Cerita Allan

17 2 0
                                    

"Kamu adalah dongeng yang nyata." -Allan

Allanzo Orland
Udah sehat

Aku membaca notif chat Allan yang baru masuk.

Mendingan, tapi tiba-tiba sakit perut

Entah kenapa setelah makan, tidak lama kemudian perutku terasa sakit.

Allanzo Orland

Mau boker kali lu.

Rasanya aku ingin meninju wajah Allan sekarang juga.

Allanzo Orland

Udah makan kan?
Minum obat?
Nyeri gitu gak? Mau dapet kali

Udah.
Bukan, mual gitu mau muntah.
Kram juga

Sendirian aja dirumah?

Iya

Otw



Kemana? Kerumah gue?
Mau bolos lo?
Jangan bolos
Allan
Allanzo Orland...

Aku menatap ponsel menunggu jawaban dari Allan namun tak kunjung mendapatkan balasan. Sekitar 20 menit ada bunyi motor dari  depan rumahku. Aku langsung keluar ke balkon kamar.

"Langsung naik aja!." Teriakku pada Allan. Dia hanya membalas oke dengan tangannya.

Tiba-tiba perutku bergejolak, aku langsung ke kamar mandi yang memang ada di dalam kamarku. Aku memuntahkan semua isi perutku kecloset. Aku mendengar langkah Allan yang berlari.

"Lo kenapa?" Teriaknya dan ingin membuka pintu kamar mandiku. Aku langsung menahan dengan tangan kanan.

"Jangan masuk!" Teriakku, perutku masih mual dan aku muntah kembali.
Tanganku masih menahan pintu karena Allan tetap mencoba membuka pintu kamar mandi.

"Buka aja." Ucapnya

"Gak, jijik."

"Gak papa. Buruan." Aku tidak punya tenaga lagi untuk menahan pintu, aku berjongkok lemas. Perutku masih bergejolak, kemudian muntah lagi. Allan langsung memegang rambutku dan memijat tekukku. Aku sudah tidak peduli apakah Allan jijik melihatku muntah.

Dia menuntunku keluar kamar mandi, aku langsung duduk dilantai dan bersender diranjang. Allan mengambil tisu dan air minum dari atas meja.

"Minum dulu."

"Makasih." Ucapku lemas, aku memejamkan mataku.

"Halo tante." Aku mendengar suara Allan berbicara dengan seseorang melalui telepon. Aku membuka mata ketika dia menepuk tanganku.

"Mama lo nanya, tadi lo makan apa."

"Loudspeaker aja." Ucapku.

"Aku makan sereal yang ada dalam kulkas ma."

"Kayanya kamu keracunan makan, itu udah kadaluarsa. Minta antar Allan ke rumah sakit, nanti mama nyusul."

"Gak mau kerumah sakit"

"Kamu itu sakit, nurut coba sama mama."

"Ke klinik tante Mira aja ya" pintaku.

"Yaudah, nanti mama nyusul. Tolong anterin Aline dulu ya nak." Ucap mama pada Allan.

Wanna Be YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang