Don't be a plagiarist!
Happy reading~
.
.
.Hari yang dinanti-nanti pun tiba. Tiga pasang sahabat yang akan melakukan triple date itu pun sudah bersiap-siap.
Tadi malam, Haechan sudah berkoar-koar di grup chat bahwa dialah yang akan menentukan list kencan mereka. Di mulai dari pergi ke wahana bermain, makan siang di restoran, menikmati pemandangan sore di sungai Han, dan menonton film di bioskop.
Jaemin dan Renjun tidak bisa menoak pernyataan tersebut karena Haechan lebih cerewet daripada mereka berdua. Maka mau tidak mau, mereka harus pasrah menerimanya. Toh, para pasangan mereka juga tidak mengeluh dan setuju-setuju saja.
"Aku mau naik roller coaster!", seru Renjun bersemangat. Dia melirik Haechan sekilas. Haechan menggeleng-geleng tidak terima.
"Tidak, tidak, tidak!".
"Kenapa?. Kau takut, eoh?". Renjun melirik sinis.
"Siapa bilang aku takut?!". Haechan membusungkan dadanya.
"Kalau begitu, kita buktikan!. Siapa di antara kita bertiga yang akan kalah menaiki roller coaster, bagaimana?. Poinnya dihitung berpasangan saja. Deal?", kata Renjun.
"Deal!", jawab Haechan. Sedangkan Jaemin hanya memutar bola matanya malas.
Mereka berenam pun melangkah menuju wahana yang disepakati. Tak lama kemudian, mereka sudah duduk di roller coaster secara berpasangan.
"Apa kau takut, sayang?". Jeno menoleh kearah Jaemin yang tampak sedikit tegang.
"Sebenarnya, iya. Karena ini pertama kalinya bagiku menaiki roller coaster setelah cukup lama aku tidak pernah ke wahana bermain lagi", akunya. Jeno mengangguk mengerti dan menggenggam jemari Jaemin.
"Kalau begitu, ayo kita lewati pertandingan konyol ini!. Kita tunjukkan kepada bocah-bocah itu kalau kita lebih senior daripada mereka", ucap Jeno sambil tertawa pelan. Jaemin pun ikut tertawa menanggapinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Wrong with Secretary Na? ||NoMin|| ✔️
Fanfiction[COMPLETED] Na Jaemin sudah lelah menghadapi hari-harinya di Lee Corp. Bagaimana tidak?. Lee Jeno adalah CEO yang diktator. Dimana pun dia berada, seorang Lee Jeno tetaplah diktator. Titik!. Meskipun ini menurut Jaemin sendiri. "Aarrrgh!. Lama-lama...