapikan jasnya sebentar dan melangkah memutari meja untuk menghampiri Jaemin.
"Jangan terlalu formal begitu, sayang. Ini sudah jam makan siang. Ayo, kita keluar!", ajaknya. Sedangkan Jaemin dibuat gelagapan oleh ajakan tersebut.
"T-tapi, ini masih di kantor. Dan apa-apaan itu?!. Makan siang bersama?. Tidak!. Apa kata karyawan nantinya jika mereka melihat sang CEO dan sekretarisnya makan siang bersama?. Tidak, tidak!", tolak Jaemin.
"Ck, keras kepala sekali!. Sebenarnya, siapa yang menjadi atasannya di sini?. Dengar, kalau kau selalu menolak perintahku, maka aku benar-benar akan mengumumkan pada semua orang bahwa kau adalah ISTRIKU!. Dan aku sama sekali tidak peduli dengan apa yang mereka katakan!".
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Wrong with Secretary Na? ||NoMin|| ✔️
Fanfiction[COMPLETED] Na Jaemin sudah lelah menghadapi hari-harinya di Lee Corp. Bagaimana tidak?. Lee Jeno adalah CEO yang diktator. Dimana pun dia berada, seorang Lee Jeno tetaplah diktator. Titik!. Meskipun ini menurut Jaemin sendiri. "Aarrrgh!. Lama-lama...