"Kadang-kadang kita memang tidak bisa membedakan orang yang benar-benar sedang kena musibah dan membutuhkan pertolongan, atau orang yang sengaja memanfaatkan rasa simpati kita untuk berbuat jahat."
-Netty Virgiantini
"Gue tuh kesel banget Ra, gak ikhlas banget astaga." Aku baru saja melangkahkan kaki di kelas, tapi sudah mendengar suara Key marah-marah."Kan dari dulu emang kaya gitu, Key." Ucap Ratu.
"Kenapa mata lo?" Tanyaku ketika melihat mata Key sembab.
"Kemakan dramanya Mnet." Ratu menjawab.
"Eh, anjing!" Aku terkejut sendiri.
"Pagi-pagi sudah keluar aja sumpah serapah lo." Ujar Key
"Gue lupa nonton! Gimana-gimana? Siapa aja yang debut, gue tadi malem ketiduran." Aku langsung heboh sendiri karena ketinggalan final episode dari acara survival yang aku, Ratu dan Key tonton.
Ratu langsung menunjukkan foto siapa-siapa saja yang menang dan akan debut. Aku langsung tersenyum lega.
"Eh, tapi Jinhyuk kaga debut nih?" Tanyaku lagi. Key langsung berteriak histeris.
"Haaa.. tuh kan sedih lagi gue anjir."
"Udahlah, dia kan udah debut juga tau." Ratu mencoba menenangkan Key. Masalah dunia kpop, aku tau rasanya saat idola yang kamu suka tidak debut. Aku juga merasakan hal ini saat Produce 101 season 2.
"Apaan sih pagi-pagi heboh aja lu bertiga." Ressa yang baru saja datang sudah nyinyir melihat kami bertiga.
"Mending nangisin gue, Key." Mendengar suara Allan, aku langsung berbalik dan menatapnya. Aku pikir dia akan terlambat karena sepanjang jalan aku menelponnya tidak diangkat juga.
"Bacod banget sih kalian berdua." Ucap Key kesal.
"Pulang sekolah kita jalan-jalan ya dek, supaya keselnya ilang. Nanti disupirin Kakak Aline." Ucap Ratu yang merangkul Key, sambil menendang kakiku pelan.
"Gampang." Jawabku, aku memperhatikan gerak Allan yang langsung duduk diatas mejaku.
"Maaf gak sempat balas chat lo, tadi pas lo nelpon gue langsung mandi terus berangkat." Jelasnya tiba-tiba.
"It's okay."
"Kenapa?"
"Hah?"
"Lo liatin gue gitu?"
"Mata lo item?" Jawabku.
"Dimana sih?" Tanyanya heran. Aku menyentuh bawah matanya dan menggaris bulan sabit.
"Ini hitam banget, kaya mata panda." Ucapku pelan, dia hanya ber oh panjang. Entah kenapa rasanya aku jadi sedih ketika tau dia susah untuk tidur, sementara aku dimana saja dapat tidur dengan mudahnya. Aku pikir dia memang mempunyai mata sayu, namun setelah tau dia sering insomnia aku sadar dia juga punya kantong mata.
"Bisa dihilangin gak sih." Tanyanya sambil melihat kamera memperhatikan matanya.
"Bisa, pake masker." Jawab Ratu.
"Timun juga bisa, atau tomat." Key juga ikut berbicara.
"Yang paling cepet?" Tanyanya.
"Nanti kita coba semuanya aja." Ucapku. "Ke kelas sana, udah bel." Aku mendorong badannya pelan.
"Males, pengen bolos." Allan tersenyum jail.
"Mending sekalian gak turun aja, bambang!" Key langsung kesal mendengar ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanna Be Yours
Teen FictionGadis yang mencoba mencari cinta senjati bertemu dengan pria yang menunggu cinta sejati datang. Tanpa diatur semua berjalan seperti air yang mengalir mereka berdua bertemu dan terlibat dalam suatu hubungan yang tiada akhir.